Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Main ke Desa Coklat Bali, Belajar Olah Kakao hingga Bawa Pulang Hasil

KOMPAS.com - Merasakan sensasi menjadi warga lokal belakangan jadi daya tarik sendiri bagi wisatawan. Pengalaman tersebut salah satunya bisa didapatkan dengan berkunjung ke Desa Coklat Bali di Tabanan, Bali.

Destinasi yang berdiri sejak Oktober 2020 ini merupakan pengembangan merek produk cokelat, CAU Chocolate, yang sempat terdampak pandemi Covid-19.

Sebab, sebelumnya lebih menargetkan wisatawan mancanegara.

"Dengan konsep Desa Coklat Bali ingin mendekatkan ke konsumen-konsumen lokal. Termasuk masyarakat yang ada di sekitar kami, khususnya Tabanan dan Bali," ujar CEO CAU Chocolate Bali Kadek Surya Prasetya Wiguna kepada Kompas.com, Jumat (26/8/2022).

Sebagai destinasi agrowisata sekaligus edukasi, wisatawan yang mampir ke Desa Coklat Bali bisa mengenal lebih dalam tentang cokelat, mulai dari proses menanam, pengolahan, hingga mengonsumsinya atau membawa pulang sebagai oleh-oleh.

Salah satu yang dipelajari adalah tentang pengolahan cokelat tradisional.

"Kan sebetulnya cokelat tidak dibuat dengan teknologi seperti hari ini, menggunakan begitu banyak mesin dan orang. Dulu sangat sederhana, cokelat dicacah, dibuat powder (bubuk), lalu diminum. Hal seperti ini yang kami ajarkan di Desa Coklat," tutur Surya.

Di samping itu, karena wisatawan mancanegara mulai berdatangan, Desa Coklat Bali juga turut mengenalkan budaya Bali, seperti tarian, tradisi, dan rumah Bali.

Di antaranya juga mengenalkan tradisi yang dilakukan para petani cokelat, seperti ritual canang.

"Kalau bangun pagi, (petani cokelat) datang ke kebunnya. Ketika ke kebun dia sebelumnya biasanya melakukan adat Bali. Salah satunya bikin canang dulu."

"Jadi kami mengembangkan sebuah konsep be a Balinese, bagaimana, sih, menjadi seorang petani kakao Bali yang ada di Bali," ungkap Surya.

Harga tiket masuk di Desa Coklat Bali mulai dari Rp 35.000 per orang.

Tarif ini merupakan tarif rombongan, misalnya untuk anak sekolah, dengan minimal 20 orang. Namun, tarif ini tidak termasuk membuat cokelat.

Sementara itu, untuk tur pendek (short chocolete tour) dikenakan biaya sekitar Rp 100.000, sudah termasuk keliling ke kebun cokelat, belajar pembibitan tanaman cokelat, melihat aktivitas di pabrik cokelat, hingga membuat cokelat.

"Tur pendek, tapi sudah bikin cokelat dan bawa pulang cokelatnya," ucap Surya.

Adapun tur lengkap, mulai dari mempelajari budaya hingga melihat penanaman dan pembuatan cokelat dikenai biaya sekitar Rp 500.000.

Menurut Surya, paket terakhir selama ini lebih banyak diikuti oleh wisatawan mancanegara, terutama yang ingin mengenal lebih dalam budaya lokal.

"Tur panjang ini satu hari, tapi dari pagi sampai sore," ungkapnya.

Jam buka dan lokasi Desa Coklat Bali

Desa Coklat Bali buka setiap hari kecuali saat Nyepi, mulai pukul 09.00-18.00 Wita.

Lokasi destinasi ini berada di Jalan Raya Marga-Apuan, Km 7, Desa Cau, Kabupaten Tabanan. Waktu perjalanannya antara 1-1,5 jam dari Denpasar.

Menurut Surya, jalan menuju ke sana sudah mulus dan berada di jalan besar. Namun, dianjurkan menggunakan kendaraan pribadi atau menyewa sopir karena lokasinya yang masih terbilang masuk ke desa.

Meski begitu, perjalanan panjang bakal terbayar dengan pengalaman menarik serta udara sejuk nan asri yang ditemui di sana.

"Menuju daerah tersebut asri, kanan-kiri penuh bunga dan tanaman. Dingin juga, bangunan belum banyak. Bali bangetlah, seperti Ubud," tuturnya.

https://travel.kompas.com/read/2022/08/31/140042827/main-ke-desa-coklat-bali-belajar-olah-kakao-hingga-bawa-pulang-hasil

Terkini Lainnya

8 Tips Berwisata Alam di Air Terjun Saat Musim Hujan

8 Tips Berwisata Alam di Air Terjun Saat Musim Hujan

Travel Tips
Jakarta Tourist Pass Dirilis Juni 2024, Bisa Naik Kendaraan Umum Gratis

Jakarta Tourist Pass Dirilis Juni 2024, Bisa Naik Kendaraan Umum Gratis

Travel Update
Daftar 17 Bandara di Indonesia yang Dicabut Status Internasionalnya

Daftar 17 Bandara di Indonesia yang Dicabut Status Internasionalnya

Travel Update
Meski Mahal, Transportasi Mewah Berpotensi Dorong Sektor Pariwisata

Meski Mahal, Transportasi Mewah Berpotensi Dorong Sektor Pariwisata

Travel Update
Jakarta Tetap Jadi Pusat MICE meski Tak Lagi Jadi Ibu Kota

Jakarta Tetap Jadi Pusat MICE meski Tak Lagi Jadi Ibu Kota

Travel Update
Ketua PHRI Sebut Perkembangan MICE di IKN Masih Butuh Waktu Lama

Ketua PHRI Sebut Perkembangan MICE di IKN Masih Butuh Waktu Lama

Travel Update
Astindo Nilai Pariwisata di Daerah Masih Terkendala Bahasa Asing

Astindo Nilai Pariwisata di Daerah Masih Terkendala Bahasa Asing

Travel Update
Kereta Api Lodaya Gunakan Kereta Eksekutif dan Ekonomi Stainless Steel New Generation Mulai 1 Mei 2024

Kereta Api Lodaya Gunakan Kereta Eksekutif dan Ekonomi Stainless Steel New Generation Mulai 1 Mei 2024

Travel Update
Deal With Ascott 2024 Digelar Hari Ini, Ada Lebih dari 60 Properti Hotel

Deal With Ascott 2024 Digelar Hari Ini, Ada Lebih dari 60 Properti Hotel

Travel Update
4 Tempat Wisata Indoor di Kota Malang, Alternatif Berlibur Saat Hujan

4 Tempat Wisata Indoor di Kota Malang, Alternatif Berlibur Saat Hujan

Jalan Jalan
3 Penginapan di Rumpin Bogor, Dekat Wisata Favorit Keluarga

3 Penginapan di Rumpin Bogor, Dekat Wisata Favorit Keluarga

Hotel Story
Pendakian Rinjani 3 Hari 2 Malam via Sembalun – Torean, Perjuangan Menggapai Atap NTB

Pendakian Rinjani 3 Hari 2 Malam via Sembalun – Torean, Perjuangan Menggapai Atap NTB

Jalan Jalan
Rekomendasi 5 Waterpark di Tangerang, Harga mulai Rp 20.000

Rekomendasi 5 Waterpark di Tangerang, Harga mulai Rp 20.000

Jalan Jalan
Tips Pilih Kursi dan Cara Hindari Mual di Pesawat

Tips Pilih Kursi dan Cara Hindari Mual di Pesawat

Travel Tips
4 Playground di Tangerang, Bisa Pilih Indoor atau Outdoor

4 Playground di Tangerang, Bisa Pilih Indoor atau Outdoor

Jalan Jalan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke