Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Kereta Zombie di LRT Jakarta Bakal Tambah Konsep Baru, Seperti Apa?

KOMPAS.com - Wahana Train to Apocalypse, kereta zombie yang diklaim pertama kali di Indonesia, berhasil membuat penasaran warga khususnya di media sosial. 

Wahana yang digelar sejak 5 Agustus hingga 11 September 2022 ini viral di dunia maya dan menyebabkan tingginya animo masyarakat yang ingin menjajal wahana tersebut. 

"Dari luar kota, karena keterbatasan waktu, whatsapp ke customer service atau DM (direct message) Instagram kita, setiap saya cek itu ribuan (jumlahnya). Banyak dari pulau Jawa, Bandung, Surabaya," ujar CEO Pandora Box bernama Billy Junior, saat ditemui Kompas.com di Kelapa Gading, Jakarta Utara, Jumat (12/8/2022). 

Sebagai informasi, Train to Apocalypse merupakan kolaborasi dari LRT Jakarta dengan event organizer Pandora Box. 

Bentuk wahananya, pengunjung harus melakukan perjalanan di stasiun LRT dan di dalam kereta, sambil menghindari zombie yang menyerang para penumpang. 

Adapun pengunjung berangkat dari stasiun Boulevard Utara, Kelapa Gading, hingga berakhir di stasiun Velodrome, Rawamangun. 

Menurut Billy, ada sejumlah calon pengunjung yang sampai "merayu" agar bisa mendapatkan tiket masuk kereta zombie tersebut.

"Banyak yang bilang 'Tolong dong kak temen saya sudah dapat tiket, saya belum dapat,' atau 'Temen saya ulang tahun', dan lain-lain," tuturnya.

Saat ditanya mengenai kemungkinan perpanjangan periode wahana, ia menyebut akan melihat respons dari masyarakat.

"Kalau masalah perpanjang, saya akan liat animo, karena banyak orang dari luar daerah bahkan dari luar negeri, menghubungi saya untuk mendapatkan tiket," terangnya. 

Pihak penyelenggara juga akan mempertimbangkan keputusan dari pihak manajemen LRT Jakarta. 

Namun, sejauh ini, Pandora Box lebih memprioritaskan menghadirkan hal baru di kesempatan berikutnya.

Lebih lanjut, Billy memberikan bocoran terkait wahana baru Train to Apocalypse yang akan diperbarui. Melihat animo masyarakat yang tinggi, pihaknya memiliki rencana untuk menambah daya tarik baru.

"Ke depannya, rencana saya minggu depan, kami akan mem-publish yang baru, konsep baru yang sudah di-upgrade yang akan kita beri nama Train to Apocalypse the Next Level. Akan ada more zombie, more wahana saya akan selipkan wahana yang baru," tutur dia. 

Kendati demikian, Billy tak menjelaskan secara detail perihal wahana atau konsep baru yang akan dibuat karena khawatir memberi spoiler.

Namun, menurutnya akan ada suasana (ambience) baru dan lebih banyak zombie.

Selain itu, akan ada lebih banyak petunjuk dalam memecahkan teka-teki saat mencari pintu keluar. 

"That's why saya putuskan terman-teman yang sudah masuk itu, bisa mencoba lagi (hal) yang baru, dan yang penasaran, saya putuskan meng-upgrade jadi Train to Apocalypse the Next Level," jelas dia. 

Billy menjelaskan bahwa ide penciptaan wahana Train to Apocalypse memang terinspirasi dari film populer asal Korea Selatan berjudul Train to Busan, yang rilis pada 2016.

"Kami awalnya mendapat tawaran dari manajemen LRT untuk bekerja sama, meramaikan, membuat exposure agar masyarakat kenal LRT. Awalnya kami sempat bingung bikin apa. Cuma terpikir Train To Busan, lalu terlintas ada rumah hantu, Train To Busan, jadi kami terinspirasi dari sana, kami kembangkan konsepnya," terang Billy. 

Jika wahana rumah kebanyakan menonjolkan jump scare atau kejutan mendadak yang mengagetkan, wahana ini akan mengajak pengunjung untuk mengikuti alur cerita dan memecahkan teka-teki. 

"Kalau ini saya bikin interaktif ada teatrikalnya. Jadi kebanyakan pengunjung yang datang itu (mengungkapkan) saya seperti ada di dalam script gitu ada jalan ceritanya ada mission-nya, itu yang membedakan," pungkas CEO Pandora Box sekaligus kreator wahana Train to Apocalypse ini. 

https://travel.kompas.com/read/2022/08/14/155507627/kereta-zombie-di-lrt-jakarta-bakal-tambah-konsep-baru-seperti-apa

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke