Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Nyelam Saat New Normal, Wisatawan Bisa Tanya Disinfeksi Alat Selam

KOMPAS.com - Memasuki era adaptasi kebiasaan baru (AKB), semua sektor wajib menerapkan protokol kesehatan, termasuk pariwisata.

Salah satu sektor pariwisata yaitu wisata selam, sudah memiliki panduan mengenai protokol kesehatan.

Pada Selasa (6/10/2020), Tim Penyusun Cleanliness Health Safety and Environment (CHSE) Usaha Wisata Selam Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) telah melakukan sosialisasi panduan CHSE tersebut.

Salah satu tim penyusun yang menyosialisakan panduan, yaitu Abimanju Carnadie mengatakan, ada beberapa panduan yang bisa digunakan untuk semua pelaku wisata selam, baik pelaku usaha, pekerja, hingga wisatawan.

Berkaitan pada aktivitas usaha wisata selam, kata dia, ada tiga hal yang harus dipahami ketiga pihak. Salah satunya, wisatawan berhak menanyakan mengenai disinfeksi pada peralatan selam.

"Pelanggan itu punya hak untuk bertanya, apakah peralatan selam sewaan sudah didisinfeksi atau belum," kata Abi dalam Live Streaming Sosialisasi Panduan CHSE Usaha Wisata Selam Labuan Bajo yang disiarkan di channel Youtube Kemenparekraf, Selasa (6/10/2020).

Lalu apa saja panduan aktivitas usaha wisata selam di era new normal ini? Simak ulasannya berikut ini:

Penjualan peralatan selam harus didisinfeksi

Abi menjelaskan, poin pertama dalam panduan untuk aktivitas usaha wisata selam yaitu para penjual peralatan selam wajib menjalankan disinfeksi dengan cairan yang aman dan sesuai prosedur secara rutin pada peralatan selam.

Peralatan selam yang dimaksud, imbuh dia, adalah yang memerlukan pengepasan (fitting). Disinfeksi ini wajib dilakukan setiap sebelum dan setelah dicoba pelanggan dan atau wisatawan. Selain itu, juga saat sebelum dikembalikan lagi ke etalase.

"Mesti dipastikan bahwa alat itu sudah didisinfektan sebelum pelanggan itu boleh nyoba. Nah, setelah mereka tes atau coba, belum tentu mereka akan beli yang itu kan, kalau itu maka sebelum kembali ke display ya harus didisinfeksi lagi," jelasnya.

Sewa peralatan dilakukan disinfeksi

Tak hanya berlaku bagi penjualan. Penyewaan peralatan selam pun wajib dilakukan disinfeksi peralatan.

Pengusaha atau pekerja harus melakukan disinfeksi dengan cairan yang aman dan sesuai prosedur secara rutin pada peralatan selam atau snorkeling setiap sebelum dan sesudah disewakan.

Peralatan yang sudah selesai didisinfeksi wajib diberi tanda "sudah didisinfeksi" pada bungkus atau kantong atau tempat penyimpanan alat tersebut.

"Peralatan ini harus ditunjukkan pembedanya. Jadi alat yang sudah didisinfeksi tidak bisa kita gabungkan dengan alat-alat yang belum didisinfeksi karena akan ada kontaminasi. Pelanggan punya hak untuk bertanya apakah ini sudah didisinfeksi apa belum," ujar Abi.

Penyimpanan peralatan selam tidak digabung

Untuk penyimpanan peralatan selam, para pengusaha juga wajib menyediakan fasilitas untuk menyimpan, membersihkan, dan disinfeksi peralatan selam untuk masing-masing pelanggan atau wisatawan secara terpisah untuk mencegah kontaminasi virus.

"Pas mau dirental, sudah ditulis 'ini sudah didisinfeksi'. Tamu akan ambil sendiri box itu. Jadi gak ada touching dari orang lain. Silakan pelanggan sendiri yang membuka boxnya," imbuh Abi.

https://travel.kompas.com/read/2020/10/13/213100127/nyelam-saat-new-normal-wisatawan-bisa-tanya-disinfeksi-alat-selam

Terkini Lainnya

Hutan Kota Babakan Siliwangi : Lokasi, Jam Buka, dan Tiket Masuk

Hutan Kota Babakan Siliwangi : Lokasi, Jam Buka, dan Tiket Masuk

Jalan Jalan
75.000 Orang Kunjungi Candi Borobudur Saat Peringatan Waisak 2024

75.000 Orang Kunjungi Candi Borobudur Saat Peringatan Waisak 2024

Travel Update
5 Kota Terbaik di Dunia Menurut Indeks Keberlanjutan Destinasi Global

5 Kota Terbaik di Dunia Menurut Indeks Keberlanjutan Destinasi Global

Travel Update
Pengembangan Kawasan Parapuar di Labuan Bajo Terus Diperkuat Penguatan Konten Budaya Manggarai

Pengembangan Kawasan Parapuar di Labuan Bajo Terus Diperkuat Penguatan Konten Budaya Manggarai

Travel Update
Ada Rencana Penerbangan Langsung Rusia-Bali pada Musim Libur 2024

Ada Rencana Penerbangan Langsung Rusia-Bali pada Musim Libur 2024

Travel Update
Indeks Kinerja Pariwisata Indonesia Peringkat Ke-22 di Dunia

Indeks Kinerja Pariwisata Indonesia Peringkat Ke-22 di Dunia

Travel Update
DIY Ketambahan 25 Warisan Budaya Tak Benda, Pokdarwis Digandeng Ikut Lestarikan

DIY Ketambahan 25 Warisan Budaya Tak Benda, Pokdarwis Digandeng Ikut Lestarikan

Travel Update
Long Weekend Waisak Jumlah Penumpang Kereta Api di Yogya Naik 41 Persen

Long Weekend Waisak Jumlah Penumpang Kereta Api di Yogya Naik 41 Persen

Travel Update
Spot Foto di Taman Sejarah Bandung, Foto Bersama Wali Kota

Spot Foto di Taman Sejarah Bandung, Foto Bersama Wali Kota

Jalan Jalan
Pembangunan Gereja Tertinggi di Dunia Hampir Rampung Setelah 144 Tahun

Pembangunan Gereja Tertinggi di Dunia Hampir Rampung Setelah 144 Tahun

Travel Update
Harga Tiket Menara Eiffel di Perancis Akan Naik 20 Persen per Juni

Harga Tiket Menara Eiffel di Perancis Akan Naik 20 Persen per Juni

Travel Update
Roma Akan Bangun Jalur Ramah Pejalan Kaki di Sekitar Area Bersejarah

Roma Akan Bangun Jalur Ramah Pejalan Kaki di Sekitar Area Bersejarah

Travel Update
Usai Turbulensi Fatal, Singapore Airlines Ubah Aturan Makan di Pesawat

Usai Turbulensi Fatal, Singapore Airlines Ubah Aturan Makan di Pesawat

Travel Update
Harga Tiket Masuk Terkini TMII, Tempat Wisata Favorit di Jakarta

Harga Tiket Masuk Terkini TMII, Tempat Wisata Favorit di Jakarta

Travel Update
Jam Buka Cibubur Garden Eat & Play di Hari Kerja atau Libur

Jam Buka Cibubur Garden Eat & Play di Hari Kerja atau Libur

Jalan Jalan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke