KULON PROGO, KOMPAS.com – Dinas Kebudayaan (Kundha Kabudayan) Kulon Progo meluncurkan sendratari Tribuana Manggala Bakti di obyek Ekowisata Sungai Mudal yang berada di lereng Gunung Kelir, Kalurahan Jatimulyo, Kapanewon Girimulyo, Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta.
Sendratari tersebut memiliki kisah yang sarat kecintaan pada alam dan semangat untuk menjaganya bersama.
Karya tersebut diluncurkan dengan harapan sendratari bisa menjadi ikon di obyek wisata ini dan sekitarnya.
“Semoga sendratari menjadi ikonik sebagaimana daerah yang berbasis budaya,” kata Kepala Kundha Kabudayan Kulon Progo, Niken Probolaras dalam sambutannya, Minggu (31/07/2022).
Sutradara sendratari Tribuana, Herida Damar Wulan menceritakan, pertunjukan kali ini tanpa ada kisah peperangan dan kepahlawanan.
Sebaliknya, kali ini mengagungkan lestarinya alam dan kedamaian, khususnya di Jatimulyo.
“Sendratari yang saya bikin banyak tentang kepahlawanan dan peperangan. Kali ini pertama kali tentang konservasi (alam),” kata Herida.
Setiap properti menunjukkan bagaimana satwa burung dan satwa liar lain berkembang tanpa gangguan di desa ini, tutupan pohon yang asri, serta air sungai bening yang terjaga serta satwa yang tidak diburu.
Berdurasi satu jam
Sendratari sendiri berlangsung sekitar satu jam. Pertunjukan dilakoni gabungan beberapa penari dan anak-anak sekolah Minggu Buddha.
Alhasil, properti dan kostum agaknya berhasil menunjukkan suasana desa.
Sendratari kemudian ditutup dengan prosesi yang selalu menjadi puncak Tribuana Manggala Bakti, yakni melepas burung ke udara, melepas ikan ke air, dan menanam pohon.
Pimpinan Majelis Agama Buddha Kulon Progo, Sumardi menyambut baik karya tersebut.
Tribuana Manggala Bakti biasanya berlangsung di bulan Mei, sepekan menjelang Waisak. Namun, pandemi Covid-19 menghambat banyak hal, termasuk pelaksanaan ritualnya.
Pemerintah pusat kini melonggarkan aktivitas masyarakat. Pertunjukkan yang rencananya digelar pada bulan Mei, mundur hingga hari Minggu ini yang bertepatan dengan hari Asadha atau peringatan hari pembakaran ajaran Buddha yang pertama.
Tribuana Manggala Bakti digelar dalam bentuk sendratari, diakhiri ritual melepas puluhan satwa dan menanam pohon.
“Melepas satwa burung, melepas ikan dan menanam pohon tapi dipersonifikasikan lewat seni baik juga,” kata Sumar.
https://travel.kompas.com/read/2022/08/01/085643827/ekowisata-sungai-mudal-kini-punya-sendratari-bertema-alam