Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Meriahnya Festival Calung Renteng di Tasikmalaya

Ketua Pelaksana Festival Calung Renteng, Riki M Hamzah mengatakan, sengaja melibatkan kalangan pelajar sebagai terobosan baru dalam menjaga dan melestarikan kesenian musik calung renteng.

"Kita libatkan seribuan pelajar dalam Festival Calung Renteng ini sebagai langkah strategis untuk melestarikan calung renteng," kata Riki.

Ia menuturkan, saat ini zaman terus berkembang yang telah memberikan dampak mulai pudarnya kesenian musik daerah di Tasikmalaya seperti calung renteng.

Kesenian daerah itu, menurut Riki, merupakan jenis musik yang mirip dengan angklung atau dibuat sama dari bambu, namun bedanya pada bentuk dan cara memainkannya.

"Bahannya sama terbuat dari bambu, cuma calung renteng kalah pamor, angklung diakui dunia lewat UNESCO sebagai alat musik tradisional warisan dunia," katanya.

Ia menjelaskan, pegiat calung renteng saat ini ada di Cibalong, Kabupaten Tasikmalaya, yang mayoritasnya sudah berusia tua.

Kondisi itu, lanjut dia, harus mendapatkan perhatian serius dari semua pihak agar calung renteng dapat dimainkan oleh generasi muda salah satunya melalui kegiatan Festival Calung Renteng.

"Mayoritas sudah berusia senja, maka harus segera diwariskan kepada generasi muda lewat kegiatan seperti ini," katanya.

Kegiatan seni dan budaya itu rencananya akan terus berlanjut dan diselenggarakan setiap tahun di tiap kota/kabupaten wilayah Priangan Timur.

"Festival ini baru pertama kali digelar, kita menargetkan akan digelar rutin setiap tahun," kata Riki.

Sementara itu, aksi memainkan calung renteng tersebut dikolaborasikan dengan angklung, perkusi dan alat musik modern.

https://travel.kompas.com/read/2018/10/15/142103527/meriahnya-festival-calung-renteng-di-tasikmalaya

Terkini Lainnya

Itinerary 2 Hari 1 Malam di Badui Dalam, Bertemu Warga dan ke Mata Air

Itinerary 2 Hari 1 Malam di Badui Dalam, Bertemu Warga dan ke Mata Air

Itinerary
3 Aktivitas di Taman Sejarah Bandung, Nongkrong sambil Belajar Sejarah

3 Aktivitas di Taman Sejarah Bandung, Nongkrong sambil Belajar Sejarah

Jalan Jalan
Rute Naik Angkot ke Taman Sejarah Bandung dari Gedung Sate

Rute Naik Angkot ke Taman Sejarah Bandung dari Gedung Sate

Travel Tips
Hotel Accor Meriahkan Java Jazz 2024 dengan Kuliner dan Hiburan

Hotel Accor Meriahkan Java Jazz 2024 dengan Kuliner dan Hiburan

Travel Update
787.900 Turis China Kunjungi Indonesia pada 2023, Sebagian ke Labuan Bajo

787.900 Turis China Kunjungi Indonesia pada 2023, Sebagian ke Labuan Bajo

Travel Update
4 Aktivitas yang bisa Dilakukan di Hutan Kota Babakan Siliwangi

4 Aktivitas yang bisa Dilakukan di Hutan Kota Babakan Siliwangi

Jalan Jalan
Sempat Tutup karena Longsor, Kali Udal Gumuk di Magelang Buka Lagi

Sempat Tutup karena Longsor, Kali Udal Gumuk di Magelang Buka Lagi

Travel Update
Hutan Kota Babakan Siliwangi : Lokasi, Jam Buka, dan Tiket Masuk

Hutan Kota Babakan Siliwangi : Lokasi, Jam Buka, dan Tiket Masuk

Jalan Jalan
75.000 Orang Kunjungi Candi Borobudur Saat Peringatan Waisak 2024

75.000 Orang Kunjungi Candi Borobudur Saat Peringatan Waisak 2024

Travel Update
5 Kota Terbaik di Dunia Menurut Indeks Keberlanjutan Destinasi Global

5 Kota Terbaik di Dunia Menurut Indeks Keberlanjutan Destinasi Global

Travel Update
Pengembangan Kawasan Parapuar di Labuan Bajo Terus Diperkuat Penguatan Konten Budaya Manggarai

Pengembangan Kawasan Parapuar di Labuan Bajo Terus Diperkuat Penguatan Konten Budaya Manggarai

Travel Update
Ada Rencana Penerbangan Langsung Rusia-Bali pada Musim Libur 2024

Ada Rencana Penerbangan Langsung Rusia-Bali pada Musim Libur 2024

Travel Update
Indeks Kinerja Pariwisata Indonesia Peringkat Ke-22 di Dunia

Indeks Kinerja Pariwisata Indonesia Peringkat Ke-22 di Dunia

Travel Update
DIY Ketambahan 25 Warisan Budaya Tak Benda, Pokdarwis Digandeng Ikut Lestarikan

DIY Ketambahan 25 Warisan Budaya Tak Benda, Pokdarwis Digandeng Ikut Lestarikan

Travel Update
Long Weekend Waisak Jumlah Penumpang Kereta Api di Yogya Naik 41 Persen

Long Weekend Waisak Jumlah Penumpang Kereta Api di Yogya Naik 41 Persen

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke