Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Tingkatkan Kualitas Wisata dan Cegah Kebakaran, Pelaku Wisata Pendakian Gunung Juga Perlu Diedukasi

KOMPAS.com - Industri wisata naik gunung di Indonesia beberapa waktu belakangan sempat menjadi sorotan pascakebakaran yang melanda kawasan hutan Gunung Bromo.

Tak hanya Gunung Bromo yang kebakaran. Beberapa gunung lain juga sempat kebakaran, seperti Sumbing dan Arjuno-Welirang.

Direktur Wisata Minat Khusus Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf), Itok Parikesit menyampaikan bahwa pada dasarnya, aturan kunjungan wisata ke gunung, termasuk Bromo telah dicantumkan.

"Aturan kunjungan memang sudah ada semua, hanya masalahnya kan kelalaian. Sebetulnya aturan larangannya itu ada, cuma tidak dilaksanakan," kata Itok dalam program The Weekly Brief with Sandi Uno di Gedung Sapta Pesona, Senin (18/9/2023).

Solusinya, perlu adanya koordinasi dan pemahaman lebih lanjut kepada pemandu wisata agar citra indonesia terhadap wisata gunung ini aman dan nyaman untuk dikunjungi.

Vita melanjutkan, edukasi mengenai wisata naik gunung ini nantinya akan disampaikan secara rinci dalam kegiatan Indonesia Mountain Toursim Conference yang digelar secara offline dan online pada Rabu (27/9/2023).

"Jangan sampai mereka (para operator wisata) menjual yang tidak ada, karena ini banyak sekali terjadi, terutama di wisata naik gunung," kata Vita, Senin.

Dorong edukasi pelaku wisata

Menurut Vita, sebagai upaya meningkatkan kualitas wisata naik gunung di Indonesia, para pelaku wisata harus dikenalkan dengan konsep sadar wisata.

"Bagaimana seharunya memperlakukan tamu. Kalau pelayanan kita baik, pasti tamu akan balik," katanya.

Tidak hanya itu, para pelaku juga akan diedukasi mengenai peluang bisnis wisata naik gunung di Indonesia.

Itok menilai, potensi wisata naik gunung di Indonesia cukup besar. Melalui kegiatan ini diharapkan agar manajemen aturan dan larangan wisatawan sebagai pendaki lebih dipertegas.

Tujuannya, kata Itok, agar tidak terjadi lagi kerusakan di kawasan Taman Nasional, khususnya berkaitan dengan masalah kebakaran dan sampah.

Ketua Umum Asosiasi Pemandu Gunung Indonesia (APGI) Rahman Mukhlis menambahkan, dampak kualitas wisata naik gunung di Indonesia tidak hanya akan dirasakan oleh para pemandu wisata saja.

Akan tetapi, juga merambah ke aspek lain seperti jasa transportasi, penginapan, dan restoran untuk kebutuhan konsumsi.

"Dibutuhkan juga sinergi dari stakeholder untuk mewujudkan pembangunan wisata gunung berkelanjutan, dan menjadikan Indonesia sebagai surga wisata gunung di dunia," pungkas Rahman.

https://travel.kompas.com/read/2023/09/19/130100827/tingkatkan-kualitas-wisata-dan-cegah-kebakaran-pelaku-wisata-pendakian-gunung

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke