Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Bersama Nemo 48 Jam di Laut Bangsring Banyuwangi

Pengawasan dilakukan oleh 48 penyelam pendamping dari tim Unversitas Brawijaya dan 96 penyelam utama dari nelayan dan relawan. Pengawasan mulai dilakukan pada Rabu (4/4/2018) dan diakhiri pada Jumat (6/4/2018) di wilayah perairan laut Bangsring dengan kedalaman antara 5-4 meter.

"Ada dua bunga karang atau anemon yang dijadikan titik pengawasan. Jaraknya berdekatan. Pengawasan dilakukan secara bergantian oleh tim selama 48 nonstop secara bergantian termasuk pengawasan malam hari," kata Dewa Gede Raka Wiadnya (58), dosen Fakultas Ilmu Kelautan Universitas Brawijaya kepada Kompas.com, Jumat (6/4/2018).

Ia mengatakan untuk penyelam pendamping bergantian setiap satu jam sekali, sedangkan penyelam utama bergantian setiap 30 menit sekali. Setiap pergantian maka akan ada kesepakatan terkait gerak-gerik nemo yang harus disepakati oleh kedua belah pihak yaitu antara penyelam utama dan penyelam pendamping.

Laki-laki yang akrab dipanggil Gede tersebut menjelaskan selama pengawasan ditemukan ada empat ekor ikan Nemo yang tinggal di Anemon tersebut yang terdiri dari 2 ikan Nemo dewasa dan 2 ikan Nemo anakan.

Saat hari pertama pengamatan, posisi satu ikan Nemo dewasa berada di Anemon yang berukuran lebih kecil, sedangkan posisi 3 ikan Nemo lainnya di Anemon yang lebih besar.

"Kuat dugaan Nemo yang sendiri itu adalah jantan, sedangkan yang lainnya adalah betina yang menjaga dua anaknya. Memang ikan Nemo ini tinggal dalam satu keluarga. Saat malam hari, mereka berkumpul di satu Anemon yang berukuran lebih besar," jelas Gede.

Selama pengamatan 48 jam, ada hal menarik yang ditemukan yaitu posisi Nemo saat berenang selalu berhadapan dengan arus. Selain itu, dalam posisi terancam, Nemo selalu sembunyi di dalam Anemon.

Menurut Gede, Anemon memiliki tentankel yang bisa menyengat ikan yang mendekat, namun sengatan tersebut tidak berpengaruh kepada ikan Nemo, sehingga Anemon menjadi tempat perlindungan yang aman bagi ikan Nemo.


"Ada lendir khusus di tubuh Nemo sehingga dia tidak tersengat oleh Anemon dan menjadikan Anemon sebagai rumah dan tempat dia mencari makan. Jadi saat merasa terancan, Nemo akan menenggelamkan diri pada tentakel Anemon untuk sembunyi. Kalau ikan lain ya pasti tersengat," kata Gede.

Selain itu, Gede menjelaskan jika Ikan Nemo adalah salah satu indikator perairan laut tersebut masih baik, karena ikan Nemo tinggal di Anemon dan Anemon hanya bisa tumbuh dengan baik di terumbu karang yang sehat.

Jika terumbu karang di perairan tersebut rusak, maka dipastikan tidak akan ada ikan Nemo yang tinggal karena Anemon sebagai perlindungan Nemo juga tidak ada.

"Di laut Bangsring termasuk bagus karena dalam setengah hektar ada 12 titik Anemon. Ikan Nemo ini tidak bisa berenang jauh karena pasti akan dimakan oleh ikan yang lebih besar. Jadi jika pun harus perpindah tempat dia menggunakan Anemon yang dekat dengan karang," kata Gede.

Terumbu karang yang ada laut Bangsring merupakan satu garis lurus dari utara hingga selatan mulai dari Pantai Pasir Putih Situbondo, Baluran, Pulau Tabuhan hingga ke Pulau Menjangan Bali dan menyambung hingga ke laut Muncar.

"Sayangnya garis karang itu terputus di wilayah perairan laut Ketapang karena digunakan jalur penyeberangan kapal Jawa dan Bali," ujar Gede.


"Jika malam, kita letakkan lampu di bendera yang ada permukaan air dan penyelaman dibantu dengan senter. Semua penyelam yang ikut kita foto. Kita data nama dan alamatnya termasuk ada tim khusus untuk mengabdikan foto di bawah laut. Nanti data tersebut akan kami ajukan untuk pemecahan rekor Muri," jelas Gede.

Ia menjelaskan pengawasan ikan Nemo selama 48 jam tersebut bertujuan untuk media belajar bersama antara para nelayan dan tim dari universitas. Termasuk juga melatih kesabaran karena tidak mudah melakukan pengawasan di bawah air selama 30 menit.

Selain itu, ikan Nemo dipilih karena ikan yang lucu tersebut menjadi salah satu indikator perairan laut. "Jika karang rusak, ada sedimentasi maka akan tertutup dan tidak ada ikan Nemo," katanya.

Sementara itu Ikhwan Arif selaku Ketua Kelompok Nelayan Samudra Bakti kepada Kompas.com mengatakan ikan Nemo sempat hilang dari perairan Bangsring karena selama belasan tahun, mereka masih menggunakan potas, dan bom untuk menangkap ikan serta mengambil karang.

Sejak tahun 2008. kelompok nelayan tersebut mulai melakukan transplantasi karang secara swadaya untuk mengembalikan kondisi karang di perairan Bangsring.


Walaupun menjadi tempat wisata, Pantai Bangsring atau yang dikenal dengan Bangsring Underwater tetap menerapkan aturan konservasi.

Dia mengatakan pengamatan Nemo selama 48 jam adalah rangkaian Banyuwangi Underwater Festival dan juga Hari Nelayan yang dirayakan pada 6 April. "Kami akan daftarkan kegiatan pengawasan ikan nemo selama 48 jam ini ke Muri," pungkasnya.

https://travel.kompas.com/read/2018/04/09/063100927/bersama-nemo-48-jam-di-laut-bangsring-banyuwangi

Terkini Lainnya

Harga Tiket Masuk dan Jam Buka di Arjasari Rock Hill

Harga Tiket Masuk dan Jam Buka di Arjasari Rock Hill

Jalan Jalan
Harga Tiket Masuk Candi Prambanan 2024 dan Cara Pesan via Online

Harga Tiket Masuk Candi Prambanan 2024 dan Cara Pesan via Online

Travel Update
Sederet Aktivitas Outdoor di Arjasari Rock Hill Bandung

Sederet Aktivitas Outdoor di Arjasari Rock Hill Bandung

Jalan Jalan
Suhu Panas Ekstrem di Thailand, Buat Rel Kereta Api Bengkok

Suhu Panas Ekstrem di Thailand, Buat Rel Kereta Api Bengkok

Travel Update
Serunya Camping Keluarga di Arjasari, Kabupaten Bandung

Serunya Camping Keluarga di Arjasari, Kabupaten Bandung

Jalan Jalan
Arjasari Rock Hill, Lihat Sunset dan City View Bandung dari Ketinggian

Arjasari Rock Hill, Lihat Sunset dan City View Bandung dari Ketinggian

Jalan Jalan
5 Hotel Indonesia Masuk Daftar Hotel Terbaik di Asia 2024 Versi TripAdvisor

5 Hotel Indonesia Masuk Daftar Hotel Terbaik di Asia 2024 Versi TripAdvisor

Travel Update
[POPULER Travel] 5 Kolam Renang Umum di Depok | Barang Paling Banyak Tertinggal di Bandara

[POPULER Travel] 5 Kolam Renang Umum di Depok | Barang Paling Banyak Tertinggal di Bandara

Travel Update
8 Penginapan di Ciwidey dengan Kolam Air Panas, Cocok untuk Relaksasi

8 Penginapan di Ciwidey dengan Kolam Air Panas, Cocok untuk Relaksasi

Hotel Story
Capaian Timnas U-23 di Piala Asia Bawa Dampak Pariwisata untuk Indonesia

Capaian Timnas U-23 di Piala Asia Bawa Dampak Pariwisata untuk Indonesia

Travel Update
Harga Tiket Masuk Taman Safari Prigen 2024 dan Cara Pesan via Online

Harga Tiket Masuk Taman Safari Prigen 2024 dan Cara Pesan via Online

Travel Tips
3 Promo BCA Australia Travel Fair 2024, Ada Cashback hingga Rp 2 Juta

3 Promo BCA Australia Travel Fair 2024, Ada Cashback hingga Rp 2 Juta

Travel Update
4 Promo Tiket Pesawat dan Tur BCA Australia Travel Fair, Rp 7 Juta ke Perth PP

4 Promo Tiket Pesawat dan Tur BCA Australia Travel Fair, Rp 7 Juta ke Perth PP

Travel Update
Hari Ini, BCA Australia Travel Fair 2024 Digelar di Gandaria City

Hari Ini, BCA Australia Travel Fair 2024 Digelar di Gandaria City

Travel Update
10 Tips Wisata Saat Cuaca Panas, Pakai Tabir Surya dan Bawa Topi

10 Tips Wisata Saat Cuaca Panas, Pakai Tabir Surya dan Bawa Topi

Travel Tips
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke