Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Kapuas Hulu Andalkan Ekowisata untuk Tarik Turis

JAKARTA, KOMPAS.com – Kabupaten Kapuas Hulu, Kalimantan Barat disebut sebagai salah satu daerah yang sukses menarik wisatawan lintas batas negara dari malaysia.

Selain terus meningkat, bahkan dalam acara unggulannya wisatawan mancanegara (wisman) lebih banyak dari wisatawan nusantara (wisnus).

Kapuas Hulu dikaruniai bentang alam dan hutan yang tidak hanya indah tapi masih asri keadaannya. Bentang alamnya dilindungi dua taman nasional, yaitu Taman Nasional Betung Kerihun dan Taman Nasional Danau Sentarum, yang keduanya di bawah satu balai.

Dari segi tutupan hutan, kabupaten ini telah merelakan 51,56 persen dari 3,1 juta hektar wilayahnya ditetapkan sebagai kawasan konservasi termasuk 800.000 hektar kawasan Taman Nasional Betung Kerihun (TNBK), 132.000 hektar kawasan Taman Nasional Danau Sentarum (TNDS), serta beberapa hutan lindung.

“Akhir-akhir ini mereka (wisman) sangat suka wisata yang berbasis alam, bahkan sakin banyaknya wisman Malaysia mereka coba buat danau sendiri mirip Danau Sentarum, tapi masih kalah jauh. Tetap mereka pergi ke kita,” jelas Bupati Kapuas Hulu, A.M. Nasir, seusai meluncurkan Festival Danau Sentarum 2018, di Kementerian Pariwisata, Jakarta, Senin (13/8/2018).

Dari datanya yang dipaparkan di Kementerian Pariwisata, total kunjungan wisatawan di 2017 ialah 12.886 orang, dengan 9.070 kunjungan wisatawan mancanegara dan 3.000 yaitu kunjungan wisatawan nusantara. Wisman yang datang mayoritas dari Malaysia yang tepat berada di utara kawasan ini.

Tidak hanya dari pariwisata keseluruhan, dalam satu acara unggulannya saja Kapuas Hulu berhasil menarik 7.000 wisman dari total 7.865 kunjungan wisatawan di Festival Danau Sentarum 2017.

Ekowisata juga dapat mendorong nilai ekonomi dari kawasan konservasi seperti taman nasional dan hutan lindung melalui penikmatan keindahan bentang alam dan mempelajari ekosistem unik yang ada.

Kapala Balai Besar Taman Nasional Betung Kerihun dan Danau Senarum (TNBKDS), Arief Mahmud mengatakan upaya pengembangan ekowisata juga selaras dengan tren kepariwisataan masa kini.

Saat ini, banyak para wisatawan yang ingin kembali ke alam, mencari pengalaman baru, menghargai lingkungan dan budaya, serta memberikan kontribusi positif bagi ekonomi dan ekologi.

“Melalui pariwisata, Kapuas Hulu dapat memanfaatkan kawasan konservasi yang ada menjadi sumber ekonomi bagi masyarakat dan daerah dengan tetap menjaga keseimbangan ekologi. Pada akhirnya masyarakat yang sejahtera di sana akan menjaga kawasan dengan sendirinya,” tuturnya kepada KompasTravel dalam acara yang sama.

Kapuas Hulu merupakan kabupaten paling timur dalam wilayah  administrasi provinsi Kalimantan Barat.

Secara geografis, Kabupaten Kapuas Hulu berada di perhuluan Sungai Kapuas, berbatasan langsung dengan negara bagian Sarawak-Malaysia, dan terletak persis di tengah-tengah pulau Kalimantan.

“Kami sadar pengembangan kepariwisataan bukan hal yang mudah, butuh waktu dan kerjasama para pihak. Oleh karena itu, kami terus mendorong dan memacu kerjasama dengan para pihak baik itu dalam lingkup nasional seperti Kementerian Pariwisata, Kementerian LHK melalui Balai Besar TNBKDS, dan kementerian terkait lainnya, serta para NGO yang bekerja di Kapuas Hulu yang memiliki konsen terhadap pengembangan wisata, khususnya ekowisata,” jelas A.M. Nasir.

https://travel.kompas.com/read/2018/08/14/110500427/kapuas-hulu-andalkan-ekowisata-untuk-tarik-turis

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke