Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Berkunjung ke Gedung Pegadaian Pertama di Indonesia, Berdiri Tahun 1901

SUKABUMI, KOMPAS.COM – Rumah kecil dengan tiga ruangan tersebut memiliki koleksi barang antik seputar kegiatan gadai seperti timbangan, alat hitung, dan alat ketik. Saya sedang berada di Museum Pegadaian yang bertempat di Sukabumi, Jawa Barat.

Kesan rumah tua khas Belanda langsung terasa kala saya berjalan di dalam ruangan yang dipenuhi benda antik tersebut.

Terletak di Jalan Pelabuhan II Citamiang, Kota Sukabumi, museum ini berdiri bersebelahan dengan kantor Pegadaian Sukabumi yang masih beroperasi.

 Museum ini menempati rumah paling bersejarah dalam sejarah aktivitas gadai di Indonesia. Rumah tua tersebut adalah lokasi kantor Pegadaian pertama di Indonesia yang berdiri sejak tahun 1901 lalu.

Diresmikan sejak April 2010, museum ini jadi museum satu-satunya di Indonesia yang menyimpan catatan sejarah aktivitas gadai di Indonesia.

Koleksi yang terdapat di museum ini tidak hanya berasal dari Pegadaian Sukabumi saja. Namun juga benda bersejarah dari pegadaian lain se-Indonesia terutama yang berasal dari Jawa Barat dan Jawa Tengah.

Koleksi yang ada di dalam museum ini beraneka macam. Ada beragam surat yang jadi catatan sejarah banyak transaksi yang pernah berlangsung. Surat-surat tersebut disimpan dan disusun rapi dalam lemari kaca.

Di ruangan lainnya, saya menemukan jejeran lemari kaca yang berisikan alat-alat untuk membantu aktivitas pegadaian.

Seperti bende atau semacam gong untuk memanggil para warga berkumpul jika ada aktivitas lelang di balai warga. Ada juga mesin ketik kuno, timbangan surat, dan sempoa sebagai alat penghitung.

Bergeser ke ruang tengah, terdapat jejeran sepeda tua yang digantung. Sepeda-sepeda ini dulu digunakan sebagai kendaraan operasional para pegawai pegadaian.

Lalu di ruangan terakhir ada koleksi yang paling menarik dengan informasi tentang perjalanan sejarah pegadaian di Indonesia.

Ternyata aktivitas gadai telah dikenal oleh masyarakat Nusantara sejak masa penjajahan Belanda. Tepatnya sejak 1700-an, saat ada VOC dengan kepemimpinan banyak gubernur jenderal.

Lini masa yang dikemas jadi infografis berukuran besar tersebut mendominasi dinding di ruangan tersebut. Para pengunjung bisa membaca dengan lengkap sejarah perjalanan Pegadaian di Indonesia hingga kini berstatus sebagai BUMN.

Sayangnya, kondisi Museum Pegadaian ini sedikit memprihatinkan. Banyak koleksi yang tak terurus kebersihannya terlihat dari tebalnya debu yang menutupi.

Tak hanya itu saja, Museum Pegadaian ini juga tidak memiliki pemandu khusus yang bisa menjelaskan secara rinci soal sejarah tiap koleksi di dalam museum.

Museum pun tak berpendingin ruangan, membuat suasana panas Sukabumi saat siang hari jadi begitu terasa. Hal-hal tersebut juga membuat pengunjung museum ini begitu sepi.

Namun jika kamu sedang berada di Kota Sukabumi, tak ada salahnya untuk berkunjung ke sini. Tiket masuknya gratis, Museum Pegadaian ini buka setiap Senin-Jumat mulai pukul 08.00 – 15.00 WIB.

Bagi kota yang berkunjung ke Sukabumi menaiki kereta api, letak museum ini tak terlalu jauh dari Stasiun Kotabumi. Cukup berjalan kaki sejauh 750 meter saja.

https://travel.kompas.com/read/2019/11/22/110914927/berkunjung-ke-gedung-pegadaian-pertama-di-indonesia-berdiri-tahun-1901

Terkini Lainnya

3 Mall Solo dekat Stasiun Purwosari, Bisa Jalan Kaki

3 Mall Solo dekat Stasiun Purwosari, Bisa Jalan Kaki

Jalan Jalan
Minimarket di Jepang dengan Latar Belakang Gunung Fuji Timbulkan Masalah

Minimarket di Jepang dengan Latar Belakang Gunung Fuji Timbulkan Masalah

Travel Update
Desa Wisata di Spanyol Binibeca Vell Terancam Ditutup Akibat Lonjakan Jumlah Wisatawan

Desa Wisata di Spanyol Binibeca Vell Terancam Ditutup Akibat Lonjakan Jumlah Wisatawan

Travel Update
Naik Whoosh, Dapat Diskon dan Gratis Masuk 12 Tempat Wisata di Bandung

Naik Whoosh, Dapat Diskon dan Gratis Masuk 12 Tempat Wisata di Bandung

Travel Update
7 Hotel Dekat Bandara Ngurah Rai Bali, Ada yang Jaraknya 850 Meter

7 Hotel Dekat Bandara Ngurah Rai Bali, Ada yang Jaraknya 850 Meter

Hotel Story
6 Taman untuk Piknik di Jakarta, Liburan Hemat Bujet

6 Taman untuk Piknik di Jakarta, Liburan Hemat Bujet

Jalan Jalan
7 Taman Gratis di Yogyakarta, Datang Sore Hari Saat Tidak Terik

7 Taman Gratis di Yogyakarta, Datang Sore Hari Saat Tidak Terik

Jalan Jalan
Istana Kepresidenan Yogyakarta Dibuka untuk Umum, Simak Caranya

Istana Kepresidenan Yogyakarta Dibuka untuk Umum, Simak Caranya

Travel Update
Jadwal Kereta Cepat Whoosh Mei 2024

Jadwal Kereta Cepat Whoosh Mei 2024

Travel Update
Cara Berkunjung ke Museum Batik Indonesia, Masuknya Gratis

Cara Berkunjung ke Museum Batik Indonesia, Masuknya Gratis

Travel Tips
Amsterdam Ambil Langkah Tegas untuk Atasi Dampak Negatif Overtourism

Amsterdam Ambil Langkah Tegas untuk Atasi Dampak Negatif Overtourism

Travel Update
Perayaan Hari Tri Suci Waisak 2024 di Borobudur, Ada Bhikku Thudong hingga Pelepasan Lampion

Perayaan Hari Tri Suci Waisak 2024 di Borobudur, Ada Bhikku Thudong hingga Pelepasan Lampion

Travel Update
Destinasi Wisata Rawan Copet di Eropa, Ternyata Ada Italia

Destinasi Wisata Rawan Copet di Eropa, Ternyata Ada Italia

Jalan Jalan
Kenaikan Okupansi Hotel di Kota Batu Tidak Signifikan Saat Libur Panjang Kenaikan Yesus Kristus

Kenaikan Okupansi Hotel di Kota Batu Tidak Signifikan Saat Libur Panjang Kenaikan Yesus Kristus

Travel Update
KA Bandara YIA Tambah 8 Perjalanan Saat Long Weekend Kenaikan Yesus Kristus, Simak Jadwalnya

KA Bandara YIA Tambah 8 Perjalanan Saat Long Weekend Kenaikan Yesus Kristus, Simak Jadwalnya

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke