KOMPAS.com - Pemilik Waigeo Villa di Waisai, Kabupaten Raja Ampat, Papua Barat, bernama Ade Setiabudi mengatakan, wisata live on board (LOB) di Raja Ampat mulai diminati oleh wisatawan Nusantara (wisnus).
Dilansir dari Kompas.com, Senin (3/4/2017) LOB adalah menginap di kapal.
"LOB sudah mulai beroperasi, tapi peminat masih wisnus," ungkap dia ketika ditemui di Waisai, Raja Ampat, Papua Barat, Selasa (26/10/2021).
Menurutnya, wisata LOB di Raja Ampat sebelum pandemi Covid-19 biasanya lebih diminati oleh wisatawan mancanegara (wisman) yang tiba dari Eropa.
Sementara untuk wisnus, Ade mengungkapkan, biasanya tamu wisata LOB hanya mereka yang gemar diving.
"LOB peminat rata-rata wisman, wisnus juga ada tapi mayoritas mereka divers untuk akses ke tujuan wisata yang memang 100 persen untuk diving," ungkapnya.
Namun sejak pandemi melanda, dan wisata LOB di Raja Ampat mulai beroperasi kembali, wisnus yang mulai berminat melakukan wisata LOB bukan hanya yang untuk diving.
Kepala Dinas Pariwisata Raja Ampat Yusdi Lamatenggo saat ditemui di Desa Wisata Arborek, Kabupaten Raja Ampat, Papua Barat, Rabu (27/10/2021), juga mengatakan hal yang sama.
Menurut Yusdi, saat ini wisnus mulai meminati wisata LOB meski dulu wisata tersebut lebih disenangi wisman.
"Mayoritas yang suka wisman karena LOB memberi paket perjalanan di atas 10 hari. Sementara wisnus jarang yang punya waktu sepanjang itu untuk berwisata," tuturnya.
Namun, lanjut Yusdi, belakangan ini para pelaku wisata LOB mulai coba menjual paket wisata ke wisnus.
Yusdi berharap, hal ini dapat membuat wisnus semakin menggemari wisata LOB, meski dia tidak menampik kemungkinan bahwa jumlah wisman peminat wisata LOB tetap akan lebih tinggi.
"Informasi dari teman-teman, sekarang (paket wisata) LOB mulai diubah ke wisnus dan hari dikurangi menjadi lima hari supaya wisnus tertarik. Lakukan penyesuaian," jelas Yusdi.
Untuk kegiatan wisata non-diving, Ade mengatakan bahwa terdapat banyak opsi yang dapat dipilih oleh wisatawan.
"Ada kegiatan yang diselingi dengan kunjungan ke desa wisata, atau destinasi wisata kayak Piaynemo," tutur Ade.
Wisatawan juga bisa memilih untuk sekadar bersantai di atas kapal di Wayag, dengan kegiatan wisata menikmati pemandangan dari puncak Wayag.
Jika ingin melihat burung endemik Raja Ampat yakni cendrawasih, pelancong bisa mengunjungi Kampung Warkesi.
"Kalau mau bird watching, dimulai dari jam empat pagi. Jam lima mulai trekking, jam enam lihat burung cendrawasih," ujar Ade.
"Tapi kan namanya di alam ya, kadang wisatawan bisa lihat 5-10 cendrawasih tapi kadang juga tidak ada," sambungnya.
Sementara untuk wisatawan yang ingin menikmati air terjun sambil wisata LOB, mereka dapat berkunjung ke Air Terjun Batanta.
Untuk kegiatan berenang santai, terdapat Kali Biru di Desa Warsambin yang patut dikunjungi.
Di Kali Biru, Ade mengungkapkan bahwa wisatawan akan disambut oleh telaga dengan air berwarna biru jernih dan suasana alam dari hutan yang mengelilinginya.
"(Selain berenang) bisa lompat-lompatan dari dermaga. Kali Biru banyak peminatnya karena memiliki akses yang mudah dan terjangkau," pungkas Ade.
https://travel.kompas.com/read/2021/10/29/160800627/wisata-live-on-board-di-raja-ampat-mulai-diminati-wisatawan-nusantara