Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Kemegahan Benteng Duurstede, Saksi Kejayaan Maluku Zaman Kolonial

Berlokasi di ujung Pulau Saparua, Maluku Tengah, benteng ini bisa dijangkau hanya 30 menit menggunakan angkot dari dermaga Porto, Pulau Saparua.

Benteng megah nan luas dari kejauhan akan menyambut Anda sesaat sampai di kawasan Duurstede. Di sekelilingnya terdapat pemukiman warga, dengan beberapa rumah tua dengan desain kolonial, lengkap dengan sumur-sumur tuanya.

Untuk memasuki benteng, Anda harus menapaki keramik yang menggambarkan cengkeh dan pala, contoh komoditi yang begitu dicarai pada zaman kejayaannya. Setelah itu, sekitar 50 anak tangga pun menunggu untuk ditapaki.

Suasana gelap dan lembab hadir saat melalui gerbang masuknya yang terbuat dari bebatuan kokoh. Sekejap, saya dan wisatwan lainnya kala itu terkagum karena luas dan masih tertatanya benteng tersebut.

Meriam-meriam pun masih tertata apik di tempatnya. Dua pos komando pun masih gagah di sudutnya. Selain itu beberapa bangunan kokoh yang masih ada ialah, penjara tawanan, kantor VOC, dan gudang rempah.

"Penjara tawanan ini masih asli, terbuat dari batu dan ukurannya pun pendek. Berbeda dengan tenpat lain, seperti kantornya," ujar Olnes, salah satu pemandu wisata kala itu dalam acara Culture and Culinary Trip PT. JAS Airport Service, Minggu (12/11/2017).

Lepas berfoto dan melihat indahnya lautan dari atas benteng, KompasTravel coba menelusuri gudang rempah di bagian tengah benteng. Sayangnya bangunan 10 x 5 meter tersebut terkunci rapat. Wisatawan hanya bisa mengamati dindingnya yang terbuat dari kayu, dan saluran-saluran air di tiap ruangannya. 

Penjara tawanan yang ada di sisi kantor VOC, tak kalah menyita perhatian wisatwan kala itu. Berukuran kecil, dengan pintu yang pendek sekitar 1.3 meter, Anda harus merunduk untuk masuk ke dalamnya.

"Bangunan yang sudah hancur ini ialah dapur masak, toilet, dan bunker prajurit," ungkap Olnes.

Ia mengatakan setelah diambil alih oleh VOC, bangunan ini dimanfaatkan dan dibangun kembali oleh Gubernur Ambon Mr. N. Schaghen pada tahun 1691. Hal tersebut berlangsung dari abad 17-19, sebelum diserang oleh pasukan Pattimura 1917.

********************

Mau paket wisata gratis ke Thailand bersama 1 (satu) orang teman? Ikuti kuis kerja sama Omega Hotel Management dan Kompas.com dalam CORDELA VACATION pada link INI. Hadiah sudah termasuk tiket pesawat (PP), penginapan, dan paket tur di Bangkok.

https://travel.kompas.com/read/2017/11/15/142900527/kemegahan-benteng-duurstede-saksi-kejayaan-maluku-zaman-kolonial

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke