Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Ini Cara Sikka Melestarikan Tarian dan Permainan Tradisional

Sekelompok anak-anak dengan balutan pakaian adat Sikka lengkap menari dengan gerakan yang kompak mengikuti irama musik gong dan gendang. Mereka tampak lihai memainkan setiap ragam tarian adat Sikka itu.

Siang itu, suhu yang cukup panas. Tetapi, semangat para penari generasi penerus Sikka tersebut tidak surut. Mereka tetap gembira dan menampilkan yang terbaik buat masyarakat yang menyaksikan.

Lenggak-lenggok para penari tersebut pun membuat ribuan warga yang hadir terpukau.

Tepuk tangan yang meriah dan sorak sorai membakar semangat mereka yang sedang menampilkan tari perang, tarian menyambut tamu di Kabupaten Sikka.

Para penari yang menampilkan tarian perang atau dalam bahasa Sikka, Tua Reta Lo'u itu adalah siswa-siswi SMPK Kloang Popot, Desa Kloang Popot, Kecamatan Doreng.


Vitalis Moa, Guru Seni Budaya SMPK Kloang Popot menjelaskan inti dari tarian tua Reta Lo'u adalah menyambut dan menjaga setiap tamu yang datang berkunjung di suatu tempat di Kabupaten Sikka.

Ia menjelaskan, salah seorang yang laki-laki yang menari di atas bambu itu tujuannya mengintai musuh. Itu maksudnya, mau melihat situasi dan kondisi di tempat diselenggarkannya sebuah acara.

"Ini tarian adat khas Sikka. Kami di sekolah mengajarkan dan melatih anak-anak sampai bisa memainkan semua ragam dan gerak tarian ini. Tujuannya agar tarian ini tidak boleh hilang. Anak-anak sebagai generasi penerus harus menguasai tarian ini. Jadi kita punya tanggung jawab melestarikan warisan nenek moyang terdahulu," kata Vitalis kepada Kompas.com di halaman SDI Habibola, Selasa siang.

Marcelis Suprianto Lusy, Ketua panitia festival seni budaya menjelaskan kegiatan itu diselenggarakan dengan tujuan mengangkat kembali tarian adat dan permainan tradisional yang edukatif ada di Kabupaten Sikka.


Ia menerangkan, secara garis besar, festival budaya itu peserta yang adalah anak-anak menampilkan tarian dan permain tradisional.

Adapun tarian yang ditampilkan antara lain Tua Reta Lo'u (tarian perang), Toge Pere, dan Leke.

Sementara itu, permainan tradisional yang dimainkan yakni Hadang, Wuwu Watu, Sepa, Raga, Witong, dan Rogan Gelo.

"Khusus untuk permainan tradisional semuanya memiliki nilai edukatif. Jadi tari-tarian ini bisa diajarkan di sekolah dan diintegrasikan ke dalam setiap mata pelajaran yang sesuai. Anak-anak bisa belajar dari permainan tradisonal ini," kata Marcelis.

Ia mengungkapkan, festival itu diselenggarakan atas sinergitas banyak pihak.

Oleh karena itu ia mengucapkan terima kasih banyak kepada tokoh muda, para kepala desa, dan pihak sekolah di Kecamatan Doreng, Kabupaten Sikka yang sudah berpartisipasi dalam kegiatan festival seni dan budaya tersebut.


Dapat Apresiasi

Kepala SDI Habibola, Dominikus Dom mengapresiasi festival seni dan budaya yang mengangkat tarian dan permainan tradisonal di Kabupaten Sikka.

"Luar biasa kegiatan ini. Memang anak-anak perlu diajarkan tentang budaya yang diwarisakan nenek moyang kita dulu. Yang menarik di sini itu permainan tradisional yang edukatif. Permainan tradisional ini bisa diintegrasikan ke dalam mata pelajaran. Bisa masuk di matematika, olahraga, muatan lokal, dan lain sebagainya," ujar Dominikus.

Ia mengaku, kegiatan festival seni dan budaya sangat bernilai dan bermanfaat. Karena yang ditampilkan itu bukan sekadar seremonial belaka. Tetapi, ada nilai persatuan dan pendidikan dihasilkan.

"Kami ke depan upayakan ajarkan anak-anak semua tarian adat dan permainan tradisional kita. Ini penting, karena lembaga pendidikan bukan hanya untuk transformasi pendididikan saja. Ada peran mentransformasi adat dan budaya kepada anak-anak," ujar Dominikus.

Bagaimana pun, mereka adalah masa depan bangsa Indonesia yang sangat kaya akan adat dan budayanya.

https://travel.kompas.com/read/2019/08/17/080700727/ini-cara-sikka-melestarikan-tarian-dan-permainan-tradisional

Terkini Lainnya

Ketua PHRI Sebut Perkembangan MICE di IKN Masih Butuh Waktu Lama

Ketua PHRI Sebut Perkembangan MICE di IKN Masih Butuh Waktu Lama

Travel Update
Astindo Nilai Pariwisata di Daerah Masih Terkendala Bahasa Asing

Astindo Nilai Pariwisata di Daerah Masih Terkendala Bahasa Asing

Travel Update
Kereta Api Lodaya Gunakan Kereta Eksekutif dan Ekonomi Stainless Steel New Generation Mulai 1 Mei 2024

Kereta Api Lodaya Gunakan Kereta Eksekutif dan Ekonomi Stainless Steel New Generation Mulai 1 Mei 2024

Travel Update
Deal With Ascott 2024 Digelar Hari Ini, Ada Lebih dari 60 Properti Hotel

Deal With Ascott 2024 Digelar Hari Ini, Ada Lebih dari 60 Properti Hotel

Travel Update
4 Tempat Wisata Indoor di Kota Malang, Alternatif Berlibur Saat Hujan

4 Tempat Wisata Indoor di Kota Malang, Alternatif Berlibur Saat Hujan

Jalan Jalan
3 Penginapan di Rumpin Bogor, Dekat Wisata Favorit Keluarga

3 Penginapan di Rumpin Bogor, Dekat Wisata Favorit Keluarga

Hotel Story
Pendakian Rinjani 3 Hari 2 Malam via Sembalun – Torean, Perjuangan Menggapai Atap NTB

Pendakian Rinjani 3 Hari 2 Malam via Sembalun – Torean, Perjuangan Menggapai Atap NTB

Jalan Jalan
Rekomendasi 5 Waterpark di Tangerang, Harga mulai Rp 20.000

Rekomendasi 5 Waterpark di Tangerang, Harga mulai Rp 20.000

Jalan Jalan
Tips Pilih Kursi dan Cara Hindari Mual di Pesawat

Tips Pilih Kursi dan Cara Hindari Mual di Pesawat

Travel Tips
4 Playground di Tangerang, Bisa Pilih Indoor atau Outdoor

4 Playground di Tangerang, Bisa Pilih Indoor atau Outdoor

Jalan Jalan
Tradisi Syawalan di Klaten, Silaturahmi Sekaligus Melestarikan Budaya dan Tradisi

Tradisi Syawalan di Klaten, Silaturahmi Sekaligus Melestarikan Budaya dan Tradisi

Jalan Jalan
Aktivitas Seru di World of Wonders Tangerang, Bisa Nonton 4D

Aktivitas Seru di World of Wonders Tangerang, Bisa Nonton 4D

Jalan Jalan
Cara ke Pasar Senen Naik KRL dan Transjakarta, buat yang Mau Thrifting

Cara ke Pasar Senen Naik KRL dan Transjakarta, buat yang Mau Thrifting

Travel Tips
8 Tips Kemah, dari Barang Wajib DIbawa hingga Cegah Badan Capek

8 Tips Kemah, dari Barang Wajib DIbawa hingga Cegah Badan Capek

Travel Tips
Harga Tiket Candi Borobudur April 2024 dan Cara Belinya

Harga Tiket Candi Borobudur April 2024 dan Cara Belinya

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke