Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Pertolongan Pertama Saat Digigit Ular Kobra

JAKARTA, KOMPAS.com - Kemunculan ular kobra di perumahan-perumahan beberapa waktu lalu membuat geger warga. Pasalnya, ular kobra termasuk salah satu hewan mematikan.

Pada Kamis (2/1/2020), misalnya, sebanyak 23 ekor anak ular kobra dievakuasi Tim SAR Elpeje di Ngawi, Jawa Timur. Kendati panjang anak ular kobra sekitar 30 cm, tetap saja berbahaya dan perlu ditangani dengan baik.

Apalagi jika sampai terkena bisa ular kobra, perlu penanganan intensif agar tak membahayakan nyawa.

Oleh karena itu, pengetahuan cara pertolongan pertama saaat digigit ular kobra sebelum mengunjungi rumah sakit adalah hal penting.

Kompas.com bertanya langsung ke perawat satwa reptil Eka Siwi. Menurutnya, pertolongan pertama bisa menggunakan dua bongkah balok kayu atau papan dan seutas tali yang kuat.

Cara ini berbeda dengan metode lampau di mana menangani gigitan ular berbisa dengan menghisap bekas gigitan ular, menyobek, dan mengikat di sekitar area bekas gigitan. Seharusnya, cara tersebut tidak dilakukan.

"Terkadang kalau sedang sikat gigi, gusi mungkin akan berdarah (dan ada luka terbuka di gusi). Jika menghisap bisa kobra ke dalam mulut, itu sama saja seperti kita memindahkan bisa kobra dari korban ke mulut kita," kata Eka saat ditemui Kompas.com di Museum Komodo dan Taman Reptilia, Taman Mini Indonesia Indah, Jakarta, Sabtu (4/1/2020).

Sementara untuk teknik menyobek luka gigitan, hal tersebut justru kian membuat parah luka dan menyebabkan infeksi. Menurut Eka, akibat infeksi itu adalah luka yang sulit disembuhkan.

Sementara untuk teknik mengikat, kendati ikatan di sekitar area gigitan ular kobra diperkirakan dapat menghentikan penyebaran bisa, hal tersebut sebenarnya tidak demikian.

Pasalnya, tubuh pada dasarnya tetap dapat menyerap bisa ular. Selain itu, bagian tubuh yang terkena gigitan justru membusuk dan mengharuskan seseorang untuk melakukan amputasi.

Maka dari itu, teknik pencegahan efektif agar bisa ular kobra tidak menyebar adalah dengan melakukan imobilisasi. Jika bagian tubuh yang digigit jari, perlu pembidaian dari ujung jari hingga bahu.

"Dibidai seperti orang patah tulang. Gunakan papan atau kayu untuk membidai dari ujung jari hingga bahu, kemudian ikat dengan tali. (Hal ini dilakukan) agar menjaga tangan tidak bergerak. Tidak boleh ada gerakan sama sekali," kata Eka.

"Bisa ular akan cepat menyebar jika bagian tubuh yang digigit banyak bergerak. Pastikan juga posisi tangan tidak melebihi posisi jantung, dan pastikan korban tidak terlalu panik agar penyebaran bisa tidak cepat," lanjutnya.

Tingkatan bisa ular

Sementara itu, Kasi Koleksi dan Perawatan Satwa Museum Komodo dan Taman Reptilia Erik Hendrayana mengatakan, beberapa ular memiliki tingkat bisa menengah dan tingkatan bisa tinggi.

Untuk tingkat bisa menengah, biasanya bisa tidak akan menyebabkan kematian.

"Biasanya ular dengan bisa tingkat menengah adalah jenis ular dengan taring belakang seperti ular tali wangsa yang warnanya hitam kuning,” kata Erik saat ditemui Kompas.com.

Sementara tingkatan bisa tinggi, menurut Erik, tingkatan tersebut dibagi menjadi dua berdasarkan jenis ular yaitu ular dengan taring lipat (solenoglyph) dan ular taring diam (proteroglyph).

Jenis ular taring lipat adalah ular beludak (viper), sementara ular taring diam adalah ular elapid. Ular kobra termasuk dalam jenis ular elapid dan merupakan tingkat bisa paling tinggi.

Beberapa contoh ular yang disebutkan oleh Erik terdapat di Museum Komodo dan Taman Reptilian TMII. Kamu juga bisa melihatnya di beberapa kandang kecil dekat pintu masuk kawasan museum, dan pelataran dekat kantor informasi.

Harga tiket masuk museum adalah Rp 25.000 per orang. Di sana, kamu tidak hanya melihat berbagai jenis reptil, juga disediakan berbagai macam informasi mengenai reptil.

https://travel.kompas.com/read/2020/01/06/154000127/pertolongan-pertama-saat-digigit-ular-kobra

Terkini Lainnya

Gedung Pakuan di Bandung: Lokasi, Jam Buka, dan Tiket Masuk

Gedung Pakuan di Bandung: Lokasi, Jam Buka, dan Tiket Masuk

Travel Update
Jogging with View di Waduk Tandon Wonogiri yang Berlatar Perbukitan

Jogging with View di Waduk Tandon Wonogiri yang Berlatar Perbukitan

Jalan Jalan
7 Tips Berkemah di Pantai agar Tidak Kepanasan, Jangan Pakai Tenda di Gunung

7 Tips Berkemah di Pantai agar Tidak Kepanasan, Jangan Pakai Tenda di Gunung

Travel Tips
Berlibur ke Bangkok, Pilih Musim Terbaik untuk Perjalanan Anda

Berlibur ke Bangkok, Pilih Musim Terbaik untuk Perjalanan Anda

Travel Tips
Cuaca Panas Ekstrem, Thailand Siapkan Wisata Pagi dan Malam

Cuaca Panas Ekstrem, Thailand Siapkan Wisata Pagi dan Malam

Travel Update
Pantai Kembar Terpadu di Kebumen, Tempat Wisata Edukasi Konservasi Penyu Tanpa Biaya Masuk

Pantai Kembar Terpadu di Kebumen, Tempat Wisata Edukasi Konservasi Penyu Tanpa Biaya Masuk

Travel Update
Siaga Suhu Panas, Petugas Patroli di Pantai Bangka Belitung

Siaga Suhu Panas, Petugas Patroli di Pantai Bangka Belitung

Travel Update
Cara ke Museum Batik Indonesia Naik Transjakarta dan LRT

Cara ke Museum Batik Indonesia Naik Transjakarta dan LRT

Travel Tips
Layanan Shower and Locker Dekat Malioboro, Personelnya Bakal Ditambah Saat 'Long Weekend'

Layanan Shower and Locker Dekat Malioboro, Personelnya Bakal Ditambah Saat "Long Weekend"

Travel Update
Museum Batik Indonesia: Lokasi, Jam Buka, dan Harga Tiket Masuk 2024

Museum Batik Indonesia: Lokasi, Jam Buka, dan Harga Tiket Masuk 2024

Hotel Story
3 Destinasi Wisata Unggulan Arab Saudi, Kunjungi Museum Bersejarah

3 Destinasi Wisata Unggulan Arab Saudi, Kunjungi Museum Bersejarah

Travel Tips
Mengenal Subak Jatiluwih yang Akan Dikunjungi Delegasi World Water Forum 

Mengenal Subak Jatiluwih yang Akan Dikunjungi Delegasi World Water Forum 

Jalan Jalan
Area Baduy Dalam Buka Lagi untuk Wisatawan Setalah Perayaan Kawalu 

Area Baduy Dalam Buka Lagi untuk Wisatawan Setalah Perayaan Kawalu 

Travel Update
5 Wisata di Bandung Barat, Ada Danau hingga Bukit

5 Wisata di Bandung Barat, Ada Danau hingga Bukit

Jalan Jalan
Aktivitas Bandara Sam Ratulangi Kembali Normal Usai Erupsi Gunung Ruang 

Aktivitas Bandara Sam Ratulangi Kembali Normal Usai Erupsi Gunung Ruang 

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke