Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

7 Aktivitas yang Bisa Dilakukan di OMAH Library, Tidak Hanya Baca Buku

KOMPAS.com - Bila mencari tempat yang tenang dan nyaman buat baca buku atau mengerjakan tugas, salah satu tempat yang bisa dikunjungi adalah OMAH Library. 

Perpustakaan yang namanya merupakan singkatan dari On Meeting Architecture Hub (OMAH) ini awalnya tempat bagi para arsitektur muda belajar dan diskusi bersama sang pemilik, arsitek Realrich Sjarief. 

  • Bersantai Sambil Baca Buku di OMAH Library, Nyaman seperti di Rumah
  • Perpustakaan Unik di Tangerang OMAH Library, Banyak Dikunjungi Tamu Asing

Ruangannya terletak di area yang sama dengan rumah pribadi Realrich atau akrab disapa Rich. Kemudian, semakin lama, ia melebarkan tempat pribadinya untuk para arsitek dan orang umum. 

"Saya praktik arsitektur dan tinggal di sini. Para arsitek yang mau cari pengalaman juga bisa belajar di sini, kalau orang umum bisa membaca, nugas (mengerjakan tugas), rapat," ujar Rich kepada Kompas.com, Jumat (26/5/2023). 

Perpustakaan milik pribadi yang dibuka untuk umum ini berada di Taman Villa Meruya Blok F2/15-16, Karang Mulya, Kecamatan Kembangan, Kota Tangerang, Banten.

Sebelum datang, pengunjung harus melakukan reservasi via daring (online) dengan cara meng-klik tautan di akun Instagram OMAH Library. 

Aktivitas di OMAH Library

Lantas, apa saja yang bisa dilakukan pengunjung saat datang ke perpustakaan ini? Berikut Kompas.com himpun informasinya. 

Rich mengatakan, ia memiliki total 30.000 koleksi buku yang sebagian besarnya adalah buku-buku tentang arsitektur. Pengunjung boleh membacanya di tempat. 

"Tapi di sini yang terlihat dan bisa dibaca mungkin hanya sekitar 10.000 buku saja. Sisanya disimpan, sudah diberikan kepada saudara, tetangga, orang lain juga," ujar Rich. 

Selain buku-buku arsitektur, pengunjung juga bisa menemukan buku sastra, fiksi, pengembangan diri, dan komik. 

Sesuai namanya, On Meeting Architecture Hub (OMAH), di tempat ini cukup rutin diadakan seminar atau workshop bagi para arsitek muda yang ingin belajar lebih dalam. 

"Kami biasanya mengadakan acara seminar atau diskusi setiap satu bulan sekali atau dua bulan sekali. Sering juga bekerjasama dengan universitas, jadi pesertanya mahasiswa," terang Rich. 

Beberapa diskusi atau seminar yang diadakan umumnya mengundang pembicara dari bidang arsitektur sesuai temanya. Untuk berpartisipasi, peserta cukup berdonasi mulai Rp 30.000. 

Menawarkan tempat yang tenang dan nyaman, ditambah Wi-Fi gratis, perpustakaan ini kerap didatangi orang-orang yang ingin rapat ataupun mengerjakan tugas. 

"Banyak yang mengerjakan tugas di sini, rapat juga bisa ya asalkan tetap menjaga ketenangan," kata dia. 

Selain kunjungan pribadi atau skala kecil, Rich mengatakan bahwa beberapa pengunjung pernah mengadakan kegiatan kecil-kecilan, seperti halalbihalal, di OMAH Library. 

Hal ini menurutnya tidak masalah, asalkan meminta izin dan sudah konfirmasi dengan pihak OMAH Library terlebih dahulu. 

Cukup viral di media sosial, OMAH Library diburu banyak orang karena tempatnya yang estetis dan indah.

Berkonsep bioklimatik atau bangunan rendah energi, material yang digunakan pun unik karena sebagiannya dari bahan bekas. 

Wajar jika ruangan di OMAH Library banyak dijadikan sebagai spot berfoto atau membuat konten. Salah satu spot yang populer adalah bean bag dan kursi di depan jendela setengah lingkaran di ruang baca. 

"Boleh foto-foto bebas, yang penting tidak mengganggu orang lain. Jangan sampai gara-gara foto, orang lain jadi terganggu baca buku. Kalau mau buat konten TikTok juga boleh, asal enggak berisik," pesan Rich. 

Saat berada di area tengah ruangan dari pintu masuk, pengunjung akan menemukan piano klasik. Menurut Rich, pengunjung bisa duduk-duduk santai sambil memainkan piano tersebut. 

"Boleh banget ya dimainkan pianonya, silakan saja. Jadi we provide (kami menyediakan), diharapkan bisa networking (berjejaring) juga, duduk sambil ngobrol dan main piano," ujarnya sambil tertawa. 

Tidak hanya piano tersebut, Rich mengatakan harapan dan rencananya menambah alat musik di bagian bawah (basement) tempat aula berada.

Pengunjung bisa juga membaca di ruangan tersebut sambil mendengarkan alunan musik yang dimainkan langsung. 

Sebagai informasi, bangunan tempat OMAH Library berada terdiri dari tiga bagian yaitu rumah pribadi, studio arsitektur, dan perpustakaan. 

Di area yang sama, pengunjung bisa menemukan bookstore atau tempat jualan buku yang merupakan karya dari Rich dan teman-teman di dalam RAW Architecture. 

"Saya menulis, jadi di sini ada buku-buku yang dibuat oleh saya dan tim, sebagian besarnya tentang arsitektur," terangnya. 

Pengunjung dapat melihat-lihat buku tersebut dan membelinya di tempat ataupun melalui daring via formulir di Google. Daftar buku yang tersedia bisa dilihat di situs web OMAH Library. 

Usai melakukan semua kegiatan di atas, pengunjung ke depannya akan bisa mengisi perut dan menikmati hidangan khas dari OMAH Library. 

"Kalau sekarang belum aktif ya, belum mau saya buka, masih disiapkan menunya. Rencananya bulan depan atau depannya lagi. Menunya nanti ringan saja, minuman hangat dan jajanan," kata Rich. 

Sesuai dengan suasana yang dibangun, kata dia, kafe tersebut rencananya hanya akan menyediakan minuman hangat, seperti latte, teh jahe, dan teh madu.

Selain itu, jajanannya akan berupa singkong keju dan chips atau keripik, dilengkapi saus seperti sambal terasi dan jamur. 

https://travel.kompas.com/read/2023/05/31/204700827/7-aktivitas-yang-bisa-dilakukan-di-omah-library-tidak-hanya-baca-buku

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke