Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Spot Foto Gunung Fuji di Jepang Ini Dipasangi Pagar akibat Ulah Turis

Kompas.com - 29/04/2024, 13:18 WIB
Zeta Zahid Yassa,
Ni Nyoman Wira Widyanti

Tim Redaksi

Sumber AFP,CNN

KOMPAS.com - Saat membuka Instagram, pernahkah kamu melihat foto Gunung Fuji di Jepang yang jadi latar sebuah minimarket?

Sayangnya, panorama Instagramable di Kota Fujikawaguchiko, Prefektur Yamanshi, tersebut mungkin tidak akan bisa dilihat lagi.

Baca juga: Jepang Terapkan Tarif Masuk Gunung Fuji, Dampak Overtourism

Sebab, pagar jaring setinggi 2,5 meter dan selebar 20 meter akan dipasang di titik tersebut guna menutupi pemandangan gunung tertinggi di Jepang ini.

"Sangat disayangkan kami harus melakukan ini karena sejumlah wisatawan tidak bisa menaati aturan, meninggalkan sampah dan tidak memedulikan aturan lalu lintas," ujar salah seorang pejabat Kota Fujikawaguchiko, dikutip dari AFP, Senin (29/4/2024).

Pemasangan pagar jaring ini menjadi langkah akhir lantaran wisatawan tidak memedulikan papan penanda dan petugas keamanan yang sudah mengingatkan mereka. 

Bahkan, wisatawan yang didominasi wisatawan asing ini disebut memadati trotoar di samping minimarket tersebut. 

Mereka juga disebut tidak segan memanjat ke atap klinik gigi, yang lokasinya berdekatan dengan spot Instagramable tersebut, demi mendapat hasil foto yang bagus. 

Adapun spot foto ini diminati lantaran dinilai "sangat Jepang", serta sudah tersebar luas di media sosial.

Baca juga:

Masalah overtourism di Jepang

Foto yang diambil pada Kamis (31/8/2023) ini menunjukkan pendaki di lereng Gunung Fuji, puncak tertinggi di Jepang dengan ketinggian 3.776 meter. Gunung Fuji kini tidak lagi tenang, seperti yang telah dikenal sejak dulu, lantaran dipadati oleh jutaan pengunjung setiap tahun ditambah dengan banyak bus, truk penyuplai, toko mie, dan toko suvenir.Dok. AFP/Mathias Cena Foto yang diambil pada Kamis (31/8/2023) ini menunjukkan pendaki di lereng Gunung Fuji, puncak tertinggi di Jepang dengan ketinggian 3.776 meter. Gunung Fuji kini tidak lagi tenang, seperti yang telah dikenal sejak dulu, lantaran dipadati oleh jutaan pengunjung setiap tahun ditambah dengan banyak bus, truk penyuplai, toko mie, dan toko suvenir.

Dilansir dari CNN, Senin (29/4/2024), overtourism atau fenomena jumlah kunjungan wisatawan melebihi kapasitas sudah melanda Jepang sejak akhir tahun 2022.  

Pada Maret 2024, lebih dari tiga juta wisatawan asing tercatat mengunjungi Negeri Sakura. 

Baca juga: Apa Itu Overtourism dan Penyebabnya?

Tidak sedikit dari wisatawan tersebut yang langsung menuju Gunung Fuji, meninggalkan sampah dan menyebabkan erosi di sepanjang jalur pendakian.

Pemerintah prefektur Yamanashi telah mengumumkan beberapa kebijakan baru untuk mengurangi keramaian.

Kebijakan tersebut termasuk batasan harian 4.000 pendaki Gunung Fuji dan biaya wajib mulai 2.000 yen (sekitar Rp 205.000) per orang. 

Baca juga:

 
 
 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 

A post shared by Kompas Travel (@kompas.travel)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Turis Asing Diduga Bikin Sekte Sesat di Bali, Sandiaga: Sedang Ditelusuri

Turis Asing Diduga Bikin Sekte Sesat di Bali, Sandiaga: Sedang Ditelusuri

Travel Update
Ada Pembangunan Eskalator di Stasiun Pasar Senen, Penumpang Bisa Berangkat dari Stasiun Jatinegara

Ada Pembangunan Eskalator di Stasiun Pasar Senen, Penumpang Bisa Berangkat dari Stasiun Jatinegara

Travel Update
Hotel Ibis Styles Serpong BSD CIty Resmi Dibuka di Tangerang

Hotel Ibis Styles Serpong BSD CIty Resmi Dibuka di Tangerang

Hotel Story
10 Mal di Thailand untuk Belanja dan Hindari Cuaca Panas

10 Mal di Thailand untuk Belanja dan Hindari Cuaca Panas

Jalan Jalan
Menparekraf Susun Peta Wisata Berbasis Storytelling di Yogyakarta, Solo, dan Semarang

Menparekraf Susun Peta Wisata Berbasis Storytelling di Yogyakarta, Solo, dan Semarang

Travel Update
Waisak 2024, Menparekraf Targetkan Gaet hingga 300.000 Wisatawan

Waisak 2024, Menparekraf Targetkan Gaet hingga 300.000 Wisatawan

Travel Update
3 Bulan Lagi, Penerbangan Langsung Thailand-Yogyakarta Akan Dibuka

3 Bulan Lagi, Penerbangan Langsung Thailand-Yogyakarta Akan Dibuka

Travel Update
Jelang Waisak 2024, Okupansi Hotel di Area Borobudur Terisi Penuh

Jelang Waisak 2024, Okupansi Hotel di Area Borobudur Terisi Penuh

Hotel Story
iMuseum IMERI FKUI Terima Kunjungan Individu dengan Pemandu

iMuseum IMERI FKUI Terima Kunjungan Individu dengan Pemandu

Travel Update
9 Wisata Malam di Jakarta, dari Taman hingga Aquarium

9 Wisata Malam di Jakarta, dari Taman hingga Aquarium

Jalan Jalan
Jangan Sembarangan Ambil Pasir di Pulau Sardinia, Ini Alasannya

Jangan Sembarangan Ambil Pasir di Pulau Sardinia, Ini Alasannya

Travel Update
6 Cara Cegah Kehilangan Koper di Bandara, Simak Sebelum Naik Pesawat

6 Cara Cegah Kehilangan Koper di Bandara, Simak Sebelum Naik Pesawat

Travel Tips
Maskapai Penerbangan di Australia Didenda Rp 1,1 Miliar karena Penerbangan Hantu

Maskapai Penerbangan di Australia Didenda Rp 1,1 Miliar karena Penerbangan Hantu

Travel Update
China Terapkan Bebas Visa untuk 11 Negara di Eropa dan Malaysia

China Terapkan Bebas Visa untuk 11 Negara di Eropa dan Malaysia

Travel Update
Pelepasan 40 Bhikku Thudong untuk Waisak 2024 Digelar di TMII

Pelepasan 40 Bhikku Thudong untuk Waisak 2024 Digelar di TMII

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com