Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

5 Tempat Wisata Religi di Samarinda, Ada Masjid Tertua dan Terbesar

KOMPAS.com - Berwisata religi bisa jadi salah satu pilihan saat sedang berlibur ke Kota Samarinda di Kalimantan Timur.

Selain masjid dengan desain unik, kota ini juga memiliki gereja bersejarah. 

Berikut Kompas.com rangkum beberapa tempat wisata religi di Samarinda yang bisa dikunjungi:

Masjid Muhammad Cheng Hoo, atau dikenal juga sebagai Masjid Cheng Ho, memiliki bangunan yang unik. Lokasinya ada di Jalan Ruhui Rahayu 1 Nomor 1 Gunung Kelua, Samarinda Ulu, Samarinda.

Dilaporkan oleh Kompas TV, bangunan Masjid Cheng Ho memiliki memadukan budaya asal China dan Arab.

Masjid ini didominasi warna merah, hijau, dan kuning, ornamennya kental nuansa China lama dan pintu masuknya menyerupai pagoda.

Ada relief naga dan patung singa dari lilin dengan lafaz Allah dalam huruf Arab di puncak pagoda.

Ddibangunnya tempat ibadah ini merupakan bentuk penghormatan kepada Laksamana Muhammad Sulaiman Cheng Ho asal China yang beragama Islam.

2. Masjid Islamic Center

Masjid yang berlokasi di Jalan Masjid Islamic Center, Teluk Lerong Ulu, Kota Samarinda, ini kerap dijuluki masjid termegah dan terbesar kedua di Asia Tenggara setelah Masjid Istiqlal, dikutip dari laman resmi Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur.

Masjid ini memiliki latar tepian Sungai Mahakam dengan menara dan kubah besar.

Adapun lokasi Masjid Islamic Center ini sebelumnya merupakan lahan bekas area penggergajian kayu milik PT Inhutani I yang kemudian dihibahkan ke Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur.

Gereja Paroki Katedral Santa Maria Penolong Abadi adalah gereja lama yang direnovasi.

Dulunya Gereja Katedral lama dibangun sebagai Gereja Paroki Samarinda pada tahun 1953, dikutip dari Tribun Kaltim. Kemudian dijadikan sebagai Gereja Katedral saat Keuskupan dibentuk pada 3 Januari 1961.

Sebelum direnovasi, gereja ini hanya berkapasitas 800 orang, namun setelah direnovasi kapasitasnya meningkat menjadi 4.000 orang.

Gereja ini juga tampak megah dengan tinggi 45 meter dari lantai dasar. Ciri khas bangunan juga tampak pada dua menara tinggi menjulang yang mengapit bentang tengah gereja.

Berlokasi di Jalan Jenderal Sudirman, Samarinda, tempat ibadah ini memiliki desain bernuansa gotik, kontemporer, dan inkulturatif. 

Adapun gotik dikenal sebagai salah satu arsitektur klasik Gereja Katolik pada paruh kedua abad pertengahan, sedangkan inkulturatif mewakili budaya khas Kalimantan Timur.

Dilansir dari laman resmi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Masjid Shiratal Mustaqiem adalah masjid tertua di Kota Samarinda. Masjid ini berada di Kecamatan Samarinda Seberang.

Dibangun pada tahun 1881, Masjid Shiratal Mustaqiem pernah jadi pemenang kedua dalam festival masjid-masjid bersejarah di Indonesia pada tahun 2003.

Setelah bangunan masjid rampung pada tahun 1901, seorang saudagar kaya berkebangsaan Belanda, Henry Dasen, memberikan sejumlah hartanya untuk pembangunan menara masjid.

Menara itu berbentuk segi delapan dengan tinggi 21 meter. Lokasinya tepat di belakang kiblat masjid.

5. Masjid Raya Darussalam

Masjid Raya Darussalam berada di tepi Sungai Mahakam dan konon sudah dibangun pada tahun 1925, dilansir dari laman resmi Dewan Kehormatan Masjid.

Lokasinya ada di Jalan K.H. Abdullah Marisie, Pasar Pagi, Samarinda. Masjdi ini memiliki luas tanah 8.000 meter persegi dan luas bangunan 10.000 meter persegi.

Masjid Raya Darussalam berada di atas tanah yang berstatus wakaf. Jumlah jemaahnya lebih dari 200 orang, dengan muazin sebanyak 52 orang.

https://travel.kompas.com/read/2023/02/23/070600427/5-tempat-wisata-religi-di-samarinda-ada-masjid-tertua-dan-terbesar

Terkini Lainnya

Daftar 17 Bandara di Indonesia yang Dicabut Status Internasionalnya

Daftar 17 Bandara di Indonesia yang Dicabut Status Internasionalnya

Travel Update
Meski Mahal, Transportasi Mewah Berpotensi Dorong Sektor Pariwisata

Meski Mahal, Transportasi Mewah Berpotensi Dorong Sektor Pariwisata

Travel Update
Jakarta Tetap Jadi Pusat MICE Meski Tak Lagi Jadi Ibu Kota

Jakarta Tetap Jadi Pusat MICE Meski Tak Lagi Jadi Ibu Kota

Travel Update
Ketua PHRI Sebut Perkembangan MICE di IKN Masih Butuh Waktu Lama

Ketua PHRI Sebut Perkembangan MICE di IKN Masih Butuh Waktu Lama

Travel Update
Astindo Nilai Pariwisata di Daerah Masih Terkendala Bahasa Asing

Astindo Nilai Pariwisata di Daerah Masih Terkendala Bahasa Asing

Travel Update
Kereta Api Lodaya Gunakan Kereta Eksekutif dan Ekonomi Stainless Steel New Generation Mulai 1 Mei 2024

Kereta Api Lodaya Gunakan Kereta Eksekutif dan Ekonomi Stainless Steel New Generation Mulai 1 Mei 2024

Travel Update
Deal With Ascott 2024 Digelar Hari Ini, Ada Lebih dari 60 Properti Hotel

Deal With Ascott 2024 Digelar Hari Ini, Ada Lebih dari 60 Properti Hotel

Travel Update
4 Tempat Wisata Indoor di Kota Malang, Alternatif Berlibur Saat Hujan

4 Tempat Wisata Indoor di Kota Malang, Alternatif Berlibur Saat Hujan

Jalan Jalan
3 Penginapan di Rumpin Bogor, Dekat Wisata Favorit Keluarga

3 Penginapan di Rumpin Bogor, Dekat Wisata Favorit Keluarga

Hotel Story
Pendakian Rinjani 3 Hari 2 Malam via Sembalun – Torean, Perjuangan Menggapai Atap NTB

Pendakian Rinjani 3 Hari 2 Malam via Sembalun – Torean, Perjuangan Menggapai Atap NTB

Jalan Jalan
Rekomendasi 5 Waterpark di Tangerang, Harga mulai Rp 20.000

Rekomendasi 5 Waterpark di Tangerang, Harga mulai Rp 20.000

Jalan Jalan
Tips Pilih Kursi dan Cara Hindari Mual di Pesawat

Tips Pilih Kursi dan Cara Hindari Mual di Pesawat

Travel Tips
4 Playground di Tangerang, Bisa Pilih Indoor atau Outdoor

4 Playground di Tangerang, Bisa Pilih Indoor atau Outdoor

Jalan Jalan
Tradisi Syawalan di Klaten, Silaturahmi Sekaligus Melestarikan Budaya dan Tradisi

Tradisi Syawalan di Klaten, Silaturahmi Sekaligus Melestarikan Budaya dan Tradisi

Jalan Jalan
Aktivitas Seru di World of Wonders Tangerang, Bisa Nonton 4D

Aktivitas Seru di World of Wonders Tangerang, Bisa Nonton 4D

Jalan Jalan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke