Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Jalan-jalan ke Ragunan, Sempatkan Waktu Mengunjungi Taman Makam Satwa

“Innalillahi wa innailaihi rojiun. Unyil. Thanks for guarding our family. Love, bunda & K’Sheba,” kalimat yang tertulis di nisan lainnya disertai foto seekor anjing yang tampak menggemaskan.

Kalimat-kalimat terebut tentunya tak lazim ditemui di nisan-nisan pada umumnya. Namun kalimat-kalimat semacam itu terpahat di ratusan makam satwa di komplek Taman Makam Satwa Pondok Pengayom Satwa yang terletak di Jalan Harsono, Ragunan, Jakara Selatan.

Tak hanya kalimat-kalimatnya, sebagian batu nisan di taman makam ini juga memiliki bentuk yang tak kalah unik. Mulai dari bentuk kepala kelinci, bulat, hingga dihiasi foto hewan peliharaan yang terkubur di makam tersebut.

Layaknya taman makam pada umumnya, ratusan batu nisan di tempat ini tertata rapi. Pepohonan dan rumput sengaja ditanam di sekitar nisan sehingga menambah keindahan Taman Makam Satwa.

Pondok Pengayom Satwa letaknya tak jauh dari Kebun Binatang Ragunan. Taman makam satwa yang terletak di halaman shelter ini dapat menjadi pilihan wisata menarik setelah Anda berlibur ke Kebun Binatang Ragunan.

Wisata Edukatif

Hadi Wibowo, seorang dokter hewan Pondok Pengayom Satwa mengatakan, taman makam satwa tersebut terbuka untuk umum dan gratis. 

“Biasanya kelompok siswa-siswi TK begitu berkunjung ke taman makam itu. Jadi berwisata sambil belajar mengenai cara merawat hewan peliharaan,” ujar Hadi saat ditemui Kompas.com, Selasa (2/4/2019).

Tak hanya dapat mengunjungi makam satwa, di tempat ini pengunjung dapat melihat proses pemeliharaan hewan hingga proses kremasi atau penguburan hewan yang telah mati.

“Tapi kalau siswa-siswi TK biasanya hanya sampai pemeliharaan saja. Kan seneng, di sini banyak kucing, banyak anjing,” lanjut Hadi.

Pondok Pengayom Satwa dilengkapi dengan klinik kesehatan hewan, kamar khusus rawat inap hewan peliharaan, lapangan bermain untuk hewan, hingga ruang krematorium untuk proses kremasi hewan yang mati.

Namun, menurut Hadi, saat pertama kali dibangun pada 28 Agustus 1987, tempat ini hanyalah sebuah shelter yang menampung hewan-hewan peliharaan yang tak terawat lagi.

Saat itu Pondok Pengayom Satwa didirikan Soeprapti, istri mantan Gubernur DKI Jakarta R. Soeprapto.

“Dulunya biaya operasional berasal dari dana sumbangan pecinta hewan. Namun karena kebutuhan operasional semakin tinggi, maka kami buka jasa penitipan hewan peliharaan, jasa memandikan hewan, klinik hewan, sampai jasa kremasi dan penguburan hewan peliharaan,” paparnya.

Hewan-hewan peliharaan yang berada di tempat ini telah disuntik berbagai macam vaksin dan dijaga kebersihannya sehingga aman untuk pengunjung.

Bagaimana, tertarik berziarah ke Taman Makam Satwa?

https://travel.kompas.com/read/2019/04/03/104600027/jalan-jalan-ke-ragunan-sempatkan-waktu-mengunjungi-taman-makam-satwa

Terkini Lainnya

Jakarta Tourist Pass Dirilis Juni 2024, Bisa Naik Kendaraan Umum Gratis

Jakarta Tourist Pass Dirilis Juni 2024, Bisa Naik Kendaraan Umum Gratis

Travel Update
Daftar 17 Bandara di Indonesia yang Dicabut Status Internasionalnya

Daftar 17 Bandara di Indonesia yang Dicabut Status Internasionalnya

Travel Update
Meski Mahal, Transportasi Mewah Berpotensi Dorong Sektor Pariwisata

Meski Mahal, Transportasi Mewah Berpotensi Dorong Sektor Pariwisata

Travel Update
Jakarta Tetap Jadi Pusat MICE Meski Tak Lagi Jadi Ibu Kota

Jakarta Tetap Jadi Pusat MICE Meski Tak Lagi Jadi Ibu Kota

Travel Update
Ketua PHRI Sebut Perkembangan MICE di IKN Masih Butuh Waktu Lama

Ketua PHRI Sebut Perkembangan MICE di IKN Masih Butuh Waktu Lama

Travel Update
Astindo Nilai Pariwisata di Daerah Masih Terkendala Bahasa Asing

Astindo Nilai Pariwisata di Daerah Masih Terkendala Bahasa Asing

Travel Update
Kereta Api Lodaya Gunakan Kereta Eksekutif dan Ekonomi Stainless Steel New Generation Mulai 1 Mei 2024

Kereta Api Lodaya Gunakan Kereta Eksekutif dan Ekonomi Stainless Steel New Generation Mulai 1 Mei 2024

Travel Update
Deal With Ascott 2024 Digelar Hari Ini, Ada Lebih dari 60 Properti Hotel

Deal With Ascott 2024 Digelar Hari Ini, Ada Lebih dari 60 Properti Hotel

Travel Update
4 Tempat Wisata Indoor di Kota Malang, Alternatif Berlibur Saat Hujan

4 Tempat Wisata Indoor di Kota Malang, Alternatif Berlibur Saat Hujan

Jalan Jalan
3 Penginapan di Rumpin Bogor, Dekat Wisata Favorit Keluarga

3 Penginapan di Rumpin Bogor, Dekat Wisata Favorit Keluarga

Hotel Story
Pendakian Rinjani 3 Hari 2 Malam via Sembalun – Torean, Perjuangan Menggapai Atap NTB

Pendakian Rinjani 3 Hari 2 Malam via Sembalun – Torean, Perjuangan Menggapai Atap NTB

Jalan Jalan
Rekomendasi 5 Waterpark di Tangerang, Harga mulai Rp 20.000

Rekomendasi 5 Waterpark di Tangerang, Harga mulai Rp 20.000

Jalan Jalan
Tips Pilih Kursi dan Cara Hindari Mual di Pesawat

Tips Pilih Kursi dan Cara Hindari Mual di Pesawat

Travel Tips
4 Playground di Tangerang, Bisa Pilih Indoor atau Outdoor

4 Playground di Tangerang, Bisa Pilih Indoor atau Outdoor

Jalan Jalan
Tradisi Syawalan di Klaten, Silaturahmi Sekaligus Melestarikan Budaya dan Tradisi

Tradisi Syawalan di Klaten, Silaturahmi Sekaligus Melestarikan Budaya dan Tradisi

Jalan Jalan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke