Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pelempar Bunga Bangkai Minta Maaf ke Pihak Kebun Raya Cibodas

Kompas.com - 07/02/2016, 10:40 WIB
Muhammad Irzal A

Penulis

CIANJUR, KOMPAS.com — Pada tanggal 20-24 Januari 2016, koleksi bunga bangkai Kebun Raya Cibodas (KRC) mengalami pelemparan sebanyak tiga kali oleh oknum pengunjung. Salah satu pengunjung sempat mengaku di Facebook hingga datang ke KRC untuk meminta maaf.

(Baca juga: "Mengenaskan, Nasib Bunga Bangkai Pasca Perusakan di Kebun Raya Cibodas")

Senada dengan pernyataan Agus Suhatman, Kepala Balai Konservasi Tumbuhan Kebun Raya Cibodas-LIPI, saat diwawancarai KompasTravel, Sabtu (6/2/2016).

“Benar, salah satu yang melempar datang bersama orangtuanya ke Kebun Raya Cibodas, dan meminta maaf kepada kami. Tepatnya hari Minggu (31/1/2016),” terangnya.

Agus menggambarkan bahwa anak tersebut terlihat penuh tekanan. Saat datang dengan kedua orangtuanya, kondisi si anak terus menangis. Dia memprediksi mungkin telah banyak tekanan dari orangtuanya maupun netizen di media sosial.

Agus mengatakan, pihak KRC tidak memberikan sanksi atau denda bagi si pelaku. Sebab, selain di bawah umur, pelaku sudah mendapat banyak tekanan.

“Anak yang melemparnya seperti tertekan, nangis terus saat datang. Ya, oleh karena itu inisiatifnya saja sudah kami hargai dan dimaafkan. Jadi tidak perlu sanksi atau denda. Pelakunya masih di bawah umur, menimbang dari sisi psikologis anaknya juga. Semoga jadi pengalaman agar tidak diulang,” ujarnya.

Bunga bangkai yang berjenis Amorphopallus titanum korban penimpukan beberapa pengunjung di Kebun Raya Cibodas kini nasibnya mengenaskan. Beberapa bagiannya membusuk akibat luka dari lemparan beberapa oknum tersebut menjalar, membentuk belahan di beberapa bagian.

Pengamatan KompasTravel pada Jumat (5/2/2016) saat mengunjungi KRC, tampak banyak potongan bunga yang membusuk sedang diamankan. Pengelola sengaja memotong beberapa bagian bunga karena membusuk dan dikhawatirkan menjalar ke semua bagian bunga.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com