Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sehari Terjual 700 Porsi, Inilah Surabi Durian Tersohor di Bogor

Kompas.com - 31/01/2016, 16:03 WIB
Muhammad Irzal A

Penulis

BOGOR, KOMPAS.com - Jika Anda pecinta durian dan sedang berlibur di Bogor, cobalah mencicipi surabi durian yang tersohor di sini. Street food ini berusia lebih dari satu dekade. Pelanggannya dari kalangan menengah ke bawah hingga artis terkenal.

Mungkin banyak surabi durian di kota-kota lain, bahkan di Bogor sekalipun. Tetapi sudah dua generasi kios surabi durian ini masih menjadi perbincangan pecinta durian di Bogor dan sekitarnya.

Kedai sederhana ini dibuka pada pukul 15.00. Pembeli pun mulai berdatangan setelah para karyawan selesai menata meja dan tempat duduk. Wangi adonan tepung beras pun tercium dari tungku pembakaran yang masih menggunakan arang.

Menu yang disediakan sangat beragam, selain aneka topping durian, dapat juga dicampur dengan topping lain seperti keju, nangka, stroberi, cokelat, telur dan masih banyak lagi. Cukup dengan Rp 5.000 hingga Rp 15.000, Anda dapat menikmati surabi durian aneka topping tersebut.

KompasTravel berkesempatan mencicipi menu andalan di sini, yaitu surabi durian nangka keju. Surabi hangat yang disiram krim durian kental, ditaburi potongan buah nangka. Lalu ditutup parutan keju tersaji dengan cantik. Krim duriannya yang kental melelah ketika dilumat. Surabinya bertekstur sangat lembut, tetapi garing di bagian bawahnya.

Kang Deden sang pemilik mengatakan menggunakan durian lokal pilihan untuk produk kulinernya tersebut.

“Duriannya pakai durian lokal, karena memang lebih enak diolah. Kualitasnya yang super, sudah pasti harum dan manis,” tuturnya.

Kios ini bekerja sama dengan penjual durian-durian lokal di sekitarannya, juga dengan Kebun Durian Warso yang tersohor sebagai pemasok durian di Bogor. Surabi durian ini juga berjualan di Agrowisata Warso Farm ketika akhir pekan. Namun, tetap buka di Sukasari tempatnya sejak awal berdiri.

Berlokasi di simpang Jalan Sukasari, mudah untuk menemukannya, karena tempatnya yang strategis. Berada di persimpangan jalan, di bawah pepohonan rindang tengah kota, Kang Deden sang pemilik mempertahankan konsep berjualan ala street food.

“Pernah ditahun 2014 kita digusur petugas, karena bangunan di samping ingin dibangun. Kita pun pindah ke daerah Tajur arah ke Puncak, dengan tempat yang lebih layak sebenarnya. Tapi malah sepi pengunjung, mungkin karena lebih jauh dan tidak seperti konsep awal yang street food,” ujar Deden.

Kompas.com/Muhammad Irzal Adiakurnia Suasana Kedai Durian Sukasari di sore hari, saat baru buka pukul 15.00 hingga pukul 24.00 WIB. Dibawah pohon rindang di tengah kota Bogor.
Ketika berbicara tentang pelanggan, dirinya mengatakan ada artis yang sering ke sini. “Ruben Onsu sering ke sini kalau lagi liburan, ini tempat langganannya, sering juga bawa asistennya atau teman-temannya,” ujarnya.

Hilir mudik pelanggan yang datang sangat beragam, orang tua yang datang sebelum malam biasanya memesan banyak untuk dibungkus.

Sedangkan selepas sore hingga tutup pukul 24.00, anak-anak muda yang datang bersama teman-temannya lebih memilih makan di tempat sambil menikmati suasana malam Kota Hujan.

“Rasanya pas sih di sini, gak terlalu kental, gak juga terlalu cair, manisnya juga pas. Terus surabinya yang lembut yang juga bikin beda dari yang lain,” ujar Wildan yang datang bersama temannya dari Cibubur, Jakarta.

Berbagai topping dan krim buah di sini dibuat sendiri oleh karyawannya. Resep inilah yang dipelihara sejak tahun 2004. Mempekerjakan enam karyawan, Deden masih harus menambahkan dua tenaga karyawan lepas untuk membantu di akhir pekan.

“Di akhir pekan pengunjung bisa empat kali lipat,” tuturnya.

Dalam satu hari di akhir pekan kedai ini bisa menghabiskan 600 hingga 700 porsi surabi, yang berarti menggunakan lebih dari lima buah durian ukuran besar.

Tertarik mencicipinya? Silahkan datang ke kedai Surabi Durian Sukasari, 15 menit dari pintu keluar tol Jagorawi ke arah puncak, sebelum Mall Ekalokasari.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Gunung Batu Jonggol Bogor: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Lokasi

Gunung Batu Jonggol Bogor: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Lokasi

Jalan Jalan
Ocean Park BSD City Tangerang: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Jam Buka

Ocean Park BSD City Tangerang: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Jam Buka

Jalan Jalan
Scoot Terbangkan Pesawat Embraer E190-E2 Pertama

Scoot Terbangkan Pesawat Embraer E190-E2 Pertama

Travel Update
5 Tips Traveling dengan Hewan Peliharaan yang Aman

5 Tips Traveling dengan Hewan Peliharaan yang Aman

Travel Tips
Traveloka dan Baby Shark Beri Diskon Liburan Sekolah hingga 50 Persen

Traveloka dan Baby Shark Beri Diskon Liburan Sekolah hingga 50 Persen

Travel Update
4 Kesalahan yang Harus Dihindari Saat Melawati Keamanan Bandara

4 Kesalahan yang Harus Dihindari Saat Melawati Keamanan Bandara

Travel Tips
KAI Sediakan 739.000 Kursi Saat Long Weekend Kenaikan Yesus Kristus

KAI Sediakan 739.000 Kursi Saat Long Weekend Kenaikan Yesus Kristus

Travel Update
Kadispar Bali: Pungutan Wisatawan Asing Sudah Hampir Rp 79 Miliar

Kadispar Bali: Pungutan Wisatawan Asing Sudah Hampir Rp 79 Miliar

Travel Update
Tips Jogging with View di Waduk Tandon Wonogiri, Jangan Kesiangan

Tips Jogging with View di Waduk Tandon Wonogiri, Jangan Kesiangan

Travel Tips
Tips Atas Bengkak Selama Perjalanan Udara, Minum hingga Peregangan

Tips Atas Bengkak Selama Perjalanan Udara, Minum hingga Peregangan

Travel Tips
Harga Tiket Wisata Pantai di Bantul Terkini, Parangtritis hingga Pandansimo

Harga Tiket Wisata Pantai di Bantul Terkini, Parangtritis hingga Pandansimo

Travel Update
Ada Pungli di Curug Ciburial Bogor, Sandiaga: Perlu Ditindak Tegas

Ada Pungli di Curug Ciburial Bogor, Sandiaga: Perlu Ditindak Tegas

Travel Update
Menparekraf Bantah Akan Ada Pungutan Dana Pariwisata kepada Wisatawan

Menparekraf Bantah Akan Ada Pungutan Dana Pariwisata kepada Wisatawan

Travel Update
Sandiaga Dukung Sanksi Tegas untuk Penyulut 'Flare' di Gunung Andong

Sandiaga Dukung Sanksi Tegas untuk Penyulut "Flare" di Gunung Andong

Travel Update
Waktu Terbaik untuk Beli Tiket Pesawat agar Murah, Jangan Mepet

Waktu Terbaik untuk Beli Tiket Pesawat agar Murah, Jangan Mepet

Travel Tips
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com