Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Indonesia Optimistis Menuju Pariwisata Halal Nomor Satu di Dunia

Kompas.com - 22/09/2016, 09:11 WIB
Wahyu Adityo Prodjo

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Tim Percepatan dan Pengembangan Pariwisata Halal, Riyanto Sofyan optimistis Indonesia bisa menjadi destinasi pariwisata halal nomor satu di dunia pada tahun 2019. Pembenahan di segala aspek pariwisata dibutuhkan untuk menuju target tersebut.

"Karena kita lihat antusiasme industri wisata untuk mengembangkan pariwisata halal, kita akan bisa lebih cepat (naik peringkat)," jelas Riyanto kepada KompasTravel seusai acara Jumpa Pers "Pengumuman Pemenang Kompetisi Pariwisata Halal Tingkat Nasional Tahun 2016" di Hotel Sofyan, Jakarta, Rabu (21/9/2016).

Ia mengatakan, jika Indonesia mempertahankan momentum pengembangan pariwisata halal yang telah berjalan, maka peringkat Indonesia di Global Muslim Travel Index (GMTI) bisa lebih cepat naik. Riyanto menegaskan perbaikan aspek-aspek seperti atraksi, amenitas, dan akses mesti ditingkatkan untuk mendorong percepatan pariwisata halal di Indonesia.

"Negara-negara seperti Malaysia, Turki, Singapura, dan Thailand itu kekuatannya adalah masalah sertifikasi. Lebih kuat branding-nya. Kita kan baru-baru saja semenjak pak Arief Yahya untuk promosi dan pemasarannya. Infrastruktur berupa akses juga kurang. Kalau untuk keamanan lebih aman kita. Turki dan Malaysia itu ada gejala politiknya. Jadi saya optimistis bisa naik asal peningkatan pariwisata halal tadi kita kembangkan," tambahnya.

Cara yang akan dilakukan Indonesia melalui Kementerian Pariwisata untuk peningkatan peringkat halal, lanjut Riyanto, adalah dengan mengikuti penghargaan-penghargaan kelas dunia seperti World Halal Tourism Award. Selain itu juga melakukan familirization trip, sales mission, dan aneka kegiatan pemasaran.

KOMPAS.COM/I MADE ASDHIANA Wisman di Gili Trawangan, Lombok, NTB, Jumat (25/8/2016).
Seperti diketahui Mastercard dan Crescenrating merilis GMTI pada 22 Februari 2015. Ada dua hasil peringkat GMTI yakni 10 destinasi terfavorit di negara-negara Organization of Islamic Cooperation (OIC) dan Non-OIC.

10 destinasi terfavorit di negara-negara OIC secara berurut adalah Malaysia, Turki, Uni Emirat Arab, Arab Saudi, Qatar, Indonesia, Oman, Jordan, Maroko, dan Brunei. Sementara, 10 destinasi terfavorit di negara-negara Non-OIC secara berurut adalah Singapura, Thailand, Inggris, Afrika Selatan, Perancis, Belgia, Hong Kong, Amerika Serikat, Spanyol, dan Taiwan.

Sementara Kementarian Pariwisata memiliki target kunjunga wisatawan Muslim ke Indonesia pada tahun 2019 yakni 5 juta. Sebelumnya, pada tahun 2014 target yang ditetapkan adalah 2 juta wisatawan Muslim.

Indonesia sendiri pada tahun 2015 berhasil menyabet tiga penghargaan di World Halal Travel Award. Pulau Lombok berhasil memenangkan kategori World's Best Halal Tourism Destination dan World's Best Halal Honeymoon Destination dan Sofyan Hotel Group juga meraih penghargaan World Halal Travel Awards (WHTA) 2015 untuk kategori World’s Best Family Friendly Hotel.

*****

KompasTravel kembali menghadirkan kuis "Take Me Anywhere 2". Pemenang akan mendapatkan kesempatan liburan gratis yang seru ke Yogyakarta selama tiga hari dua malam.

Hadiah sudah termasuk tiket pesawat, transportasi lokal, hotel, konsumsi, dan beragam aktivitas seru selama di Yogyakarta. Juga raih kesempatan memenangkan hadiah smartphone. Klik link berikut: Catat, 6 Tips "Selfie" Saat Liburan ala "Take Me Anywhere 2"

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com