Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Pariwisata Jabar Buka Secara Bertahap, Ada Evaluasi Setiap 1 Minggu

JAKARTA, KOMPAS.com – Beberapa wilayah di Jawa Barat (Jabar) yang masuk ke Zona Biru sudah dibuka kembali pariwisatanya.

Adapun wilayah yang dimaksud adalah Kabupaten Pangandaran dan Kabupaten Garut yang masing-masing sudah buka sejak 5 Juni dan 8 Juni 2020.

Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi Jawa Barat, Deddy Taufik, menuturkan, meski pariwisata Jabar dibuka secara bertahap, namun semua akan dievaluasi setiap minggu.

“Periode pembukaan pariwisata kita lihat lagi. Kalau disiplin dan tidak terkontaminasi, mereka bisa jalan,” kata Deddy kepada Kompas.com, Sabtu (13/6/2020).

Melalui evaluasi tersebut, Deddy bersama Satgas Percepatan Penanganan Covid-19 akan melihat apakah wilayah dari Zona Biru yang nanti buka ada klaster virus corona baru di satu kawasan.

Jika ada klaster baru, maka wilayah akan berubah menjadi Zona Kuning dan kawasan yang terdeteksi memiliki klaster akan diberlakukan pembatasan sosial berskala mikro (PSBM).

“Kita cari tahu pakai tim pelacak. Ini siapa yang menyebabkan masalah. Makanya setiap minggu ada evaluasi,” kata Deddy.

Pariwisata tetap berjalan

Kendati suatu wilayah Zona Biru berubah menjadi Zona Kuning karena adanya klaster virus corona di salah satu kawasan--tidak semua kegiatan pariwisata ditutup.

Deddy menuturkan, hanya kegiatan pariwisata di kawasan yang terdeteksi ada klaster virus corona saja yang akan dibatasi sesuai dengan aturan Zona Kuning.

“Tempat wisata sudah pasti akan ditutup kembali. Hotel dan restoran mengurangi layanan sesuai dengan aturan Zona Kuning,” tutur Deddy.

Adapun aturan tersebut tertera dalam Peraturan Gubernur (Pergub) Jawa Barat Nomor 46 Tahun 2020 tentang Pedoman Pembatasan Sosial Berskala Besar Secara Proporsional Sesuai Level Kewaspadaan Daerah Kabupaten/Kota Sebagai Persiapan Pelaksanaan Adaptasi Kebiasaan Baru Untuk Pencegahan dan Pengendalian Corona Virus Disease 2019 (Covid-19).

Simulasi di seluruh tempat wisata

Deddy menuturkan, seluruh wilayah Zona Biru sudah melakukan simulasi protokol kesehatan. Bahkan wilayah yang belum secara resmi dibuka.

Hal ini dilakukan agar mereka sudah siap saat kepala daerah masing-masing memutuskan untuk membuka kembali pariwisatanya.

"Kita ada kerjasama dengan asosiasi untuk simulasi," kata Deddy.

Deddy mendorong pelaku usaha pariwisata untuk menjaga kedisiplinan, baik di pasar, destinasi wisata, hotel, restoran.

"Kalau nanti disidak dan mereka tidak terapkan protokol kesehatan, harus diperingati atau akan ditutup,” lanjutnya.

Adapun simulasi yang dimaksud adalah bagaimana cara pelaku usaha pariwisata menerapkan protokol kesehatan.

Adapun protokol tersebut seperti, memeriksa wisatawan memakai masker, cuci tangan, memeriksa suhu tubuh, hingga menanyakan surat keterangan sehat jika diperlukan.

"Tanya juga mereka asalnya dari mana," kata Deddy.

Untuk saat ini, Deddy mengatakan, setiap wilayah di Zona Biru sudah melakukan promosi yang mengarah pada kesiapan protokol kesehatan mereka untuk menyambut kembali wisatawan.

https://travel.kompas.com/read/2020/06/14/220100827/pariwisata-jabar-buka-secara-bertahap-ada-evaluasi-setiap-1-minggu

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke