Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Festival Li Ngae Siap Digelar 17-25 Oktober 2019 di Pulau Semau, NTT

Kegiatan yang digagas oleh Pemerintah Desa Otan, Kecamatan Semau, Kabupaten Kupang yang didukung oleh Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Provinsi NTT, akan digelar pada 17-25 Oktober 2019 mendatang.

Dalam festival itu, akan diisi dengan sejumlah kegiatan, diantaranya pameran tenun ikat, atraksi massal dan lomba Tarian Li Ngae, lomba tutur adat Bahasa Helong, lomba paduan suara, lomba tarian kreatif dan tenun ikat.

Selain itu ada juga lomba dayung perahu, lomba catur, kunjungan ke Pantai Otan dan Pantai Liman yang terkenal sangat indah dan sudah banyak dikunjungi wisatawan mancanegara.

Selain itu, dalam festival ini akan diisi dengan kegiatan pasar murah, pengobatan gratis dan bakti sosial berupa pembagian bibit rumput laut.

"Sebelum acara pembukaan, akan digelar kegiatan Semau bersih dan bebas sampah dengan membersihkan sampah di Pantai Otan, pada 17 Oktober 2019,"kata Kepala Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Provinsi NTT Wayan Darmawa kepada Kompas.com di ruang kerjanya, Jumat (11/10/2019) petang.

Para peserta yang membersihkan sampah di Pantai Otan lanjut Wayan, yakni masyarakat dan Aparatur Sipil Negara pada lingkup Setda Provinsi NTT serta TNI dan Polri.

Menurut Wayan, festival yang digelar di Pantai Otan, akan melibatkan seluruh desa di Pulau Semau.

"Nanti pada Festival Li Ngae ini, semua peserta dan pengunjung wajib mengenakan busana adat dari berbagai suku yang ada di NTT," kata Wayan.

Li Ngae lanjut Wayan, berasal dari Bahasa Helong yang berarti tari jagung yang diterjemahkan menjadi tarian menginjak jagung.

Busana tenun yang ada di lokasi festival bisa dibeli dan disewa. Busana tenun disiapkan oleh panitia lokal dari desa setempat.



Wayan menyebut, festival kali ini akan dibuat berbeda dengan sejumlah festival yang pernah digelar di NTT, karena akan dibuat sistem paket yang berorientasi ekonomi bagi masyarakat.

"Artinya tidak lagi panitia menyiapkan makan dan minum kepada para undangan atau peserta yang hadir,"kata Wayan.

Undangan dan pengunjung festival, akan membeli paket, perjalanan dari kapal ke lokasi atau paket makan dan minum selama festival berlangsung.

"Sistem pembelian paket, merupakan konten baru yang akan disuport langsung oleh Dinas Pariwisata. Intinya festival Li Ngai menjadi momentum untuk melakukan perubahan pada orientasi festival,"ujar Wayan.

Target pemerintah NTT kata Wayan, mulai Tahun 2020 mendatang, seluruh festival di NTT harus berorientasi pada ekonomi.

Festival yang digelar, tidak hanya bersifat promosi, melainkan mengggunakan pendekatan baru. masyarakat yang bergelut dalam usaha kecil dan menengah atau pelaku kuliner diharapkan bisa mendapatkan nilai dari festival itu.

Untuk saat ini kata Wayan, pasarnya masih terbatas pada lingkungan masyarakat NTT dan organisasi perangkat daerah di kabupaten, kota dan provinsi, BUMN serta Perbankan

"Ke depannya festival sudah harus sempurna terutama dalam penjualan festival. Nanti soal ekonomi kreatif, masyarakat akan dibina langsung dari Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Kabupaten Kupang dan Provinsi NTT. Sedangkan Badan Usaha Milik Desa, akan dibina Badan Pemberdayaan Masyarakat Desa Kabupaten Kupang dan Provinsi NTT," jelas Wayan.

Festival Budaya Li Ngae ini kata Wayan, sekaligus memperkenalkan sejumlah destinasi wisata di Pulau Semau, seperti Pantai Liman dan Otan.

Festival ini akan dibuka langsung oleh Gubernur NTT Viktor Bungtilu Laiskodat dan tamu undangan dari Kementerian Desa serta Kementerian Pariwisata.

"Kami harapkan kegiatan tersebut bisa juga menjaring wisatawan domestik dan mancanegara," tutupnya.

https://travel.kompas.com/read/2019/10/12/170000727/festival-li-ngae-siap-digelar-17-25-oktober-2019-di-pulau-semau-ntt

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke