Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dermaga, "Guide", Macet, Kendala Wisata Kapal Pesiar di Indonesia

Kompas.com - 27/08/2015, 15:41 WIB
Jonathan Adrian

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com – Tingginya potensi wisata bahari di Indonesia tak langsung menjadikannya destinasi wisata kapal pesiar. Menurut Farriek Tawfik, Direktur Princess Cruises untuk Asia Tenggara, potensi-potensi ini masih belum terkelola dengan baik, sehingga masih sulit bagi kapal pesiar untuk menjelajahi Indonesia.

Hal ini menjadi salah satu topik pembahasan dalam diskusi "Indonesia Sebagai Pasar Penting Wisata Pesiar: Peluang, Tantangan, dan Tren Konsumen", di Hotel Pullman, Jakarta, Selasa (25/8/2015).

Dalam diskusi yang juga diikuti Johnny Judianto, Cruise Consultant, dan Ika Safitri Nafisah dari Panen Tour, Travalgar, dibahas beberapa masalah yang menjadi kendala wisata pesiar di Indonesia.

1. Kurangnya Dermaga yang Mumpuni

Indonesia sebagai negara kepulauan dinilai masih kurang memiliki dermaga yang layak untuk kapal pesiar. Hingga tahun 2014, Indonesia baru memiliki tiga pelabuhan besar yang memiliki pelayanan untuk pesiar yakni Benoa di Bali, Tanjung Perak di Surabaya, dan Tanjung Emas di Semarang. Beberapa kondisi yang memenuhi kelayakan ini misalnya sistem keamanan yang mumpuni, kerapihan dan penataan yang baik, serta kedalaman air minimal minus 12 meter agar kapal-kapal pesiar besar dapat merapat ke dermaga.

KOMPAS/HERPIN DEWANTO PUTRO Cak dan Ning Kota Surabaya menyambut turis yang melintasi garbarata (jembatan penghubung kapal dan terminal) saat turun dari kapal pesiar MV Seabourn Odyssey yang singgah di Pelabuhan Tanjung Perak, Surabaya, Jawa Timur, Sabtu (29/11/2014).
Sapphire Princess misalnya, salah satu kapal pesiar milik Princess Cruises pernah terpaksa lego jangkar di tengah laut saat menurunkan penumpangnya di Pulau Komodo, Nusa Tenggara Timur. Para penumpang kemudian menggunakan perahu kecil untuk berlabuh ke pantai. Hal menurut Farriek kurang baik. Jangkar yang diturunkan kapal bisa berpotensi merusak terumbu karang.

2. Kurangnya Tenaga Ranger dan Guide

Kapal pesiar mengangkut pengunjung dari berbagai negara dalam jumlah yang besar. Satu kapal mampu mengangkut hingga 4.000 orang. Berdasarkan pengalaman Farriek, Indonesia masih kekurangan tenaga ranger dan guide untuk melayani pengunjung dengan kapasitas sebesar ini. Belum lagi kemampuan bahasa atau bilingualnya belum mumpuni.

3. Sarana Transportasi dan Lalu Lintas

Farriek menjelaskan biasanya kapal pesiar tak pernah menginap di pelabuhan. “Biasanya pagi kita datang, malam kita berangkat lagi,” katanya.

Artinya, dalam satu kali berlabuh penumpang hanya memiliki waktu dari pagi hingga malam untuk menjelajah kota atau destinasi wisata terdekat. Untuk bisa memenuhi kebutuhan ini, sarana transportasi dan lalu lintas yang baik sangat diperlukan.

“Kalau kita turun terus langsung bisa naik MRT misalnya, kan enak, bisa langsung ke pusat kota,” ujarnya.

Farriek mencontohkan Jakarta. Menurutnya untuk sekarang Pelabuhan Tanjung Priok masih sulit dijadikan destinasi, karena kondisi Jakarta yang macet.

“Kita tahu Jakarta dikenalnya apa? Sekarang saya mau bawa penumpang ke Taman Mini atau Ancol saja bisa makan waktu berapa jam. Kalau kita mau pakai foorijder, penumpang merasa tidak nyaman,” paparnya.

TRIBUN JATENG/WAHYU SULISTYAWAN Sejumlah wisatawan asing tiba di Tanjung Emas Semarang dengan menggunakan kapal pesiar MV Sea Princes, Senin (11/8/2014). Sebanyak 1900 wisatawan asing dari Singapura melakukan perjalanan ke Indonesia meliputi Lombok, Makassar, Semarang, dan Bali.
4. Toilet

Hal-hal sesederhana seperti keberadaan toilet dan penjual air dalam kemasan sangat penting. Kenyamanan toilet misalnya membuat turis merasa tenang.

Belakangan potensi wisata kapal pesiar di wilayah Asia sedang meningkat pesat. Menurut Farriek, Potensi yang dimiliki negara-negara di Asia sebagai wisata kapal pesiar bahkan mampu mengalahkan Wilayah Karibia. Beberapa hal yang membuat wisata di Asia termasuk Indonesia mengungguli Karibia di antaranya iklim tropis, negara kepulauan, pantai yang bersih, kaya budaya, dan wisata belanja.

Tahun 2014 tercatat 126 kunjungan kapal pesiar ke Indonesia. Dari tiga pelabuhan yang ada, Pelabuhan Benoa di Bali menjadi yang paling sering didatangi kapal pesiar.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Larangan di Umbul Nilo, Pemandian Sebening Kaca di Klaten

Larangan di Umbul Nilo, Pemandian Sebening Kaca di Klaten

Travel Update
Ngargoyoso Waterfall, Wisata Air Terjun Baru di Karanganyar

Ngargoyoso Waterfall, Wisata Air Terjun Baru di Karanganyar

Jalan Jalan
Kecelakaan Bus Pariwisata di Subang, Masyarakat Diingatkan Cek Kelayakan Bus di Spionam

Kecelakaan Bus Pariwisata di Subang, Masyarakat Diingatkan Cek Kelayakan Bus di Spionam

Travel Update
7 Wisata Sejuk di Yogyakarta, Pas Dikunjungi Saat Panas

7 Wisata Sejuk di Yogyakarta, Pas Dikunjungi Saat Panas

Jalan Jalan
5 Desa Wisata Penyangga Borobudur Highland di Purworejo Dapat Pelatihan dan Pendampingan

5 Desa Wisata Penyangga Borobudur Highland di Purworejo Dapat Pelatihan dan Pendampingan

Travel Update
Lokasi, Cara Beli, dan Tiket Masuk Kebun Raya Cibodas

Lokasi, Cara Beli, dan Tiket Masuk Kebun Raya Cibodas

Travel Update
Hidden Gem di Batam, Wisata Sambil Olahraga ke Golf Island

Hidden Gem di Batam, Wisata Sambil Olahraga ke Golf Island

Jalan Jalan
Lokasi, Cara Beli, dan Tiket Masuk Kebun Binatang Bandung

Lokasi, Cara Beli, dan Tiket Masuk Kebun Binatang Bandung

Jalan Jalan
KAI Tambah 4 Perjalanan Kereta Api pada 12-31 Mei 2024

KAI Tambah 4 Perjalanan Kereta Api pada 12-31 Mei 2024

Travel Update
Planetarium Jagad Raya Tenggarong di Kaltim: Lokasi dan Tiket Masuk

Planetarium Jagad Raya Tenggarong di Kaltim: Lokasi dan Tiket Masuk

Travel Update
5 Hotel Dekat Bandara Internasional Juanda Surabaya

5 Hotel Dekat Bandara Internasional Juanda Surabaya

Hotel Story
Tiket.com Beri Promo ke Singapura, Ada Diskon hingga 30 Persen

Tiket.com Beri Promo ke Singapura, Ada Diskon hingga 30 Persen

Travel Update
Aktivitas Vulkanik Gunung Slamet Naik, Ratusan Pendaki Gagal Gapai Atap Jawa Tengah

Aktivitas Vulkanik Gunung Slamet Naik, Ratusan Pendaki Gagal Gapai Atap Jawa Tengah

Travel Update
Rute ke Gereja Ayam Bukit Rhema, Cuma 10 Menit dari Candi Borobudur

Rute ke Gereja Ayam Bukit Rhema, Cuma 10 Menit dari Candi Borobudur

Travel Tips
Kota Batu Cocok untuk Olahraga, Event Sport Tourism Akan Diperbanyak

Kota Batu Cocok untuk Olahraga, Event Sport Tourism Akan Diperbanyak

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com