KOMPAS.com – Hotel-hotel di Korea Selatan membatalkan perayaan Natal dan Tahun Baru guna menghindari merebaknya Covid-19.
Adapun, pembatalan dilakukan berdasarkan arahan pemerintah karena Negeri Ginseng sedang mengalami gelombang ketiga infeksi Covid-19.
Lantas, bagaimana dengan hotel-hotel di Indonesia? Apakah perayaan Natal dan Tahun Baru tetap dilakukan dengan menggelar sejumlah acara?
“Kalau di sini kalau memang pemerintah keluarkan pernyataan yang mengharuskan kita untuk tidak boleh terima tamu atau tutup sementara, mau tidak mau harus ikut,” kata Assistant Corporate Marcomm Manager Santika Indonesia Hotels & Resorts Prita Gero kepada Kompas.com, Jumat (11/12/2020).
Dia melanjutkan, jika masyarakat ingin pandemi Covid-19 berakhir, seluruh lapisan harus satu suara dan mendukung keputusan pemerintah.
Senada dengan hal tersebut, Corporate PR & Sales Manager PT Dafam Hotel Management Ninik Haryanti menuturkan, saat ini negara atau kota memiliki aturan masing-masing terkait acara perayaan Natal dan Tahun Baru.
Namun jika pemerintah Indonesia memutuskan untuk mengambil tindakan yang sama dengan pemerintah Korea Selatan, pihak Ninik akan mengikuti aturan tersebut.
“Saat ini, di Indonesia belum ada surat edaran resmi terkait pelarangan perayaan tahun baru,” ungkapnya kepada Kompas.com, Jumat.
Maka dari itu, sambung dia, beberapa hotel udah banyak mempunyai program dengan standar Covid-19. Namun jika ada larangan, maka mau tak mau harus mematuhinya.
Hotel bisa adakan acara perayaan Natal dan Tahun Baru asalkan...
Director of Marketing & Communication Artotel Group Yulia Maria pun mengatakan hal yang sama.
Dia tidak menampik ada beberapa hotel yang hendak mengadakan acara perayaan Natal dan Tahun Baru. Namun, program dilakukan di daerah yang belum ada larangan dari pemerintah setempat.
Hal ini lantaran jika hotel melanggar kebijakan yang telah ditetapkan, maka hotel akan kena sidak dari pihak terkait.
“Dengan keadaan seperti ini, kita memang ada persiapan (acara Natal dan Tahun Baru). Tapi tidak begitu besar karena antisipasi kalau ada aturan (pelarangan),” ucapnya kepada Kompas.com, Jumat.
Saat ini, hotel-hotel sudah diizinkan merayakan acara pernikahan dengan jumlah orang yang sangat dibatasi.
Selain itu, protokol kesehatan pun ditingkatkan dan diperketat agar tidak terjadi penyebaran Covid-19 selama acara perayaan Natal dan Tahun Baru berlangsung.
“Kerumunan tidak banyak. Kalau bisa, lakukan yang benar-benar intimate jadi kalau memang (perayaan) di dalam kamar ,misal makan malam ya tidak apa-apa,” imbau Yulia.
Ninik pun mengatakan hal yang sama. Menurutnya, saat ini sudah aman untuk menggelar acara perayaan Natal dan Tahun Baru.
Sebab, sebagian besar hotel di Indonesia sudah menerapkan protokol kesehatan yang wajib dipatuhi agar tetap beroperasi selama pandemi Covid-19.
“Saat ini semua hotel saya rasa butuh pendapatan. Jadi semua (yang akan gelar acara) siap dengan semua standar yang ditentukan pemerintah,” ujarnya.
Sama halnya dengan Yulia, Prita pun menganjurkan agar hotel-hotel yang mengadakan acara perayaan Natal dan Tahun Baru untuk tetap menjaga protokol kesehatan.
Kemudian, dia juga menyarankan agar hotel-hotel tetap mematuhi kebijakan yang dikeluarkan oleh pemerintah setempat. Jika ada pelarangan, ada baiknya tidak mengadakan acara tersebut.
https://travel.kompas.com/read/2020/12/14/101000627/jelang-libur-nataru-hotel-di-indonesia-ikut-kebijakan-pemerintah