Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Mengenal Sedekah Gunung Merapi di Boyolali, Ada Kirab Kepala Kerbau

KOMPAS.com - Ada beragam tradisi unik menyambut tahun baru dalam penanggalan Jawa yang bersamaan dengan tahun baru Islam atau Hijriah. Salah satunya adalah tradisi sedekah Gunung Merapi yang digelar oleh masyarakat di Kecamatan Selo, Boyolali, Jawa Tengah.

Tradisi unik menyambut tahun baru Islam itu sudah berlangsung secara turun temurun serta masih dilestarikan hingga saat ini.

  • 5 Fakta Tradisi Kirab Malam 1 Suro Keraton Solo 
  • Mengenal Mubeng Beteng, Tradisi Keraton Yogyakarta Menyambut Tahun Baru Islam 

Pada Juli 2022 kemarin, masyarakat Kecamatan Selo, Boyolali kembali menggelar upacara sedekah Gunung Merapi setelah sebelumnya absen dua kali akibat pandemi Covid-19.

Lantas, apa itu tradisi sedekah Gunung Merapi? Simak ulasannya berikut ini seperti dihimpun Kompas.com.

Tradisi sedekah Gunung Merapi merupakan upacara menyambut tahun baru Islam yang bersamaan dengan tahun baru Jawa. Ritual turun temurun tersebut digelar pada malam 1 Suro atau malam 1 Muharram dalam kalender Islam.

Prosesi upacara sedekah Gunung Merapi dimulai sejak pagi pada hari terakhir kalender Jawa maupun Islam, seperti dikutip dari laman Pemerintah Provinsi Jawa Tengah.

Pada pagi hari, masyarakat desa menggelar kirab budaya dengan mengarak kerbau yang akan disembelih. Pada malam harinya, ritual dilanjutkan dengan kirab kepala kerbau yang sudah disembelih untuk dilarung di puncak Gunung Merapi.

  • 20 Wisata Alam di Klaten, Bisa Lihat Gunung Merapi Tanpa Mendaki
  • Mengenal Tari Topeng Ireng, Tarian Rakyat dari Lereng Merapi

Sebelum menuju ke puncak Gunung Merapi, diadakan pembacaan legenda Gunung Merapi. Kemudian, dilanjutkan dengan pembacaan doa dan kidung-kidung atau nyanyian.

Sekitar pukul 23.00 WIB, warga membawa potongan kepala kerbau yang dibungkus menggunakan kain putih, ke puncak Gunung Merapi. Kepala kerbau diarak bersama dengan berbagai macam hasil bumi dan sejumlah tumpeng pengiring.

Acara kirab tersebut juga dimeriahkan dengan pementasan sejumlah kesenian lokal  oleh pemudi setempat, seperti Tari Soreng dan Tari Gambyong.

Makna dari Sedekah Gunung Merapi adalah harapan agar masyarakat desa dijauhkan dari mara bahaya dan bencana, seperti dikutip dari laman Pemerintah Provinsi Jawa Tengah. Mayoritas masyarakat desa bekerja sebagai petani di lereng Gunung Merapi.

Konon, upacara ini dulunya dilakukan oleh Raja Pakubuwono VI bersama Pangeran Diponegoro sebelum mendaki puncak Gunung Merapi, seperti dikutip dari laman NU Online.

Selain itu, sedekah Gunung Merapi merupakan bentuk puji syukur kepada Tuhan YME atas berkah yang telah diberikan selama setahun ke belakang. Sekaligus, harapan agar masyarakat mendapatkan kehidupan yang lebih baik serta berkah pada tahun yang akan datang.

Salah satu desa di Kecamatan Selo, Boyolali yang menggelar sedekah Gunung Merapi adalah Desa Samiran. Desa ini termasuk dalam kategori desa wisata yang memiliki berbagai daya tarik.

Berada di ketinggian sekitar 1.600 mdpl, Desa Wisata Samiran diapit dua gunung, yakni Gunung Merapi dan Gunung Merbabu. Dengan posisi itu, Desa Wisata Samiran atau dikenal sebagai Dewi Sambi ini memiliki pemandangan alam yang indah, melansir dari Jadesta Kemenparekraf.

Banyak wisatawan baik domestik maupun mancanegara yang berkunjung ke Desa Wisata Samiran. Salah satu aktivitas wisata incaran wisatawan di desa ini adalah treking ke Gunung Merapi dan Gunung Merbabu.

Wisatawan juga bisa berburu golden sunrise, menyaksikan tari tradisional, hingga mengikuti aktivitas sehari-hari masyarakat setempat.

Desa Wisata Samiran terkenal sebagai produsen susu sapi. Selain itu, desa yang berada di lereng gunung ini adalah penghasil  sayuran seperti wortel, brokoli, kol, dan lainnya.

https://travel.kompas.com/read/2023/07/12/135000827/mengenal-sedekah-gunung-merapi-di-boyolali-ada-kirab-kepala-kerbau

Terkini Lainnya

Aktivitas Vulkanik Gunung Slamet Naik, Ratusan Pendaki Gagal Gapai Atap Jawa Tengah

Aktivitas Vulkanik Gunung Slamet Naik, Ratusan Pendaki Gagal Gapai Atap Jawa Tengah

Travel Update
Rute ke Gereja Ayam Bukit Rhema, Cuma 10 Menit dari Candi Borobudur

Rute ke Gereja Ayam Bukit Rhema, Cuma 10 Menit dari Candi Borobudur

Travel Tips
Kota Batu Cocok untuk Olahraga, Event Sport Tourism Akan Diperbanyak

Kota Batu Cocok untuk Olahraga, Event Sport Tourism Akan Diperbanyak

Travel Update
Lihat Sunrise di Gereja Ayam Bukit Rhema Harus Reservasi Dulu, Ini Cara dan Tarifnya

Lihat Sunrise di Gereja Ayam Bukit Rhema Harus Reservasi Dulu, Ini Cara dan Tarifnya

Travel Update
Perjalanan Salatiga-Yogya-Pacitan yang Indah, Menikmati Pesona Pantai Banyu Tibo dan Buyutan

Perjalanan Salatiga-Yogya-Pacitan yang Indah, Menikmati Pesona Pantai Banyu Tibo dan Buyutan

Jalan Jalan
Gereja Ayam Bukit Rhema di Borobudur, Pesona Sunrise Dikelilingi 5 Gunung

Gereja Ayam Bukit Rhema di Borobudur, Pesona Sunrise Dikelilingi 5 Gunung

Jalan Jalan
5 Hotel Dekat Ocean Park BSD, Bisa Jalan Kaki

5 Hotel Dekat Ocean Park BSD, Bisa Jalan Kaki

Hotel Story
5 Penginapan dekat Kebun Raya Cibodas

5 Penginapan dekat Kebun Raya Cibodas

Hotel Story
10 Tempat Wisata Keluarga Terbaik di Dunia 2024, Ada Resor di Bali

10 Tempat Wisata Keluarga Terbaik di Dunia 2024, Ada Resor di Bali

Jalan Jalan
7 Wisata Ramah Anak di Bandung, Cocok untuk Liburan Sekolah

7 Wisata Ramah Anak di Bandung, Cocok untuk Liburan Sekolah

Jalan Jalan
9 Wisata Malam di Solo, Kunjungi Saat Mampir

9 Wisata Malam di Solo, Kunjungi Saat Mampir

Jalan Jalan
6 Tips Penting untuk Merencanakan Liburan Keluarga

6 Tips Penting untuk Merencanakan Liburan Keluarga

Travel Tips
3 Mall Solo dekat Stasiun Purwosari, Bisa Jalan Kaki

3 Mall Solo dekat Stasiun Purwosari, Bisa Jalan Kaki

Jalan Jalan
Minimarket di Jepang dengan Latar Belakang Gunung Fuji Timbulkan Masalah

Minimarket di Jepang dengan Latar Belakang Gunung Fuji Timbulkan Masalah

Travel Update
Desa Wisata di Spanyol Binibeca Vell Terancam Ditutup Akibat Lonjakan Jumlah Wisatawan

Desa Wisata di Spanyol Binibeca Vell Terancam Ditutup Akibat Lonjakan Jumlah Wisatawan

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke