Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Air Terjun Horizontal yang Sakral di Australia Akan Ditutup untuk Perahu Wisata

Kompas.com - 08/04/2024, 13:01 WIB
Zeta Zahid Yassa,
Anggara Wikan Prasetya

Tim Redaksi

Sumber CNN Travel

KOMPAS.com - Air Terjun Horizontal adalah fenomena alam yang unik di Australia Barat. Jika air terjun biasanya mengalir secara vertikal dari tebing, maka berbeda dengan air terjun ini.

Sesuai namanya, Air Terjun Horizontal atau Horizontal Falls memiliki aliran air horizontal yang mengalir di celah tebing. Fenomena ini menjadi daya tarik wisata selama beberapa dekade.

Namun, keputusan baru telah diambil untuk menghentikan perahu wisata melintasi air terjun yang terletak di Talbot Bay di pesisir pantai barat laut Australia ini.

Baca juga: Antisipasi Pengutilan, Toko Daging Mahal Australia Pasang GPS di Daging

Air Terjun Horizontal tercipta ketika gelombang air laut mengalir di antara dua celah tebing yang sempit, menciptakan gelombang setinggi empat meter yang menyerupai air terjun.

Selama bertahun-tahun, para turis telah melewati celah ini dengan kapal-kapal yang kuat. Namun, hal ini telah menimbulkan kekecewaan dari masyarakat adat di daerah tersebut yang menganggap situs ini suci.

 
 
 
 
 
Lihat postingan ini di Instagram
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 

Sebuah kiriman dibagikan oleh Kompas.com (@kompascom)

Melansir CNNTravel, Senin (8/04/2024), kekecewaan tersebut makin diperkuat setelah insiden pada bulan Mei 2022 ketika ada perahu yang kecelakaan karena menabrak bebatuan

Kecelakaan itu mengakibatkan cedera pada penumpang dan memicu operasi penyelamatan besar-besaran. Insiden tersebut menyebabkan seruan untuk menghentikan tur karena alasan keamanan.

Horizontal Falls ditutup pada 2028

Sebagai tanggapan atas kekhawatiran tersebut, pemerintah Australia Barat, negara bagian tempat air terjun itu berada, telah mengumumkan larangan untuk tur perahu melintasi air terjun mulai tahun 2028.

Rencana ini mendapat beragam tanggapan dari sebagian pihak. Ada kekhawatiran penutupan akan mengurangi pengunjung dan menyebabkan hilangnya pekerjaan di sektor pariwisata.

Baca juga: Misteri Garis Wallace dan Persebaran Fauna di Indonesia-Australia Terpecahkan, Ini Kata Peneliti

Namun, larangan ini juga mendapat dukungan dari penduduk asli setempat, suku Dambeemangaddee, yang telah mendiami daerah ini selama 56.000 tahun.

Mereka percaya bahwa perahu yang menembus celah ini mengotori air terjun yang mereka anggap sakral.

Kesakralan Horizontal Falls

Menurut kepercayaan mereka, perahu yang melintasi air terjun mengganggu kesakralan tempat tersebut karena mengganggu Woongudd, ular mistis yang menciptakan keajaiban alam ini.

Kisah Woongudd ada dalam Dreamtime, kumpulan kisah kuno yang mendefinisikan budaya Aborigin Australia. Derasnya air di air terjun konon disebabkan oleh Woongudd yang meluncur di antara tebing.

Horizontal Falls di Australia Barat.WIKIMEDIA COMMONS/NATALIE SIEGEL-BROWN Horizontal Falls di Australia Barat.

Pemerintah Australia Barat telah menyatakan bahwa larangan ini bertujuan untuk menghormati pandangan budaya Pemilik Tradisional dan untuk melindungi situs-situs bersejarah Pribumi.

Meskipun demikian, mereka tetap membuka kesempatan bagi wisatawan untuk tetap mengunjungi Air Terjun Horizontal dengan tetap menjaga jarak dan menghormati kesakralan tempat tersebut.

Sebagai persiapan untuk larangan tersebut, suku Dambeemangaddee telah mulai membuat video dan brosur baru yang akan menjelaskan budaya dan hubungan spiritual mereka dengan Talbot Bay.

Baca juga: 2 Aktivitas Favorit Turis Indonesia di Australia Barat, Lihat Kuoka

Mereka juga membuat tur baru, upacara penyambutan, dan rencana pengelolaan pengunjung untuk lokasi tersebut.

Meskipun kontroversial, larangan tur perahu melintasi Air Terjun Horizontal mencerminkan komitmen pemerintah Australia Barat dalam melindungi warisan budaya dan mendukung industri pariwisata yang berkelanjutan.

Dengan adanya langkah ini, diharapkan kesucian dan keunikan Air Terjun Horizontal dapat tetap terjaga untuk generasi mendatang.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com