Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Melihat Koleksi Lukisan Keramik dari Masa Penjajahan Belanda

MALANG, KOMPAS.com - Lukisan-lukisan keramik itu tertata rapi di dinding Hall Lodji Coffe Shop and Resto, Hotel Pelangi, Kota Malang, Jawa Timur.

Lukisan itu merupakan peninggalan zaman penjajahan Hindia Belanda yang didatangkan langsung dari Belanda pada 1915, saat hotel itu berpindah kepemilikan dan mengalami renovasi total.

Ada 22 lukisan keramik yang terdapat di dinding restoran itu. Setiap lukisan menggambarkan kondisi Belanda pada saat itu. Mulai dari kondisi di perkotaan hingga pedesaan.

"Terdiri dari 22 lukisan. Semua mencerminkan tempat-tempat favorit di Belanda," kata Marketing dan Sales Manager Hotel Pelangi Kota Malang, M Iskandar Sjachran, Selasa (7/11/2017).

Selain lukisan keramik, hampir semua barang di ruangan tersebut merupakan peninggalan Hindia Belanda. Di ujung selatan terdapat balkon, tempat petinggi Belanda saat melihat pesta dansa. Sebab, saat masa penjajahan Hindia Belanda, ruangan itu merupakan tempat berdansa.

Atap ruangan juga masih mempertahankan kekhasannya, berwarna agak kekuningan dan terbuat dari tembaga. Hanya saja, pengelola hotel sudah menambah lampu gantung sebagai penghias ruangan.

Dinding bagian atas juga masih belum berubah. Terdapat sejumlah jendela pemantul cahaya yang membuat ruangan itu lebih bersahaja.

"Kita pelihara semua peninggalan Belanda ini dengan standar perawatan yang diterapkan oleh hotel," jelasnya.

Sejumlah benda di ruangan sudah ditetapkan sebagai cagar budaya tipe A yang ditetapkan oleh Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Jawa Timur.

Hotel Terbesar

Hotel Pelangi dibangun pertama kali pada 1870 oleh Abraham Lapidoth, seorang pengusaha hotel berkebangsaan Belanda. Ketika itu, hotel yang ada di Jalan Merdeka nomor 3 Kota Malang itu bernama Hotel Lapidoth, representasi dari pemiliknya.

Pada waktu itu, bangunan hotel berbentuk joglo dan terdiri dari 50 kamar.

"Pertama bernama Hotel Lapidoth. Masih berbentuk joglo. Waktu itu masih 50 kamar," kata Iskandar.

Kemudian pada tahun 1890, kepemilikan hotel diambil alih. Adalah Jansen, salah seorang bangsawan Belanda yang mengambil alih kepemilikan hotel tersebut.

Pada tahun 1910, Jensen meninggal dunia. Kepemilikan hotel itu lalu berpindah kepada seorang residen waktu itu yang menginginkan ada hotel yang besar dan megah di Malang.

Sejak saat itu, bangunan hotel direnovasi total dengan mendatangkan Building Contruction, A.I.A dari Belanda.

Pembangunan itu selesai pada tahun 1915 dan menjadi hotel terbesar di Malang dengan 125 kamar. Saat itu, nama hotel berganti menjadi Palace Hotel.

"Waktu itu hotel ini terbesar di Malang dengan jumlah kamar 125 kamar. Rata-rata pengusaha Belanda yang menginap," jelasnya.

Selain terbesar, hotel itu juga menjadi hotel termegah lengkap dengan lukisan-lukisan yang didatangkan langsung dari Belanda. Di antaranya adalah lukisan keramik di Lodji Coffe Shop and Resto yang masih bertahan hingga saat ini.

Di depan hotel itu juga berdiri bangunan Twin Tower. Bangunan menara kembar itu merupakan benteng saat ada serangan terhadap Bangsa Belanda yang tengah bermalam di hotel tersebut.

Namun, menara kembar itu tidak bisa dipertahankan. Bangunan itu hancur saat agresi militer pertama pada tahun 1947.

Setelah sekian lama menjadi milik seorang residen, hotel itu akhirnya perpindah tangan saat memasuki masa penjajahan Jepang ke Bumi Nusantara.

"Saat masa penjajahan Jepang berubah nama menjadi Asoma," ungkapnya.

Setelah itu, hotel itu mengalami sejumlah perubahan nama dan berpindah kepemilikan. Sampai akhirnya pada 1963, hotel itu dibeli oleh Sjachran Hoesin, seorang pengusaha asal Banjarmasin.

Lalu pada masa Orde Baru, sekitar tahun 1968, hotel itu berubah nama menjadi Hotel Pelangi. Nama itu bertahan hingga saat ini.

"Berubah nama pelangi setelah masuk Orde Baru. Memang disuruh pemerintah untuk mengubah nama jadi Hotel Pelangi," jelasnya.

https://travel.kompas.com/read/2017/11/09/060200227/melihat-koleksi-lukisan-keramik-dari-masa-penjajahan-belanda

Terkini Lainnya

Meski Mahal, Transportasi Mewah Berpotensi Dorong Sektor Pariwisata

Meski Mahal, Transportasi Mewah Berpotensi Dorong Sektor Pariwisata

Travel Update
Jakarta Tetap Jadi Pusat MICE Meski Tak Lagi Jadi Ibu Kota

Jakarta Tetap Jadi Pusat MICE Meski Tak Lagi Jadi Ibu Kota

Travel Update
Ketua PHRI Sebut Perkembangan MICE di IKN Masih Butuh Waktu Lama

Ketua PHRI Sebut Perkembangan MICE di IKN Masih Butuh Waktu Lama

Travel Update
Astindo Nilai Pariwisata di Daerah Masih Terkendala Bahasa Asing

Astindo Nilai Pariwisata di Daerah Masih Terkendala Bahasa Asing

Travel Update
Kereta Api Lodaya Gunakan Kereta Eksekutif dan Ekonomi Stainless Steel New Generation Mulai 1 Mei 2024

Kereta Api Lodaya Gunakan Kereta Eksekutif dan Ekonomi Stainless Steel New Generation Mulai 1 Mei 2024

Travel Update
Deal With Ascott 2024 Digelar Hari Ini, Ada Lebih dari 60 Properti Hotel

Deal With Ascott 2024 Digelar Hari Ini, Ada Lebih dari 60 Properti Hotel

Travel Update
4 Tempat Wisata Indoor di Kota Malang, Alternatif Berlibur Saat Hujan

4 Tempat Wisata Indoor di Kota Malang, Alternatif Berlibur Saat Hujan

Jalan Jalan
3 Penginapan di Rumpin Bogor, Dekat Wisata Favorit Keluarga

3 Penginapan di Rumpin Bogor, Dekat Wisata Favorit Keluarga

Hotel Story
Pendakian Rinjani 3 Hari 2 Malam via Sembalun – Torean, Perjuangan Menggapai Atap NTB

Pendakian Rinjani 3 Hari 2 Malam via Sembalun – Torean, Perjuangan Menggapai Atap NTB

Jalan Jalan
Rekomendasi 5 Waterpark di Tangerang, Harga mulai Rp 20.000

Rekomendasi 5 Waterpark di Tangerang, Harga mulai Rp 20.000

Jalan Jalan
Tips Pilih Kursi dan Cara Hindari Mual di Pesawat

Tips Pilih Kursi dan Cara Hindari Mual di Pesawat

Travel Tips
4 Playground di Tangerang, Bisa Pilih Indoor atau Outdoor

4 Playground di Tangerang, Bisa Pilih Indoor atau Outdoor

Jalan Jalan
Tradisi Syawalan di Klaten, Silaturahmi Sekaligus Melestarikan Budaya dan Tradisi

Tradisi Syawalan di Klaten, Silaturahmi Sekaligus Melestarikan Budaya dan Tradisi

Jalan Jalan
Aktivitas Seru di World of Wonders Tangerang, Bisa Nonton 4D

Aktivitas Seru di World of Wonders Tangerang, Bisa Nonton 4D

Jalan Jalan
Cara ke Pasar Senen Naik KRL dan Transjakarta, buat yang Mau Thrifting

Cara ke Pasar Senen Naik KRL dan Transjakarta, buat yang Mau Thrifting

Travel Tips
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke