Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jepang Terapkan Tarif Masuk Gunung Fuji, Dampak Overtourism

Kompas.com - 09/03/2024, 07:06 WIB
Krisda Tiofani,
Silvita Agmasari

Tim Redaksi

Sumber CNN

KOMPAS.com - Pemerintah prefektur Yamanashi, Jepang, mengenakan tarif masuk Gunung Fuji sebesar 2.000 yen atau Rp 211.000 untuk para pendaki.

Tarif masuk Gunung Fuji ini sengaja diberlakukan untuk mengurangi masalah pariwisata di situs warisan UNESCO ini.

"Dengan sangat mendukung langkah-langkah keselamatan komprehensif saat mendaki Gunung Fuji, kami akan memastikan bahwa Gunung Fuji, harta karun dunia, diwariskan kepada generasi mendatang,” kata Koutaro Nagasaki, gubernur Prefektur Yamanashi, seperti dikutip CNN.

Pasalnya, beberapa pakaian pejalan kaki Gunung Fuji dianggap tidak pantas.

Belum lagi, adanya kemacetan lalu lintas dan kaki bukit yang dipenuhi sampah sehingga mengganggu kondisi Gunung Fuji.

“Dalam rangka menghidupkan kembali pendakian gunung tradisional dari kaki Gunung Fuji, kita akan memperoleh pemahaman mendetail tentang budaya Fuji-ko dan Oshi yang mendukung pemujaan Gunung Fuji," ujar Koutaro.

"Kami ingin menghubungkan budaya-budaya ini dengan pendakian gunung ini, karena hal ini berakar pada nilai-nilai budaya agama," tambahnya.

Baca juga:

Dampak overtourism Jepang

Selain pemberlakuan tarif masuk, pemerintah setempat juga akan membatasi jumlah pendaki harian sebanyakk 4.000.

Hal ini diterapkan demi menjaga keselamatan para pendaki.

Apalagi bila ada yang melanggar aturan dengan tidur di pinggir jalan setapak, mengenakan pakaian tidak sesuai, dan menyalakan api.

Tingginya jumlah wisatawan Gunung Fuji juga menjadi alasan aturan ini dibuat oleh pemerintah prefektur Yamanashi.

Menurut data prefektur, sebanyak lima juta orang mendaki Gunung Fuji pada 2019, meningkat tiga juta orang dibandingkan pada 2012.

“Wisata yang berlebihan dan segala konsekuensinya seperti sampah, peningkatan emisi CO2, serta pejalan kaki yang ceroboh adalah masalah terbesar yang dihadapi Gunung Fuji,” tutur Masatake Izumi, pejabat pemerintah prefektur Yamanashi.

Gunung fuji saat bunga sakura mekar.SHUTTERSTOCK/SHUTTERTONG Gunung fuji saat bunga sakura mekar.

Sebelumnya, seorang sukarelawan bernama Tomoyo Takahashi mengatakan pada CNN bahwa dirinya akan meminta pengunjung untuk menumbang sebesar 1.000 yen demi memelihara gunung tersebut.

“Tidak semua orang membayar 1.000 yen dan itu membuat saya sedih. Seharusnya, ada biaya masuk wajib yang jauh lebih tinggi sehingga hanya pengunjung yang benar-benar mengapresiasi warisan Gunung Fuji yang datang,” kata Tomoyo saat itu.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

5 Toko Oleh-oleh di Purworejo Jawa Tengah, Banyak Pilihannya

5 Toko Oleh-oleh di Purworejo Jawa Tengah, Banyak Pilihannya

Itinerary
5 Tempat Wisata di Bali Disiapkan untuk Delegasi World Water Forum

5 Tempat Wisata di Bali Disiapkan untuk Delegasi World Water Forum

Travel Update
8 Tips Mendaki Gunung Prau yang Aman untuk Pemula

8 Tips Mendaki Gunung Prau yang Aman untuk Pemula

Jalan Jalan
Fenomena Pemesanan Hotel 2024, Website Vs OTA

Fenomena Pemesanan Hotel 2024, Website Vs OTA

Travel Update
6 Tips Menginap Hemat di Hotel, Nyaman di Kantong dan Pikiran

6 Tips Menginap Hemat di Hotel, Nyaman di Kantong dan Pikiran

Travel Tips
Tren Pariwisata Domestik 2024, Hidden Gems Jadi Primadona

Tren Pariwisata Domestik 2024, Hidden Gems Jadi Primadona

Travel Update
8 Tips Berwisata Alam di Air Terjun Saat Musim Hujan

8 Tips Berwisata Alam di Air Terjun Saat Musim Hujan

Travel Tips
Jakarta Tourist Pass Dirilis Juni 2024, Bisa Naik Kendaraan Umum Gratis

Jakarta Tourist Pass Dirilis Juni 2024, Bisa Naik Kendaraan Umum Gratis

Travel Update
Daftar 17 Bandara di Indonesia yang Dicabut Status Internasionalnya

Daftar 17 Bandara di Indonesia yang Dicabut Status Internasionalnya

Travel Update
Meski Mahal, Transportasi Mewah Berpotensi Dorong Sektor Pariwisata

Meski Mahal, Transportasi Mewah Berpotensi Dorong Sektor Pariwisata

Travel Update
Jakarta Tetap Jadi Pusat MICE meski Tak Lagi Jadi Ibu Kota

Jakarta Tetap Jadi Pusat MICE meski Tak Lagi Jadi Ibu Kota

Travel Update
Ketua PHRI Sebut Perkembangan MICE di IKN Masih Butuh Waktu Lama

Ketua PHRI Sebut Perkembangan MICE di IKN Masih Butuh Waktu Lama

Travel Update
Astindo Nilai Pariwisata di Daerah Masih Terkendala Bahasa Asing

Astindo Nilai Pariwisata di Daerah Masih Terkendala Bahasa Asing

Travel Update
Kereta Api Lodaya Gunakan Kereta Eksekutif dan Ekonomi Stainless Steel New Generation Mulai 1 Mei 2024

Kereta Api Lodaya Gunakan Kereta Eksekutif dan Ekonomi Stainless Steel New Generation Mulai 1 Mei 2024

Travel Update
Deal With Ascott 2024 Digelar Hari Ini, Ada Lebih dari 60 Properti Hotel

Deal With Ascott 2024 Digelar Hari Ini, Ada Lebih dari 60 Properti Hotel

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com