Tak jauh dari Pantai Watu Karang, bukit setinggi 500 meter ini kokoh berdiri di pinggir laut selatan Jawa. Selain berdiri kokoh, bukit ini tak sendirian, dari atas puncak kamu bisa melihat berbagai bukit yang berjejer.
Siapa saja yang menaiki hingga puncak bukit akan merasakan suasana bak Raja Ampat, Papua. Oleh karena itu, banyak orang mengatakan bukit ini adalah Raja Ampatnya Jawa Timur.
Kami pun penasaran dengan panorama bukit ini dengan sunrise indahnya. Dengan menggunakan mobil kami pergi menuju pintu masuk Bukit Kasap dari penginapan di homestay Pantai Watu Karang, Rabu (29/1/2020).
Selang lima menit kemudian, kami sudah tiba di pintu masuk wisata Pantai Kasap. Kala itu waktu menunjukkan pukul 05.00 WIB. Kami berencana membuktikan indahnya sunrise di Bukit Kasap.
Untuk mencapai Bukit Kasap, kami harus berjalan menanjak hingga puncak sekitar 5 hingga 10 menit. Dengan ditemani senter karena langit masih gelap, kami menyusuri jalan setapak yang terbuat dari batu karang itu.
Ada baiknya jika wisatawan yang ingin berjalan menuju Bukit Kasap pergi menggunakan sepatu, karena batu-batu tersebut bisa saja menggores kakimu.
Jalan setapak batu karang pun selesai dilalui, kami melihat semacam gapura terbuat dari batang pohon. Pada bagian atas gapura pohon itu, tulisan berbahasa Jawa "Sugeng Rawuh ing Puncak Kasap" yang berarti "Selamat Datang di Puncak Kasap" menyambut kami.
Kami mendaki puncak kala belum ada petugas yang berjaga. Namun ketika sudah buka, akan ada petugas jaga tiket masuk seharga Rp 3.000 per orang.
Naik sedikit dari pintu masuk, kami melihat sebuah bangunan kecil dari kayu yang ternyata merupakan tempat singgah wisatawan untuk makan.
Warung tersebut bernama Arum Lintang Coffee. Saat itu, warung masih tutup dan jika sudah buka wisatawan bisa menikmati berbagai hidangan seperti kopi susu, susu jahe, teh pahit, teh tarik, coklat, kentang goreng, roti bakar, pisang bakar, mi goreng, nasi goreng, dan tentunya hidangan khas Pacitan yaitu tahu tuna dan otak-otak tuna.
Harga hidangan di sini berkisar di antara Rp 5.000 hingga Rp 15.000. Wisatawan bisa menikmati makanan sembari melihat pemandangan laut selatan Jawa yang tergambar jelas di dalam warung.
Selepas melihat warung makan, kami melanjutkan perjalanan ke puncak bukit yang sudah terlihat jelas depan mata.
Rasa lelah kami pun sirna ketika sampai di puncak bukit. Panorama indah yang kami bayangkan pun kini begitu jelas terlihat. Bayang-bayang Raja Ampat tampak nyata di atas bukit ini.
Kami melihat berbagai bukit berjejer di samping kiri dan kanan Bukit Kasap. Tepat di selatan kami, membentang luas laut dan Pantai Kasap. Sesekali terlihat ombak besar membentur keras batu karang di bawah sana.
Pukul 05.45 WB matahari mulai memunculkan wujudnya meski tertutup awan. Sinar berwarna oranye itu menyapa kami yang telah menunggunya. Inilah sunrise indah Bukit Kasap, wisata di Pacitan, Jawa Timur.
Tak lupa kami mengabadikan momen itu dengan gawai dan kamera untuk nanti kami tunjukkan kepada teman-teman dan saudara.
Waktu-waktu terbaik melihat sunrise di puncak Bukit Kasap ini berada di antara pukul 05.30 WIB hingga pukul 06.00 WIB. Lewat dari waktu tersebut, jangan harap kamu bisa melihat indahnya sinar oranye khas sunrise Bukit Kasap.
Tak hanya berfoto di puncak bukit, wisatawan juga bisa berfoto di spot lainnya yang tersedia seperti sepeda, timbunan batang pohon yang dibuat membentuk hati, dan masih banyak lagi.
Tertarik merasakan pengalaman melihat sunrise indah di Raja Ampat, namun belum berkesempatan untuk datang ke sana? Kamu bisa mencobanya dulu di Raja Ampatnya Jawa Timur yang berlokasi di Desa Watukarung, Kecamatan Pringkuku, Kabupaten Pacitan, Jawa Timur.
Namun mobil dan bus tidak bisa masuk hingga kawasan wisata Pantai Kasap, karena kawasan ini dikhususkan untuk pejalan kaki saja.
Jika kamu membawa kendaraan seperti mobil dan bus, bisa memarkirkannya di depan pintu masuk dan membayar biaya parkir mulai dari Rp 5.000.
https://travel.kompas.com/read/2020/02/01/123000427/berburu-sunrise-di-puncak-bukit-kasap-raja-ampat-kecil-dari-pacitan