Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Diresmikan Jokowi, Ketahui 6 Fakta Bandara Ewer di Kabupaten Asmat

KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo (Jokowi) meresmikan pengembangan Bandar Udara (Bandara) Ewer, Distrik Agats, Kabupaten Asmat, Papua Selatan pada hari ini, Kamis (6/7/2023).

Jokowi mengatakan, Bandara Ewer siap melayani kebutuhan transportasi masyarakat di Kabupaten Asmat dan sekitarnya.

“Dengan memohon berkah dan anugerah Tuhan Yang Maha Esa, Tuhan Yang Maha Kuasa, dengan ini Bandar Udara Ewer di Kabupaten Asmat, Provinsi Papua Selatan saya nyatakan diresmikan,” ujar Jokowi, dikutip dari siaran langsung kanal Youtube Sekretariat Presiden, Kamis (6/7/2023). 

  • Pesona Kaimana, Kota Senja di Tanah Papua
  • 5 Wisata Sejarah di Kabupaten Biak Numfor Papua, Ada Goa Jepang

Pengembangan Bandara Ewer diharapkan dapat meningkatkan konektivitas dari dan ke Kabupaten Asmat, Papua Selatan. Dengan demikian, bisa mempercepat mobilitas orang dan barang.

“Ini penting sekali konektivitas, keterhubungan antar sebuah wilayah, baik itu kabupaten, provinsi maupun pulau. Karena, akan mempercepat mobilitas orang dan mobilitas barang, dan akan membuka isolasi, sehingga akan mempercepat kiriman-kiriman logistik,” imbuh Kepala Negara. 

Lokasi Bandara Ewer sangat strategis, karena menjadi penghubung ke wilayah tertinggal, terdepan, terluar, dan perbatasan (3TP) di wilayah Timur Indonesia.

Fakta Bandara Ewer 

Ada sejumlah fakta mengenai Bandara Ewer, Kabupaten Asmat, Provinsi Papua Selatan yang menarik untuk diketahui, sebagai berikut:

1. Dibangun Keuskupan Merauke

Bandara Ewer pertama kali dibangun pada 1964 oleh Keuskupan Merauke, seperti dikutip dari Kompas.com (10/8/2021). Informasi tersebut dibenarkan oleh Dirjen Perhubungan Udara Kemenhub, Maria Kristi Endah Murni.

“Pada 1964 atau sekitar tahun ini, memang ada misionaris yang membangun lapangan terbang, panjangnya hanya 400 meter ketika itu, dan hanya bisa didarati oleh (pesawat) Cessna,” ujarnya dikutip dari siaran langsung kanal Youtube Sekretariat Presiden. 

Saat pertama dibangun, landasan pacu Bandara Ewer masih berupa tanah yang dilapisi dengan papan kayu. Kemudian, pada 1970-an sampai dengan 1980-an, landasan pacu tersebut diganti menggunakan tikar baja. 

Setelah menggunakan tikar baja, maka pesawat kargo seperti Pilatus Porter sudah bisa mendarat di Bandara Ewer untuk mengangkut logistik ke Indonesia Timur.

2. Pengembangan Bandara Ewer

Mengingat fungsinya yang krusial bagi mobilisasi di Indonesia Timur, maka pengembangan Bandara Ewer dilanjutkan.

“Kemudian pada 2014 sampai sekarang, APBN dan APBD mengucurkan dana untuk perbaikan dan penyempurnaan Bandara Ewer,” ujar Maria.

Pada 2014-2018 pengembangan Bandara Ewer dilakukan dengan perpanjangan runway oleh Pemda Kabupaten Asmat menjadi 1.650 meter, seperti dilansir dari siaran pers Kemenhub. Kemudian, juga dilakukan rekonstruksi runway tikar baja, konstruksi apron, dan pembangunan gedung terminal.

Selanjutnya pada 2019, Bandara Ewer terus dikembangkan sehingga akses lebih mudah dan fasilitas lebih lengkap. Lalu, pada 2023, dilakukan beautifikasi gedung terminal dengan arsitektur minimalis bernuansa budaya Asmat.

Pengembangan bandara Ewer masih terus dilakukan, seperti pembangunan drainase dan tanggul penahan banjir.

Usai pengembangan tersebut, Bandara Ewer memiliki panjang runway mencapai 1650 meter x 30 meter, seperti dilansir dari siaran pers Kemenhub. Dengan spesifikasi itu, Bandara Ewer dapat dilalui pesawat ATR 72-600 untuk penumpang maupun kargo.

Sementara itu, Bandara Ewer memiliki terminal bandara seluas 488 meter, atau lebih luas dari terminal lama yakni 120 meter persegi. Sedangkan, luas apron Bandara Ewer mencapai 70 meter x 90 meter dan taxiway 86 meter x 15 meter.

Bandara Ewer dipercantik dengan ornamen-ornamen khas Suku Asmat, seperti dikutip dari siaran pers Kemenhub. Tak hanya itu, fungsi bandara ini juga menyesuaikan dengan budaya, cuaca, dan karakteristik lingkungan Kabupaten Asmat.

Untuk diketahui, Suku Asmat terkenal memiliki seni ukir khas yang berbeda dibandingkan wilayah lainnya. Motif-motif ukiran Suku Asmat identik dengan ornamen yang berhubungan dengan alam, makhluk hidup dan aktifitas kehidupan sehari-hari seperti kelelawar, burung cendrawasih, dan ikan.

5. Tiga rute penerbangan 

Saat ini, Bandara Ewer melayani tiga rute penerbangan. Meliputi, Kamur-Ewer (pp), Timika-Ewer (pp), dan Merauke-Ewer (pp).

Rute penerbangan tersebut dilayani oleh tiga maskapai, yakni Wings Air, Trigana Air dan Smart Aviation. Tercatat, tren penumpang di Bandara terus meningkat, dari 12.185 penumpang pada 2020, menjadi 21.603 penumpang pada 2021 dan 27.772 penumpang pada 2022.

Maria menuturkan, jadwal penerbangan reguler tersebut sebanyak empat kali dalam seminggu.

“Sekarang, (penerbangan) seminggu baru empat kali dengan (pesawat) ATR. Mudah-mudahan selanjutnya bisa bertambah untuk daily atau double daily,” imbuhnya.

Saat peresmian, Jokowi meyakini, kehadiran Bandara Ewer dapat meningkatkan wisata ke Kabupaten Asmat.

“(Pengembangan Bandara Ewer) Ini akan membuka wisata Asmat dan kita ingin dengan selesainya bandara ini, Asmat semakin berkembang dan maju. Kita harapkan ekonomi di Kabupaten Asmat maupun Provinsi Papua Selatan secara umum akan semakin baik dan meningkat,” kata Jokowi.

Untuk diketahui, ada sejumlah tempat wisata populer di Kabupaten Asmat. Meliputi, Pulau Tiga, Taman Nasional Lorenz, Pesta Budaya Asmat, Museum Budaya Asmat, Pantai Pek, Pantai Bokap, Pantai Bayun, Pulau Sengsara, Rawa Baki, dan sebagainya.

  • 3 Provinsi Baru Indonesia di Papua: Ha Anim, Meepago, dan Lapago
  •  Serunya Berburu Matahari Terbenam di Kota Sorong, Papua Barat

6. Mendorong perekonomian 

Secara umum, pengembangan Bandara Ewer ini juga diyakini dapat mendorong perekonomian Kabupaten Asmat dan Provinsi Papua Selatan secara umum. Apalagi, lokasi Bandara Ewer sangat strategis, karena menjadi penghubung ke wilayah 3TP di Timur Indonesia.

Melalui pengembangan Bandara Ewer, pemerintah meyakini mobilitas orang dan barang dari dan ke Kabupaten Asmat akan meningkat.

Bupati Asmat, Elisa Kambu mengungkapkan, pengembangan Bandara Ewer semakin mempermudah aksesibilitas masyarakat Asmat.

“Kehadiran bandara ini sangat membantu. Tidak sulit seperti beberapa tahun lalu sebelum ada bandara, kami sulit akses masuk apalagi jika ada orang yang meninggal,” tuturnya seperti dikutip dari siaran pers Kemenhub.

https://travel.kompas.com/read/2023/07/06/114500927/diresmikan-jokowi-ketahui-6-fakta-bandara-ewer-di-kabupaten-asmat

Terkini Lainnya

Rute ke Gereja Ayam Bukit Rhema, Cuma 10 Menit dari Candi Borobudur

Rute ke Gereja Ayam Bukit Rhema, Cuma 10 Menit dari Candi Borobudur

Travel Tips
Kota Batu Cocok untuk Olahraga, Event Sport Tourism Akan Diperbanyak

Kota Batu Cocok untuk Olahraga, Event Sport Tourism Akan Diperbanyak

Travel Update
Lihat Sunrise di Gereja Ayam Bukit Rhema Harus Reservasi Dulu, Ini Cara dan Tarifnya

Lihat Sunrise di Gereja Ayam Bukit Rhema Harus Reservasi Dulu, Ini Cara dan Tarifnya

Travel Update
Perjalanan Salatiga-Yogya-Pacitan yang Indah, Menikmati Pesona Pantai Banyu Tibo dan Buyutan

Perjalanan Salatiga-Yogya-Pacitan yang Indah, Menikmati Pesona Pantai Banyu Tibo dan Buyutan

Jalan Jalan
Gereja Ayam Bukit Rhema di Borobudur, Pesona Sunrise Dikelilingi 5 Gunung

Gereja Ayam Bukit Rhema di Borobudur, Pesona Sunrise Dikelilingi 5 Gunung

Jalan Jalan
5 Hotel Dekat Ocean Park BSD, Bisa Jalan Kaki

5 Hotel Dekat Ocean Park BSD, Bisa Jalan Kaki

Hotel Story
5 Penginapan dekat Kebun Raya Cibodas

5 Penginapan dekat Kebun Raya Cibodas

Hotel Story
10 Tempat Wisata Keluarga Terbaik di Dunia 2024, Ada Resor di Bali

10 Tempat Wisata Keluarga Terbaik di Dunia 2024, Ada Resor di Bali

Jalan Jalan
7 Wisata Ramah Anak di Bandung, Cocok untuk Liburan Sekolah

7 Wisata Ramah Anak di Bandung, Cocok untuk Liburan Sekolah

Jalan Jalan
9 Wisata Malam di Solo, Kunjungi Saat Mampir

9 Wisata Malam di Solo, Kunjungi Saat Mampir

Jalan Jalan
6 Tips Penting untuk Merencanakan Liburan Keluarga

6 Tips Penting untuk Merencanakan Liburan Keluarga

Travel Tips
3 Mall Solo dekat Stasiun Purwosari, Bisa Jalan Kaki

3 Mall Solo dekat Stasiun Purwosari, Bisa Jalan Kaki

Jalan Jalan
Minimarket di Jepang dengan Latar Belakang Gunung Fuji Timbulkan Masalah

Minimarket di Jepang dengan Latar Belakang Gunung Fuji Timbulkan Masalah

Travel Update
Desa Wisata di Spanyol Binibeca Vell Terancam Ditutup Akibat Lonjakan Jumlah Wisatawan

Desa Wisata di Spanyol Binibeca Vell Terancam Ditutup Akibat Lonjakan Jumlah Wisatawan

Travel Update
Naik Whoosh, Dapat Diskon dan Gratis Masuk 12 Tempat Wisata di Bandung

Naik Whoosh, Dapat Diskon dan Gratis Masuk 12 Tempat Wisata di Bandung

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke