Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

5 Alasan Tidak Boleh Pindah Kursi Sembarangan di Pesawat

KOMPAS.com - Saat naik pesawat terbang, penumpang pasti pernah menemukan kursi kosong di dalam kabin. Sejumlah penumpang pesawat mungkin ingin pindah tempat duduk ke lokasi yang lebih strategis seperti dekat jendela (window seat) atau dekat lorong kabin (aisle).

Namun demikian, penumpang dilarang pindah kursi sembarangan di pesawat terbang. Meskipun, tersedia beberapa tempat duduk kosong di dalam kabin.

  • Hindari Pakai Sandal Saat Naik Pesawat, Ini Alasannya
  • Apakah Ibu Hamil Bisa Naik Pesawat? Simak Ketentuannya Agar Aman

Apa alasannya? Simak ulasannya berikut ini seperti dilansir dari The Sun dan Travel and Leisure.

Alasan tidak boleh pindah kursi sembarang di pesawat ternyata berkaitan dengan berat dan keseimbangan. Hal ini diungkapkan oleh awak kabin  American Airlines, Serenity Haley seperti dilansir dari The Sun.

Ia mengatakan, penumpang tidak boleh sembarangan pindah kursi pesawat tanpa memberitahu awak kabin.

“Sebelum lepas landas, kami selalu memperhitungkan berat dan keseimbangan, untuk memastikan berat di dalam kabin pesawat dan keseimbangan bagus untuk lepas landas,” ujarnya dilansir dari The Sun, Minggu (11/6/2023).

Jadi, saat penumpang pindah kursi di pesawat ada potensi mengubah berat dan keseimbangan dalam kabin. Apabila terjadi kesalahan pada berat dan keseimbangan, dikhawatirkan dapat menganggu proses lepas landas, hingga kemungkinan terburuk pesawat jatuh.

Oleh sebab itu, Haley mengimbau penumpang untuk bertanya kepada awak kabin jika ingin pindah kursi pesawat.

2. Alasan operasional

Alasan kedua masih berkaitan dengan poin sebelumnya, yaitu masalah operasional. Melansir dari Travel and Leisure, sejumlah maskapai penerbangan sengaja membiarkan kursi kosong untuk alasan operasional.

Jadi, penumpang dilarang pindah tempat duduk sembarangan.

  • Apakah Ibu Hamil Bisa Naik Pesawat? Simak Ketentuannya Agar Aman
  • Naik Pesawat Bikin Mudah Lelah? Ternyata Ini Sebabnya

Permasalahan berat dan keseimbangan merupakan isu penting dalam penerbangan, bahkan Administrasi Penerbangan Federal atau Federal Aviation Administration (FAA) membuat sebuah buku pedoman tentang kedua hal tersebut.

Sebab, pusat gravitasi di pesawat terbang paling kritis adalah pada saat lepas landas. Oleh sebab itu, pilot perlu mengetahui distribusi berat di dalam pesawat atau disebut dengan istilah nomor indeks.

Fungsinya untuk mengatur trim, yang digunakan untuk mempertahankan kecepatan di udara.

"Jika penyetelan trim salah, maka pesawat bisa jatuh saat lepas landas," jelas seorang Pilot bernama, Magnar Nordal, dilansir dari Travel and Leisure.

3. Kelas penumpang 

Alasan selanjutnya adalah kelas penumpang. Sebab, ada sejumlah tempat duduk yang memiliki kelas yang berbeda, meskipun dalam satu kategori.

Misalnya, ada maskapai penerbangan yang menyediakan kelas ekonomi dan ekonomi premium. Biasanya, kelas ekonomi premium memiliki beberapa keunggulan seperti posisi kursi lebih nyaman dan jarak kaki lebih luas.

Jadi, penumpang tidak bisa sembarangan pindah tempat duduk, meskipun sama-sama dalam kategori ekonomi.

Alasan lainnya adalah berkaitan dengan faktor keamanan. Misalnya, ada ketentuan khusus bagi penumpang yang duduk di kursi dekat pintu darurat (emergency exit). 

Jadi, meskipun kursi dekat pintu darurat kosong, akan tetapi penumpang tidak bisa sembarangan mengisi tempat duduk itu karena harus sesuai dengan kualifikasi. 

  • Ini Usia Minimal Bayi yang Boleh Naik Pesawat Menurut Dokter
  •  5 Tips Naik Pesawat dengan Anak agar Tidak Rewel

5. Identifikasi personal 

Masih terkait faktor keamanan, duduk pada kursi yang tertera dalam tiket akan memudahkan identifikasi personal oleh awak kabin. Selain itu, hal ini juga memudahkan pengawasan pada penumpang yang berkebutuhan khusus.

https://travel.kompas.com/read/2023/06/11/155000527/5-alasan-tidak-boleh-pindah-kursi-sembarangan-di-pesawat

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke