Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Unik, Akuarium di Jepang Ajak Masyarakat VIdeo Chat dengan Belut Taman

KOMPAS.com – Pandemi corona membuat akuarium dan kebun binatang tidak ada pengunjung. Alhasil, banyak pengurus membawa hewan-hewan tersebut untuk tur khusus.

Mengutip Lonely Planet, Sabtu (2/5/2020), hal ini membuat para penggemar online merasa sangat senang.

Mulai dari penguin di Chicago hingga anak anjing di Atlanta, sudah banyak hewan yang membuat masyarakat tersenyum saat mereka sedang stres dan menjaga jarak sosial di rumah.

Namun ada hal yang berbeda di Sumida Aquarium, Tokyo. Mereka membutuhkan pengunjung virtual untuk membantu dalam merawat hewan melalui cara yang tidak biasa.

Di alam liar, belut taman cenderung hidup dalam koloni besar di perairan hangat di seluruh dunia, seperti Indo-Pasifik atau Karibia.

Jika mereka merasa cukup nyaman, mereka akan memanjangkan tubuh untuk memamerkan tubuh berbintik mereka.

Karena bentuknya, belut taman kerap membuat para penyelam keliru. Mereka mengira, belut taman sebagai tanaman yang tumbuh dari dasar laut.

Pemalu

Pandemi Covid-19 menimbulkan masalah sendiri bagi belut taman di akuarium. Karena tidak ada orang yang lewat secara berkala, mereka pun menjadi kurang nyaman dengan keberadaa manusia.

Mereka mulai mengumpat seperti malu-malu saat para pengurus akuarium berjalan mendekati tangki mereka.

Oleh karena itu, Sumida Aquarium menggelar “Face-Showing Festival” pada 3 – 5 Mei 2020.

Harapannya, melalui Facetime dengan manusia, belut taman akan terbiasa dengan wajah dan suara manusia. Hal ini juga akan membantu mereka kembali bersosialisasi.

Dalam satu waktu, lima orang dapat berbicara dengan belut taman mulai pukul 10:00 – 14:00 waktu setempat menggunakan lima alamat email.

Ada pun alamat email yang dimaksud adalah helpchin001@gmail.com, Helpchin002@gmail.com, Helpchin003@gmail.com, Helpchin004@gmail.com, dan Helpchin005@gmail.com.

Email tersebut digunakan untuk menerima panggilan video melalui iPhone dan iPad ke tangki belut.

Para pengunjung virtual dianjurkan untuk menggelengkan kepala dan menunjukkan wajah mereka lebih dekat, namun tidak disarankan untuk mengeluarkan suara dengan keras.

Setelah “mengobrol” selama lima menit, penelepon lain akan mendapatkan kesempatan untuk mengobrol dengan belut taman.

Selama dua kali sehari, para pengunjung virtual bisa menyaksikan waktu makan belut-belut tersebut.

Jika festival tersebut berhasil, para belut taman tidak akan terlalu stres saat pengunjung kembali.

Mereka akan dengan senang melanjutkan kegiatan mereka seperti biasa, bahkan saat orang-orang berjalan dekat tangki mereka.

Untuk sementara waktu, para pengurus akan dengan lebih mudah dapat mengetahui bagaimana perasaan belut taman, dan apakah menjadi malu-malu adalah satu-satunya masalah yang dihadapi mereka.

https://travel.kompas.com/read/2020/05/13/081000827/unik-akuarium-di-jepang-ajak-masyarakat-video-chat-dengan-belut-taman

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke