Bukit Kayoe Putih Mojokerto, Indahnya Sunset Berlatar Tiga Gunung

KOMPAS.com - Kota Mojokerto, Jawa Timur kini punya  wisata baru yakni Bukit Kayoe Putih yang berlokasi di Kecamatan Jetis.

Wisatawan yang datang berkunjung bisa menikmati matahari terbenam (sunset) dengan latar tiga gunung di Jawa Timur.

Head of Marketing Bukit Kayoe Putih bernama Aldi mengatakan, pengunjung bisa melihat Gunung Penanggungan di Mojokerto, Gunung Welirang di Blitar, dan Gunung Arjuno di Pasuruan dari puncak Bukit Kayoe Putih.

“Keunikan wisata Bukit Kayoe Putih adalah seluruh view yang ada di Bukit Kayoe Putih langsung bisa melihat tiga gunung yang ada di Jawa Timur,” kata dia kepada Kompas.com melalui telepon, Jumat (21/01/2022).

Bukit Kayoe Putih memiliki beberapa wahana yang bisa dinikmati pengunjung, meliputi kolam renang, spot swafoto (selfie), dan pujasera yang menjajakan makanan khas Jawa Timur.

Kolam renang di Bukit Kayoe Putih dibuat khusus anak-anak sehingga kedalamannya hanya 60 centimeter (cm). Untuk para orangtua yang menemani anaknya bisa duduk sembari bersantai di tenda sekitar kolam renang.

Obyek wisata ini baru dibuka pada Juni 2021. Namun, karena lonjakan kasu pandemi Covid-19, Bukit Kayoe Putih terpaksa tutup hingga Desember 2021. Namun, saat ini Bukit Kayoe Putih sudah kembali menerima wisatawan.

Aldi mengatakan warga Mojokerto sangat antusias menyambut kehadiran Bukit Kayoe Putih. Bahkan, jumlah wisatawan membeludak saat pembukaan yang bertepatan dengan Hari Raya Idul Fitri 2021.

“Seiring waktu masyarakat Mojokerto mulai berkurang. Namun, pengunjung dari luar Mojokerto, seperti Gresik, Sidoarjo, Jombang bertambah. Sampai kemarin, ada wisatawan kami paling jauh dari Yogyakarta,” imbuh Aldi.

Tiket masuk Bukit Kayoe Putih sangat ramah dompet, yakni Rp 5.000 untuk anak-anak dan dewasa. Khusus untuk dewasa, tarifnya naik menjadi Rp 10.000 mulai pukul 15.00 sampai 21.00 WIB.

Ada tarif tambahan Rp 10.000 untuk wahana kolam renang. Tempat wisata ini buka setiap hari mulai pukul 09.00 - 21.00 WIB.

“Tarifnya beda karena best view-nya adalah sunset, jadi memang benar-benar golden sunset sangat bagus di situ,” ujarnya.

Wisata edukasi pembuatan minyak kayu putih

Aldi menjelaskan nama Bukit Kayoe Putih terinspirasi dari perkebunan kayu putih di sekitar lokasi.

“Nama Bukit Kayoe Putih terinsprirasi dari kontur tanah di situ, dan lahan di situ memang dipenuhi tanaman kayu putih,” jelasnya.

Tahun ini, rencananya Bukit Kayoe Putih akan menyediakan edukasi pembuatan minyak kayu putih bekerja sama dengan Perum Perhutani.

Nantinya, pengunjung bisa belajar langsung proses pembuatan minyak kayu putih sembari menikmati pemandangan.

“Saat ini pihak marketing dan operasional tengah mempercepat penyelesain pembangunannya,” jelasnya.

Lokasi Bukit Kayoe Putih hanya ditempuh 15 menit dari pusat Kota Mojokerto. Sedangkan pengunjung dari luar kota, bisa melalui Jalan Tol Mojokerto-Kertosono, Jombang-Mojokerto, dan Mojokerto-Krian, keluar melalui Gerbang Tol Penompo.

Selama pandemi, Bukit Kayoe Putih menerapkan protokol kesehatan secara ketat. Pengunjung yang datang wajib menunjukkan sertifikat vaksin Covid-19 dan memindai aplikasi PeduliLindungi.

Pengelola membatasi kapasitas Bukit Kayoe Putih sekitar 1.000 orang. Pengunjung umum tidak membutuhkan reservasi.

“Kalau wisatawan yang mau merayakan ulang tahun, mengadakan rapat atau event lainnya harus reservasi dahulu,” ujarnya.