Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Kaya Jamu dan Herbal, Modal Indonesia Kembangkan Wisata Kebugaran

KOMPAS.com - Indonesia menjadi salah satu negara yang memiliki potensi besar untuk wisata kebugaran atau wellness tourism.

Menurut Ketua Umum ETNA (Ethnowellness Nusantara) Tanri Abeng, pariwisata di Indonesia memiliki semua kekayaan yang dibutuhkan untuk mengembangkan industri ini.

“Yang menarik adalah industri pariwisata bisa disinergikan dengan industri kebugaran atau disebut wellness,” kata Tanri saat Deklarasi Board of ETNA (Ethnowellness Nusantara) di Jakarta, Sabtu (8/7/2023).

Dari sekian banyak potensi pendukung pariwisata yang dimiliki Indonesia, keberadaan herbal dan jamu menjadi kunci wisata kebugaran.

“Ini bagi Indonesia potensinya luar biasa. Karena Indonesia memiliki segala macam sumber, kami ingin memanfaatkan apa yang kita miliki termasuk bahan-bahan untuk jamu dan herbal,” imbuhnya.

Bahan-bahan rempah yang banyak ditemukan di alam Indonesia seperti kunyit, temulawak, hingga kencur terbukti bisa menyehatkan.

Jamu dan herbal sebagai kunci

Bahan alami seperti herbal dan jamu, ia menjelaskan, tidak banyak dimiliki negara-negara lain.

Selain sehat, produk ini bisa menjadi keunggulan untuk promosi wellness tourism kepada wisatawan asing.

“Jadi tidak hanya pas sakit baru ke rumah sakit, tapi bagaimana supaya tidak sakit (dengan konsumsi herbal). Kalaupun sakit, bagaimana bisa diobati melalui proses yang natural,” ujarnya.

Ia mengatakan, harapannya dengan menggabungkan tourism dengan wellness, Indonesia bisa menarik lebih banyak wisatawan, terutama wisatawan mancanegara.

“Karena banyak wisatawan ingin juga supaya lebih bugar, nah kita promosikan bahwa ini ada di Indonesia,” kata Tanri.

Menjadi branding

Menurutnya, paket wellness tourism bisa memperpanjang durasi kunjungan wisatawan.

Opsi lain, bisa juga wisatawan dari awal mengejar kebugaran dan kesehatan, memanfaatkan sumber daya yang dimiliki Indonesia baru kemudian dia melanjutkan dengan wisata.

Apalagi, kata Tanri, tren wellness tourism juga sudah berkembang di seluruh dunia.

Namun, Indonesia baru berada di peringkat ke-19 di dunia dan ketujuh di Asia untuk wisata kebugaran, masih kalah dibandingkan Jepang dan Thailand.

Oleh karena itu, kata Tanri, salah satu yang saat ini sedang dikembangkan dalam wellness tourism Indonesia adalah fokus ke herbal dan jamu, selain layanan spa dan potensi alam lainnya yang lebih dulu dikenal. 

"Di negara lain ada Thai Massage, Shiatsu, Swedish Massage, Ayuverdha India. Kalau saya melihat kita lebih kepada pemanfaatan bahan-bahan baku yang ada di Indonesia,” tutur Tanri.

Menurutnya, ini bisa menjadi nilai tambah, sebagai bahan baku untuk mencegah penyakit, daripada harus mengobati.

Melalui produk kesehatan alami dan herbal, masyarakat penghasil bahan rempah seperti petani atau petani juga akan terlibat.

“Kita jual produk wisata kebugaran, sehingga sampai ke pedagang-pedagang juga akan terlibat. Ini akan meratakan proses pembangunan,” pungkasnya.

https://travel.kompas.com/read/2023/07/11/155235827/kaya-jamu-dan-herbal-modal-indonesia-kembangkan-wisata-kebugaran

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke