10.000 Pelaku Wisata di Indonesia Akan Dilatih agar Lebih Ramah

KOMPAS.com - Sebanyak 10.000 pengusaha warung hingga sopir di Destinasi Super Prioritas (DSP) di Indonesia akan menerima pelatihan agar lebih ramah.

"Kita akan mengembangkan Injourney hospitality house. Kita akan mendidik tahun ini 10.000 orang untuk di destinasi super prioritas untuk lebih ramah," kata Direktur Utama PT Aviasi Pariwisata Indonesia (Persero) atau Injourney Dony Oskaria, dalam acara Indonesia Tourism Outlook, Rabu (18/1/2023).

• 5 Makna Tahun Kelinci Air bagi Pariwisata, Wisata Romantis Dicari
• 3 Fakta Jalak Bali, Ikon Pariwisata Pulau Dewata

Selain akan dididik agar lebih ramah, Dony melanjutkan, pihaknya juga akan mengajarkan tentang kebersihan di tempat usahanya.

Sebab, selama ini justru pengunjung di tempat wisata yang seringkali belum teredukasi soal pentingnya kebersihan.

"Kita lebih tepat sasaran, warung-warung kita ajarkan hospitality, kebersihan dan sebagainya. Kemudian juga sopir-sopir," ujar Dony.

"Karena itu akan awal bulan depan kita akan meluncurkan Injourney hospitality house," imbuhnya.

• 10 Event Besar Pariwisata Sepanjang 2022, Ada Tingkat Internasional
• Dorong Pariwisata Indonesia, AP II Hadirkan Tourism Activity Center di 2 Bandara

Sebagai informasi, ada lima DSP di Indonesia yakni Danau Toba di Sumatera Utara, Borobudur di Jawa Tengah, Mandalika di Nusa Tenggara Barat, Labuan Bajo di Nusa Tenggara Timur, serta Likupang di Sulawesi Utara.

Kelima destinasi ini dipilih karena memiliki pesona dan keunikan tersendiri jika dibandingkan dengan tempat wisata lainnya.

Pemilihan lima Destinasi Super Prioritas juga termasuk instruksi dari Presiden Republik Indonesia Joko Widodo.