Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Pencet Tombol Panggilan Pramugari Malah Buat Seorang Penumpang Malu, Ini Alasannya

KOMPAS.com – Seorang penumpang disebut-sebut merasa malu lantaran telah memencet tombol panggilan pramugari di pesawat. 

Bahkan kabarnya, penumpang pria yang tak disebutkan namanya itu sempat merasa dipermalukan oleh pramugari. Namun orang-orang-orang menyebut dia tak melakukan kesalahan. 

Penumpang tersebut awalnya bertanya di Reddit, soal tombol panggilan overhead selama penerbangan, apakah seharusnya tak digunakan. 

Pasalnya dia baru saja mengalami pengalaman kurang menyenangkan yang berkaitan dengan tombol panggilan di pesawat, dikutip dari The Sun, Minggu (20/3/2022).

"Baru-baru ini mengambil penerbangan internasional tertidur pada jam 17.00 waktu setempat ketika mereka membawa makanan panas,” tulis pria tersebut di Reddit. 

Sayangnya pria itu baru bangun pada 17.45 waktu setempat dan tak sempat mendapatkan makanan saat penerbangan.  

“Jadi saya menekan tombol panggil pramugari untuk melihat apakah mereka dapat membawakan saya (makanan) tambahan,” ungkap pria itu. 

Setelah memencet tombol tersebut, seorang pramugari pun datang dan memberitahu penumpang tersebut akan mengambilkan makanan.

Tombol panggilan hanya untuk darurat?

Lebih lanjut, pramugari juga mengatakan bahwa tombol panggilan tersebut hanya untuk keadaan darurat saja. 

Selain memberitahu ke pria itu, sang pramugari juga membuat pemberitahuan lewat interkom kepada semua penumpang bahwa tombol panggilan hanya bisa digunakan saat keadaan darurat.

Pria itu merasa terpanggil atas kejadian itu dan orang-orang di sekitarnya juga menyadari hal tersebut. 

"Saya tidak pernah menyadari bahwa tombol panggil hanya untuk keadaan darurat. Apakah itu pengetahuan umum?,” tanya pria tersebut kepada pengguna Reddit.

Orang-orang yang mengetahui kisahnya menjelaskan bahwa tombol tersebut tak hanya bisa digunakan saat keadaan darurat. 

“Saya tidak berpikir itu untuk keadaan darurat. Saya telah menggunakannya untuk mendapatkan selimut sebelumnya. Pramugari tidak memiliki masalah,” komentar pengguna Reddit. 

Banyak pula penumpang pesawat lain yang setuju dengan pendapat tersebut dan kecewa dengan tindakan pramugari tersebut. 

Namun, sebagian orang juga ada yang tak setuju memakai tombol panggilan untuk meminta makanan ke pramugari. 

"Hal yang sama terjadi pada saya baru-baru ini. Saya bangun, berjalan ke bagian belakang pesawat dan meminta sesuatu yang saya makan. Saya tidak berpikir tombol itu hanya untuk penggunaan darurat, tetapi pramugari juga bukan server pribadi Anda,” komentar pengguna lain di Reddit.

Tombol panggilan bukan untuk meminta makan dan minum

Sementara itu, presiden internasional Asosiasi Pramugari Sara Nelson kepada The Point’s Guy setuju dengan aturan tombol panggilan tak untuk dipakai untuk meminta minum. 

Sebaliknya, kru menyarankan  agar penumpang pergi ke bagian dapur untuk meminta minuman atau selimut. 

Sedangkan seorang pramugari Amanda Pleva mengatakan, penumpang yang duduk dekat jendela akan cenderung memakai tombol panggilan itu jika orang di sebelahnya tidur. 

Mereka kemungkinan besar tak ingin menganggu istirahat penumpang karena gerakan atau suara tertentu. 

Seorang pramugari, Kat Kalamani juga menyebutkan tak boleh memakai tombol panggilan ketika pesawat akan mendarat atau lepas landas. 

"Ini membuat pramugari benar-benar gila ketika Anda menekan tombol lampu panggil pramugari, jika kita sedang berada di landasan, atau naik atau turun di pesawat,” jelas Kat Kalamani. 

Alasannya karena masalah keamanan yang sangat besar jika harus pergi dari kursi, pramugari menyebut bahwa mereka bisa saja cedera. 

Beberapa pramugari juga mengatakan bahwa penumpang akan mendapatkan layanan yang lebih buruk jika menggunakan tombol panggil.

https://travel.kompas.com/read/2022/03/22/140200827/pencet-tombol-panggilan-pramugari-malah-buat-seorang-penumpang-malu-ini

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke