8 Wisata Ekstrem Indonesia, Cocok buat Uji Adrenalin

KOMPAS.com – Indonesia tidak hanya terkenal akan tempat wisata alamnya yang beragam, tapi juga tempat wisata yang ekstrem untuk menguji adrenalin. 

Kompas.com telah merangkum sejumlah tempat wisata di Indonesia yang bisa dibilang ekstrem dan layak untuk dikunjungi. Berikut daftarnya:

Pantai yang ada di Jalan Pantai Selatan Jawa, Purwodadi, Tepus, Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), ini menawarkan wisata yang cukup ekstrem dan bisa dicoba siapa saja yang memiliki keberanian.

Terdapat dua wahana yang bisa menguji adrenalin yakni kereta gantung atau gondola dan jembatan gantung Pantai Timang. 

Kedua wahana itu bisa dibilang ekstrem karena medan yang harus dilalui adalah lautan dengan ombak yang besar berserta karang-karangnya. 

Meski untuk gondola kecepatannya tidak begitu ekstrem, bila melihat tali-tali yang digunakan sebagai pengaman, bisa jadi pengunjung akan berpikir ulang. 

Selain itu, jembatan gantungnya juga terlihat sangat kecil dan mudah bergerak saat ada yang berpijak. 

Wisata ekstrem selanjutnya masih di Yogyakarta, yakni Goa Jomblang.

Tempat ini terkenal akan cahaya yang menerobos masuk dalam goa vertikal itu. 

Goa ini terletak di Desa Pacarejo, Kecamatan Semanu, Kabupaten Gunungkidul, Yogyakarta, dan memiliki kedalaman hingga 60 meter. 

Untuk yang ingin turun ke dalam goa tersebut, mereka harus memakai peralatan keamanan, seperti sepatu bot, baju khusus, dan helm. 

Nantinya akan ada pemandu yang membantu pengunjung untuk turun dengan memakai peralatan SRT atau single rope technique. 

Untuk biaya turun ke dasar goa dengan berbagai tumbuhan dan pohon di dalamnya, per orang biayanya mulai dari Rp 500.000. 

Bagi kamu yang suka sekali dengan aktivitas ekstrem bisa mencoba melakukan lompatan ke laut lepas dari tebing tinggi yang ada di Blue Lagoon Cliff Jumping. 

Ada tiga tebing dengan ketinggian berbeda, yaitu 8 meter, 9 meter, dan 13 meter. 

Perlu diperhatikan bahwa hanya orang-orang yang bisa berenang yang disarankan mencoba aktivitas ini. 

Hal tersebut karena tidak ada tim medis ataupun tenaga kesehatan yang ada di lokasi tersebut. 

Alamat lengkap dari Blue Lagoon Cliff Jumping ada di Jalan Nusa Ceningan, Lembongan, Klungkung, Bali. 

Melansir dari Dinas Pariwisata Provinsi Banten, wisatawan yang memiliki keberanian lebih bisa mencoba bertualang ke tempat ini. 

Anak Gunung Krakatau ada di sebuah kepulauan vulkanik yang ada di Selat Sunda antara Pula Jawa dan Sumatera. 

Wisata yang paling diminati oleh pengujung adalah mendaki Anak Gunung Krakatau. 

Ada berbagai paket tur yang ditawarkan pengelola dari paket satu hari hingga empat hari.

Masyarakat Toraja, Sulawesi Selatan, memiliki tradisi yang berbeda dalam proses pemakaman sanak saudara yang telah tiada. 

Mereka tidak melakukan penguburan, tapi menyimpan mayat di sebuah cerukan batu dengan melakukan upacara menyembelih kerbau. 

Sebuah daerah di Toraja Utara tempatnya di Bori, Sesean, memiliki kompleks pemakaman para bangsawan yang sudah ada sejak zaman dahulu. 

Pengunjung yang datang ke tempat ini bisa dengan mudah melihat tulang-belulang manusia yang sudah lama disimpan selama bertahun-tahun. 

Selain kuburan orang dewasa di cerukan batu, ada juga makam untuk bayi-bayi yang diletakkan di sebuah pohon besar. Jasad mereka di masukan ke dalam kotak dan ditempel secara acak.

Wilayah Bandung Barat di Jawa Barat juga memiliki sebuah tempat wisata yang bisa dibilang ekstrem berupa tebing-tebing tinggi dan curam. Lokasinya ada di kawasan Gunung Hawu. 

Sebenarnya tempat ini dulu digunakan untuk latihan para pencinta panjat tebing, tapi kemudian dibuka juga untuk umum. 

Pengunjung yang ingin menguji nyali bisa mencoba memanjat tebing ini, tentunya juga ada pemandu yang akan membantu. 

Kegiatan wisata ekstrem yang bisa dicoba selanjutnya adalah berayun di ketinggian. 

Sesuai namanya, Bali Hidden Swing terletak di Jalan Dewi Saraswati Nomor 7, Bongkasa Pertiwi, Abiansemal, Badung, Bali. 

Tempat wisata ini menawarkan ayunan di ketinggian yang beragam baik untuk individu maupun pasangan. Sembari berayun, wisatawan bisa menikmati panorama pedesaan Bali. 

Jam bukanya adalah dari pukul 08.00 Wita sampai dengan 17.00 Wita. 

Saat berwisata ke Goa Pindul, wisatawan bisa naik ban pelampung sambil menyusuri goa sepanjang 350 meter. 

Berbagai rintangan, salah satunya alur sempit yang hanya bisa dilewati satu orang, adalah bagian dari aktivitas menantang di Goa Pindul ini. 

Jika tertarik mencoba menyusuri sungai di Goa Pindul, biaya yang dibutuhkan per orangnya adalah mulai dari Rp 40.000.