KUTA, KOMPAS.com - Keamanan dan kenyamanan obyek wisata di kawasan Legian, Kuta dan sekitarnya menjadi perhatian serius jajaran Polsek Kuta, Kabupaten Badung, Bali.
Cukup banyak wisatawan yang mengeluhkan dan menjadi korban kejahatan saat berwisata diantaranya mengalami kehilangan barang-barangnya dengan cara dijambret, dicuri dan dirampas, dan dirampok di vilanya dan kejahatan lainnya.
Kapolsek Kuta, Kompol Wayan Sumara menyampaikan bahwa ada langkah-langkah yang sudah dilakukan jajaran Polsek Kuta untuk pengamanan wilayah yang memang menjadi tujuan utama wisatawan di Bali.
"Kami memperkuat jaringan antar pihak terkait. Jaringan kami kuat, ketika ada kejadian, atau peristiwa, kami cepat mengatasi, dan semua bergerak," kata Kompol Wayan Sumara, di Kuta, Selasa (27/9/2016).
1. Kerja Sama dengan Desa Adat
Desa adat memang sangat penting dalam membantu keamanan wilayah. Alasannya bahwa desa adat garda depan di lingkungan masyarakat yang cepat mendeteksi apa pun yang terjadi di lingkungan adat.
Desa adat punya petugas keamanan yang dinamakan Pecalang. Pecalang inilah yang selalu membantu petugas lain dalam mengamankan berbagai acara maupun pengaman wilayah selain aparat kepolisian dan TNI.
2. Kerja Sama dengan Rider dari Kodam IX/Udayana
Karena Markas Rider ada di wilayah Kuta, Polsek Kuta selalu menggandeng pihak TNI dalam hak apa pun termasuk pengamanan wilayah.
Kerja sama TNI dan Polri cukup baik sehingga dalam mengatasi berbagai persoalan, pihak terkait selalu saling bekerja sama.
3. Kerja Sama dengan Pelaku Pariwisata atau Stakeholder
Stakeholder punya peranan penting dalam keikutsertaan menciptakan lingkungan wisata yang aman dan nyaman. Peran pelaku pariwisata bisa dilakukan dengan cara melengkapi tempat usahanya baik hotel dan restoran dengan CCTV dan personel pengamanan internal atau Satpam yang baik.
Para pelaku pariwisata juga diwajibkan melakukan komunikasi intensif dan bisa bekerja sama, baik dengan desa adat, Kepolisian maupun TNI.
Polsek Kuta kini memiliki sekitar 20 tukang ojek binaan yang bekerja di kawasan Legian, Kuta dan sekitarnya. Melalui kerja sama tukang ojek ini, Kepolisian meyakini akan cepat mendapatkan informasi terkait tindakan kejahatan di jalan.
Jika tukang ojek binaan ini berhasil memberikan informasi yang benar, akan diberi hadiah. Hingga kini sudah ada yang berhasil mendapatkan hadiah karena memberikan informasi yang benar.
"Sekarang total ya sekitar dua puluh tukang ojek. Saya janjikan hadiah untuk mereka yang bisa memberikan informasi yang benar. Dan sudah ada (dapat hadiah), dua orang. Tapi saya rahasiakan orangnya," tambah Kapolsek Sumara.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.