Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Catat, Akhir Pekan Ada Pentas Macapat Megatruh di Salatiga

Kompas.com - 29/04/2016, 20:14 WIB
Kontributor Ungaran, Syahrul Munir

Penulis

SALATIGA, KOMPAS.com - Kapan anda terakhir kali mendengar tembang Macapat? Tembang macapat adalah puisi tradisional Jawa yang dilagukan.

Jika Anda ada di Semarang dan belum punya rencana di akhir pekan ini, tak ada ruginya Anda menyaksikan pementasan Macapat di Joglo Ki Penjawi, Salatiga, Sabtu (30/4/2016) malam.

"Pementasan yang akan kami angkat adalah Macapat Megatruh. Untuk mementaskan itu, kami serahkan kepada Prawoto Susilo Aji (tokoh seniman asal Banyubiru, Kabupaten Semarang) bersama timnya," kata Gunawan Herdiwanto, pemilik Joglo Ki Penjawi, Salatiga, Kamis (28/4/2016).

Tembang Macapat Megatruh merupakan salah satu tembang macapat yang menggambarkan tentang kondisi manusia di saat sakratul maut.

Kata "megatruh" sendiri dipercaya berasal dari kata "megat" atau "pegat" dan "ruh", yang artinya berpisahnya antara jiwa dan raga.

Pentas Macapat Megatruh ini terbilang istimewa sebab pementasannya akan dikolaborasikan dengan pertunjukan teatrikal.

Terlebih lagi, lokasi pementasannya sendiri, bernuansa kuno dengan suasana joglo tahun 1900-an dari berbagai daerah di Jawa. Mulai dari daerah Ambarawa, Pati, Kudus, dengan latar belakang pemandangan Gunung Merapi, Merbabu dan Gunung Telomoyo.

Menurut Iwan, sapaan akrab Gunawan Herdiwanto, dengan mementaskan Macapat Megatruh ini dirinya ingin mengajak warga di Kota Salatiga agar senantiasa eling lan waspada dalam menjalani kehidupan.

Lirik dari tembang Megatruh yang mengelu-elukan kedatangan malaikat, di mana saat jiwa akan diangkat, di mana raga ditinggalkan untuk dirawat oleh sekalian keluarga dan kerabat diharapkan mengingatkan kita semua tentang alam yang kekal, yakni di akhirat kelak.

www.joglokipenjawi.com Salah satu sudut Joglo Ki Penjawi, Jl. Ki Penjawi No. 14, Sidorejo Lor, Salatiga, Jawa Tengah.
Iwan menambahkan, megatruh tidak untuk ditakuti, tetapi bersiap diri untuk selalu menebar kebaikan serta beramal sebagai penolong dalam menghadapi kematian kelak.

"Itu yang akan kami sajikan dalam petas Megatruh. Sebagai manusia, semua bakal kembali kepada Yang Maha Kuasa. Seusai pementasan, kami juga gelar diskusi tentang berkehidupan di Salatiga. Tak terkecuali situasi yang memanas menjelang Pilkada 2017," jelasnya.

Sementara itu Prawoto Susilo Aji, tokoh seniman asal Banyubiru, Kabupaten Semarang yang akan mementaskan Macapat Megatruh mengatakan, dalam pementasan itu, pihaknya akan berkolaborasi dengan Sugiarti, pemusik lesung dan Aufa, si penembang cilik macapat. Keduanya dari Banyubiru, Kabupaten Semarang.

"Ini bagian dari usaha nguri-nguri budaya Jawa. Dan yang saya senangi, konsepnya nyawiji, jadi antara penampil dengan penikmat menyatu duduk lesehan, tidak ada yang menjadi tamu spesial, semua sama kedudukannya," katanya.

Jadi bagaimana menurut Anda? Jika tertarik datanglah ke Joglo Ki Penjawi, Jl. Ki Penjawi No. 14, Sidorejo Lor, Salatiga, Jawa Tengah.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ketua PHRI Sebut Perkembangan MICE di IKN Masih Butuh Waktu Lama

Ketua PHRI Sebut Perkembangan MICE di IKN Masih Butuh Waktu Lama

Travel Update
Astindo Nilai Pariwisata di Daerah Masih Terkendala Bahasa Asing

Astindo Nilai Pariwisata di Daerah Masih Terkendala Bahasa Asing

Travel Update
Kereta Api Lodaya Gunakan Kereta Eksekutif dan Ekonomi Stainless Steel New Generation Mulai 1 Mei 2024

Kereta Api Lodaya Gunakan Kereta Eksekutif dan Ekonomi Stainless Steel New Generation Mulai 1 Mei 2024

Travel Update
Deal With Ascott 2024 Digelar Hari Ini, Ada Lebih dari 60 Properti Hotel

Deal With Ascott 2024 Digelar Hari Ini, Ada Lebih dari 60 Properti Hotel

Travel Update
4 Tempat Wisata Indoor di Kota Malang, Alternatif Berlibur Saat Hujan

4 Tempat Wisata Indoor di Kota Malang, Alternatif Berlibur Saat Hujan

Jalan Jalan
3 Penginapan di Rumpin Bogor, Dekat Wisata Favorit Keluarga

3 Penginapan di Rumpin Bogor, Dekat Wisata Favorit Keluarga

Hotel Story
Pendakian Rinjani 3 Hari 2 Malam via Sembalun – Torean, Perjuangan Menggapai Atap NTB

Pendakian Rinjani 3 Hari 2 Malam via Sembalun – Torean, Perjuangan Menggapai Atap NTB

Jalan Jalan
Rekomendasi 5 Waterpark di Tangerang, Harga mulai Rp 20.000

Rekomendasi 5 Waterpark di Tangerang, Harga mulai Rp 20.000

Jalan Jalan
Tips Pilih Kursi dan Cara Hindari Mual di Pesawat

Tips Pilih Kursi dan Cara Hindari Mual di Pesawat

Travel Tips
4 Playground di Tangerang, Bisa Pilih Indoor atau Outdoor

4 Playground di Tangerang, Bisa Pilih Indoor atau Outdoor

Jalan Jalan
Tradisi Syawalan di Klaten, Silaturahmi Sekaligus Melestarikan Budaya dan Tradisi

Tradisi Syawalan di Klaten, Silaturahmi Sekaligus Melestarikan Budaya dan Tradisi

Jalan Jalan
Aktivitas Seru di World of Wonders Tangerang, Bisa Nonton 4D

Aktivitas Seru di World of Wonders Tangerang, Bisa Nonton 4D

Jalan Jalan
Cara ke Pasar Senen Naik KRL dan Transjakarta, buat yang Mau Thrifting

Cara ke Pasar Senen Naik KRL dan Transjakarta, buat yang Mau Thrifting

Travel Tips
8 Tips Kemah, dari Barang Wajib DIbawa hingga Cegah Badan Capek

8 Tips Kemah, dari Barang Wajib DIbawa hingga Cegah Badan Capek

Travel Tips
Harga Tiket Candi Borobudur April 2024 dan Cara Belinya

Harga Tiket Candi Borobudur April 2024 dan Cara Belinya

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com