Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Maya Bay Thailand Ditutup Lagi sampai Akhir September 2022

KOMPAS.com - Maya Bay di Thailand harus ditutup sementara selama dua bulan hingga 30 September 2022. Sebelumnya tempat wisata ini sempat dibuka kembali selama sekitar tujuh bulan.

Penutupan pantai berpasir putih ini dilakukan untuk memulihkan ekosistemnya dari aktivitas pariwisata yang padat, sejak dibuka kembali pada Januari lalu.

Di samping itu, pihak berwenang setempat juga tengah melakukan sejumlah upaya rehabilitasi. Sehingga, mereka tidak ingin langkah tersebut berjalan sia-sia. 

Adapun Maya Bay dikelilingi oleh tebing setinggi 100 meter dan berlokasi di Pulau Phi Phi Leh di Laut Andaman. Pantai ini hanya bisa diakses dengan perahu dari tempat terdekat, seperti Pulau Phuket atau Krabi.

Dalam tujuh bulan terakhir, wisatawan hanya bisa mengunjungi pantai itu selama satu jam, yakni antara pukul 10.00 hingga pukul 16.00 waktu setempat.

Setelah satu jam, petugas taman nasional akan mengantar wisatawan pergi dan membawa rombongan wisatawan baru ke pantai.

Aktivitas berenang pun dibatasi di area yang ditentukan. Sementara itu, perahu diminta untuk berlabuh di sisi dermaga pulau saja, dengan maksimal delapan perahu yang diperbolehkan pada satu waktu.

Kepala Taman Nasional Maya Bay saat ini, Suthep Chaikaow, menyampaikan sekilas soal suasana sebelum Maya Bay ditutup tahun 2018.

"Dulu, ketika wisatawan mencoba untuk mengambil foto, yang mereka lihat hanyalah pantai dengan banyak sekali perahu yang berlabuh. Pemandangannya tidak indah, pantainya penuh dengan turis," kata dia, dikutip dariCNN, Kamis (4/8/2022).

Itulah mengapa sejak dibuka kembali pada Januari lalu, Departemen Taman Nasional telah membatasi jumlah pengunjung tidak boleh lebih dari 4.125 orang per hari, yang dialokasikan dalam slot per jam. Setiap slot-nya hanya terdiri dari 375 orang.

Penutupan sementara tempat wisata yang terkenal berkat film The Beach ini diharapkan menjadi agenda tahunan untuk melindungi ekosistemnya. 

Dilansir dari The Thaiger, tercatat sebanyak 50 persen karang Maya Bay rusak akibat kegiatan wisata yang tak terbatas selama bertahun-tahun, dengan 6.000 orang pengunjung setiap hari saat Maya Bay begitu populer. 

Hal itulah yang mendorong penutupan seluruh area tersebut pada tahun 2018 silam.

Kendati demikian, keputusan ini menjadi perdebatan, khususnya bagi para pelaku usaha wisata yang menggantungkan hidupnya ke tempat wisata ini.

Awalnya, pihak berwenang berencana menutup lokasi ini untuk wisatawan selama empat bulan.

Namun, apabila penutupan tersebut membawa dampak yang signifikan terhadap kemajuan perbaikan ekosistem, bisa saja penutupan Maya Bay akan berlanjut hingga bertahun-tahun lamanya.

“Kami ingin menyelamatkan laut kami, dan jika kami bisa, jika kami bisa melakukannya di tempat wisata massal terberat di laut Thailand, kami bisa melakukannya di mana pun. Proyek Maya Bay adalah salah satu proyek terbesar dalam hidup saya. Jadi selama saya hidup, saya akan mengawasinya," demikian kata ahli biologi kelautan, Thon Thamrongnawasawat.

https://travel.kompas.com/read/2022/08/05/072700927/maya-bay-thailand-ditutup-lagi-sampai-akhir-september-2022

Terkini Lainnya

6 Tips Menginap Hemat di Hotel, Nyaman di Kantong dan Pikiran

6 Tips Menginap Hemat di Hotel, Nyaman di Kantong dan Pikiran

Travel Tips
Tren Pariwisata Domestik 2024, Hidden Gems Jadi Primadona

Tren Pariwisata Domestik 2024, Hidden Gems Jadi Primadona

Travel Update
8 Tips Berwisata Alam di Air Terjun Saat Musim Hujan

8 Tips Berwisata Alam di Air Terjun Saat Musim Hujan

Travel Tips
Jakarta Tourist Pass Dirilis Juni 2024, Bisa Naik Kendaraan Umum Gratis

Jakarta Tourist Pass Dirilis Juni 2024, Bisa Naik Kendaraan Umum Gratis

Travel Update
Daftar 17 Bandara di Indonesia yang Dicabut Status Internasionalnya

Daftar 17 Bandara di Indonesia yang Dicabut Status Internasionalnya

Travel Update
Meski Mahal, Transportasi Mewah Berpotensi Dorong Sektor Pariwisata

Meski Mahal, Transportasi Mewah Berpotensi Dorong Sektor Pariwisata

Travel Update
Jakarta Tetap Jadi Pusat MICE meski Tak Lagi Jadi Ibu Kota

Jakarta Tetap Jadi Pusat MICE meski Tak Lagi Jadi Ibu Kota

Travel Update
Ketua PHRI Sebut Perkembangan MICE di IKN Masih Butuh Waktu Lama

Ketua PHRI Sebut Perkembangan MICE di IKN Masih Butuh Waktu Lama

Travel Update
Astindo Nilai Pariwisata di Daerah Masih Terkendala Bahasa Asing

Astindo Nilai Pariwisata di Daerah Masih Terkendala Bahasa Asing

Travel Update
Kereta Api Lodaya Gunakan Kereta Eksekutif dan Ekonomi Stainless Steel New Generation Mulai 1 Mei 2024

Kereta Api Lodaya Gunakan Kereta Eksekutif dan Ekonomi Stainless Steel New Generation Mulai 1 Mei 2024

Travel Update
Deal With Ascott 2024 Digelar Hari Ini, Ada Lebih dari 60 Properti Hotel

Deal With Ascott 2024 Digelar Hari Ini, Ada Lebih dari 60 Properti Hotel

Travel Update
4 Tempat Wisata Indoor di Kota Malang, Alternatif Berlibur Saat Hujan

4 Tempat Wisata Indoor di Kota Malang, Alternatif Berlibur Saat Hujan

Jalan Jalan
3 Penginapan di Rumpin Bogor, Dekat Wisata Favorit Keluarga

3 Penginapan di Rumpin Bogor, Dekat Wisata Favorit Keluarga

Hotel Story
Pendakian Rinjani 3 Hari 2 Malam via Sembalun – Torean, Perjuangan Menggapai Atap NTB

Pendakian Rinjani 3 Hari 2 Malam via Sembalun – Torean, Perjuangan Menggapai Atap NTB

Jalan Jalan
Rekomendasi 5 Waterpark di Tangerang, Harga mulai Rp 20.000

Rekomendasi 5 Waterpark di Tangerang, Harga mulai Rp 20.000

Jalan Jalan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke