Bukit Ngisis sendiri dalam bahasa Jawa berarti bukit yang dingin. Bukan sembarang nama, memang awalnya bukit tersebut dinamakan Bukit Isis. Namun, tak mau berhubungan dengan bahasan radikal, akhirnya nama tersebut ditambahkan huruf “ng” di depannya menjadi Ngisis.
“Sebetulnya itu Isis dalam bahasa jawa itu (artinya) dingin makanya Isis, karena takut dikira kelompok radikal makanya ditambahin ‘ng’. Nama itu kan membawa hoki, jadi banyak orang yang penasaran dengan nama itu. Tapi artinya sebenarnya dingin,” kata Kepala Dukuh Nglinggo, Kabupaten Kulonprogo, Yogyakarta, Teguh Kumoro.
Tidak membutuhkan waktu lama karena menggunakan mobil berjenis Sport Utility Vehicle, hanya dalam waktu 10 menit, sekitar pukul 04.50 WIB akhirnya sampai di Bukit Ngisis.
Sambil menikmati udara yang sejuk juga berkabut, KompasTravel pun mulai menyusuri jalan masuk ke Bukit Ngisis ditengah hamparan kebun teh. Kemudian, mencari tempat di mana bisa menyaksikan terbitnya matahari.
Perihal melihat langsung proses terbitnya matahari, Teguh mengatakan tidak dapat memastikan kapan waktu yang tepat bisa melihatnya.
“Kalau mau lihat sunrise itu idealnya disarankan pukul 04.30 WIB sudah sampai di Bukit Ngisis. Tapi kami juga nggak bisa menjamin nantinya terhalang kabut atau tidak, karena itu kan terkadang faktor alam,” kata Teguh.
Selanjutnya, saya pun melihat ada beberapa spot foto yang ciamik untuk diunggah ke media sosial.
“Spot foto ini nggak bayar, hanya pas masuk saja bayar Rp 3.000 sudah termasuk asuransi. Setelah itu bisa foto di mana saja. Ini kan dibuatnya bertahap dari swadaya masyarakat awalnya. Karena ada kejenuhan, kami buat ini, harapannya di tahun selanjutnya ada spot yang berbeda,” kata Teguh.
Saya pun berkeliling dan mencoba beberapa spot foto yang ada. Seperti halnya, spot foto mobil yang ditanam di salah satu tebing. Hasilnya, foto tersebut berlatarkan panorama gunung nan cantik.
Sementara itu Teguh mengatakan, ke depannya Bukit Ngisis akan terus mengembangkan spot-spot foto dan wahana baru, terutama untuk wahana anak yang lebih aman.
Lalu juga, setelah mendapatkan saran dari pengunjung, kata Teguh, warga sekitar akan bermusyawarah untuk membuat tempat menjual teh dan kopi. Sehingga nantinya wisatawan bisa santai sambil menyeruput teh atau kopi sambil menikmati panorama alam yang ada.
https://travel.kompas.com/read/2017/11/08/180000727/pergi-ke-bukit-ngisis-tempat-wisata-yang-instagramable-