BrandzView
Konten ini merupakan kerja sama Kompas.com dengan Kementerian Pariwisata & Ekonomi Kreatif
Salin Artikel

Sederet Pengalaman Seru Berwisata di Taman Nasional Bromo Tengger Semeru

KOMPAS.com – Tak ada yang bisa menampik keindahan alam Indonesia. Apalagi, saat sudah menjejakkan kaki di Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS).

TNBTS merupakan kawasan konservasi yang secara administratif terbentang dari Pasuruan, Malang, Lumajang, hingga Probolinggo, Jawa Timur (Jatim). Adapun total luas taman nasional yang merupakan salah satu dari 10 Destinasi Pariwisata Prioritas (DPP) Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) ini mencapai 800 kilometer (km) persegi.

Sebagai informasi, 10 DPP yang dikembangkan oleh Kemenparekraf memiliki keindahan dan kekayaan budaya yang tak kalah dari Bali.

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno berharap, penetapan 10 DPP dapat menciptakan “Bali Baru”. Dengan demikian, sektor pariwisata tidak hanya bergantung pada Bali.

Selain itu, pembangunan pada 10 destinasi tersebut juga diharapkan dapat mendukung pertumbuhan ekonomi nasional pascapandemi Covid-19.

Keunikan TNBTS terletak pada keberadaan kaldera di dalam kaldera. Jadi, di dalam kawah Pegunungan Tengger yang memiliki luas 10 km persegi, terdapat kawah Bromo yang berupa hamparan pasir. Di sekitar gunung api aktif ini berdiri Gunung Batok, Kursi, Watangan, dan Widodaren.

Sementara, di sebelah selatan Bromo, terdapat Gunung Semeru. Gunung api tertinggi di Pulau Jawa ini menjadi tujuan favorit para pendaki karena pemandangan yang ditawarkan menakjubkan. Agar dapat membayangkannya, coba saksikan film 5 cm yang berkisah tentang perjalanan lima orang sahabat menaklukkan puncak Semeru.

Keindahan alam Semeru benar-benar diekspos dalam film karya sutradara Rizal Mantovani tersebut, mulai dari hamparan bukit-bukit hijau, Tanjakan Cinta, hingga Ranu Kumbolo. Penggambaran yang sedemikian apik membuat angka kunjungan ke gunung berketinggian 3.676 meter di atas permukaan laut (mdpl) itu melonjak setelah film 5 cm dirilis.

Selain itu, TNBTS juga ditetapkan oleh The United Nations Educational, Scientific and Cultural Organization (UNESCO) sebagai cagar biosfer Indonesia pada 9 Juni 2015.

Dilansir dari laman Indonesia Travel, akses menuju TNBTS bisa ditempuh lewat jalur udara dan darat. Untuk perjalanan darat, wisatawan bisa mengambil rute populer, yakni Desa Ngadisari, Probolinggo. Opsi lainnya, mengambil jalur timur laut melalui Desa Tosari, Pasuruan. Bagi pencinta perjalanan ekstrem, jalur Ngadas adalah pilihan tepat.

Jika berangkat dengan kendaraan pribadi, TNBTS bisa ditempuh sekitar 5 jam dari Surabaya. Namun, setibanya di Desa Wonokitri, perjalanan harus dilanjutkan dengan menaiki jip karena trek di sana terbilang terjal.

Banyak pengalaman seru yang bisa didapat saat berkunjung ke TNBTS, selain berfoto ria. Berikut ulasannya.

Menjajal sensasi berkendara jip

Tidak semua kendaraan bisa masuk ke TNBTS. Ini mengingat trek menuju kawasan tersebut terbilang ekstrem dan rawan risiko kecelakaan. Sepanjang perjalanan, wisatawan akan berhadapan dengan tanjakan dan turunan curam, jurang terjal, kelokan tajam, jalanan berbatu, serta hamparan lautan pasir di area kaldera gunung.

Karenanya, pengelola wisata setempat menyediakan penyewaan jip demi keamanan dan keselamatan wisatawan. Khususnya, bagi pengunjung yang hendak mengunjungi Bukit Cinta, Widodaren, kawah Bromo, Pasir Berbisik, dan area sabana di TNBTS.

Seperti diketahui, kendaraan itu terkenal akan ketangguhannya dalam menerjang berbagai medan berat. Lagi pula, naik gunung dengan mengendarai jip punya sensasi tersendiri. Rasa tegang dan seru bercampur jadi satu, terutama saat melewati trek-trek menantang.

Adapun biaya sewa satu unit jip berikut pengemudi dibanderol mulai dari Rp 600.000. Namun, harga ini bisa berubah sewaktu-waktu.

Menyusuri lautan Pasir Berbisik

Pasir Berbisik adalah sebutan untuk padang pasir di puncak Bromo. Penyebutan tersebut dilatarbelakangi oleh film berjudul sama yang mengambil gambar di padang pasir Bromo. Dalam film, pasir-pasir di sana diceritakan seolah punya kemampuan membisikkan sesuatu pada manusia.

Selain Pasir Berbisik, padang pasir itu juga punya nama lain, yaitu Lautan Pasir Bromo Sukapura. Tak berlebihan jika diumpamakan seperti lautan. Pasalnya, hamparan pasir di sini menyerupai gelombang air laut. Adapun pasir-pasir tersebut merupakan sisa-sisa aktivitas vulkanis gunung.

Eksotisme lain dari Pasir Berbisik adalah keberadaan kabut putih dan gumpalan-gumpalan awan yang melayang di sekitar puncak, serta Gunung Batok yang berdiri kokoh di sebelah Bromo. Dengan keunikan itu, tak heran area ini sering dijadikan lokasi syuting dan pemotretan.

Berkunjung ke Pura Luhur Poten

Jangan buru-buru beranjak dari puncak Bromo. Sebab, di lokasi situ, terdapat Pura Luhur Poten yang menjadi peribadatan masyarakat Tengger beragama Hindu. Berbagai perayaan adat setempat juga digelar di bangunan yang berdiri pada 2000 tersebut. Salah satunya, Yadnya Kasada.

Yadnya Kasada adalah ritual ucapan syukur yang biasanya digelar setiap hari ke-14 pada bulan Kasada dalam kalender Saka Tengger atau sekitar akhir Juni menurut penanggalan Romawi. Tradisi ini sudah berlangsung sejak abad ke-14.

Upacara tersebut digelar selama dua hari dan dipersiapkan oleh masyarakat Tengger dan pemeluk Hindu Kuno. Mereka akan membawa berbagai macam hasil bumi dan hewan peliharaan sebagai persembahan.

Berburu sunrise di Bukit Cinta

Belum lengkap rasanya jika tidak memasukkan aktivitas berburu sunrise di Bukit Cinta ke dalam itinerari saat berkunjung ke TNBTS. Pasalnya, menyaksikan matahari terbit di kawasan Bromo bakal menjadi pengalaman berharga.

Apalagi, bukit dengan ketinggian 2.680 mdpl itu menjadi salah satu spot sunrise terbaik di kawasan Bromo.

Angin sejuk yang berembus lembut ke kulit saat momen matahari terbit seakan mampu mengangkat semua kekhawatiran hidup. Seiring waktu, kabut samar yang menutupi gunung akan segera dilebur oleh sinar cahaya. Waktu terbaik menikmati sunrise di spot ini adalah sekitar pukul 05.30 WIB.

Di Bukit Cinta, wisatawan juga dapat melihat keindahan panorama kaldera Tengger yang meliputi Gunung Batok, Watangan, Widodaren, dan Kawah Bromo. Bahkan, gagahnya Puncak Mahameru bisa disaksikan dengan jelas dari lokasi ini.

Tak hanya jadi spot andalan sunrise, Bukit Cinta juga merupakan lokasi terbaik di TNBTS untuk menyaksikan milky way. Pencinta astrofotografi wajib datang ke sini.

Menurut legenda setempat, Bukit Cinta adalah lokasi pertemuan Joko Seger dan Roro Anteng, yakni nenek moyang suku Tengger yang mendiami kawasan Bromo. Karena itu, di pintu masuk Bukit Cinta, terdapat patung keduanya.

Berkemah di Ranu Kumbolo

Aktivitas tak kalah seru yang bisa dilakukan di TNBTS adalah berkemah di Ranu Kumbolo. Oleh para pendaki, danau ini disebut sebagai “Surganya Gunung Semeru”.

Julukan tersebut sepertinya tak berlebihan. Perlu diketahui, Ranu Kumbolo sendiri terletak di tengah-tengah perbukitan hijau sehingga pemandangannya sangat memanjakan mata. Udara di sana pun sejuk karena danau berada di ketinggian 2.389 m. Terlebih, saat menjelang fajar.

Perlu diketahui, matahari terbit di Ranu Kumbolo menjadi momen favorit di kalangan wisatawan. Dari lokasi ini, wisatawan dapat melihat matahari perlahan muncul di antara dua bukit persis seperti dalam dongeng.

Panorama Ranu Kumbolo saat malam hari tak kalah menakjubkan. Apalagi, jika langit sedang berbintang. Bayangannya akan terefleksikan dengan jelas di permukaan air.

Itulah lima pengalaman yang bisa didapat saat berlibur ke kawasan TNBTS. Saat ini, lokasi tersebut tengah ditutup kembali karena Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM). Meski demikian, kamu bisa mengunjunginya saat situasi mulai kondusif.

Ketika kesempatan itu datang, pastikan kamu sudah divaksin. Selain dapat melindungi diri dan orang terdekat dari Covid-19, vaksinasi juga menjadi syarat utama untuk bepergian di Indonesia.

Tak kalah penting, kamu juga harus mematuhi protokol kesehatan (prokes) 6M yang berlaku. Protokol ini terdiri dari memakai masker, mencuci tangan dengan sabun di air mengalir, menjaga jarak, menjauhi kerumunan, mengurangi mobilitas, dan menghindari makan bersama.

Sebagai destinasi wisata #DiIndonesiaAja, kawasan TNBTS juga terdapat beragam pelaku ekonomi kreatif (ekraf). Jadi, jangan lupa #BeliKreatifLokal sebagai oleh-oleh. Dengan membeli produk ekraf setempat, kamu secara tidak langsung telah berkontribusi membantu pemulihan perekonomian.

Saat ini, Kemenparekraf tengah menggelar program berhadiah Pesona Punya Kuis (PUKIS) dengan total hadiah senilai jutaan rupiah untuk 20 orang pemenang.

Adapun peserta yang ingin mengikuti kuis tersebut harus memenuhi persyaratan, yaitu mengikuti akun Instagram @pesonaid_travel, menjawab satu pertanyaan yang diberikan di akun tersebut, dan tag tiga orang teman.

https://travel.kompas.com/read/2021/10/29/134700427/sederet-pengalaman-seru-berwisata-di-taman-nasional-bromo-tengger-semeru

Terkini Lainnya

Ketua PHRI Sebut Perkembangan MICE di IKN Masih Butuh Waktu Lama

Ketua PHRI Sebut Perkembangan MICE di IKN Masih Butuh Waktu Lama

Travel Update
Astindo Nilai Pariwisata di Daerah Masih Terkendala Bahasa Asing

Astindo Nilai Pariwisata di Daerah Masih Terkendala Bahasa Asing

Travel Update
Kereta Api Lodaya Gunakan Kereta Eksekutif dan Ekonomi Stainless Steel New Generation Mulai 1 Mei 2024

Kereta Api Lodaya Gunakan Kereta Eksekutif dan Ekonomi Stainless Steel New Generation Mulai 1 Mei 2024

Travel Update
Deal With Ascott 2024 Digelar Hari Ini, Ada Lebih dari 60 Properti Hotel

Deal With Ascott 2024 Digelar Hari Ini, Ada Lebih dari 60 Properti Hotel

Travel Update
4 Tempat Wisata Indoor di Kota Malang, Alternatif Berlibur Saat Hujan

4 Tempat Wisata Indoor di Kota Malang, Alternatif Berlibur Saat Hujan

Jalan Jalan
3 Penginapan di Rumpin Bogor, Dekat Wisata Favorit Keluarga

3 Penginapan di Rumpin Bogor, Dekat Wisata Favorit Keluarga

Hotel Story
Pendakian Rinjani 3 Hari 2 Malam via Sembalun – Torean, Perjuangan Menggapai Atap NTB

Pendakian Rinjani 3 Hari 2 Malam via Sembalun – Torean, Perjuangan Menggapai Atap NTB

Jalan Jalan
Rekomendasi 5 Waterpark di Tangerang, Harga mulai Rp 20.000

Rekomendasi 5 Waterpark di Tangerang, Harga mulai Rp 20.000

Jalan Jalan
Tips Pilih Kursi dan Cara Hindari Mual di Pesawat

Tips Pilih Kursi dan Cara Hindari Mual di Pesawat

Travel Tips
4 Playground di Tangerang, Bisa Pilih Indoor atau Outdoor

4 Playground di Tangerang, Bisa Pilih Indoor atau Outdoor

Jalan Jalan
Tradisi Syawalan di Klaten, Silaturahmi Sekaligus Melestarikan Budaya dan Tradisi

Tradisi Syawalan di Klaten, Silaturahmi Sekaligus Melestarikan Budaya dan Tradisi

Jalan Jalan
Aktivitas Seru di World of Wonders Tangerang, Bisa Nonton 4D

Aktivitas Seru di World of Wonders Tangerang, Bisa Nonton 4D

Jalan Jalan
Cara ke Pasar Senen Naik KRL dan Transjakarta, buat yang Mau Thrifting

Cara ke Pasar Senen Naik KRL dan Transjakarta, buat yang Mau Thrifting

Travel Tips
8 Tips Kemah, dari Barang Wajib DIbawa hingga Cegah Badan Capek

8 Tips Kemah, dari Barang Wajib DIbawa hingga Cegah Badan Capek

Travel Tips
Harga Tiket Candi Borobudur April 2024 dan Cara Belinya

Harga Tiket Candi Borobudur April 2024 dan Cara Belinya

Travel Update
Bagikan artikel ini melalui
Oke