Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Alasan Puncak Masih Diminati Warga untuk Rayakan Tahun Baru

KOMPAS.com - Puncak Bogor, Jawa Barat masih menjadi salah satu destinasi wisata populer untuk menghabiskan libur Natal dan tahun baru.

Meskipun, pada periode libur panjang, sudah menjadi hal biasa bagi kita mendengarkan berita tentang lalu lintas kawasan Puncak yang padat.

General Manager Grand Aston Puncak Hotel & Resort, Jack Y Zega menyebutkan beberapa faktor yang membuat Puncak masih menjadi salah satu destinasi favorit masyarakat untuk menghabiskan liburan.

Salah satunya adalah karena cuaca yang relatif nyaman untuk beraktivitas, sehingga dianggap pas sebagai destinasi liburan.

"Jadi tempat healing, karena dengan udara di Jakarta, panas. Kalau ke Puncak dingin, udaranya sejuk," ujar Jack di sela konferensi pers di kawasan Kuningan, Jakarta Selatan, Jumat (8/12/2023).

Jack mencontohkan, ketika musim hujan seperti saat ini, pada jam-jam tertentu turun kabut yang masuk hingga ke dalam hotel.

Kabut tersebut menyelimuti hotel, bahkan masuk ke area lobi dan restoran sehingga menambah pengalaman menyenangkan bagi para tamu.

Selain udara yang sejuk, terdapat banyak pilihan destinasi wisata alam di kawasan Puncak untuk beraktivitas di luar ruang.

Di sekitar Grand Aston Puncak Hotel & Resort, misalnya, terdapat aliran sungai yang dimanfaatkan untuk aktivitas wisata air, kebun, dan tempat hiking.

Para tamu hotel juga bisa mengunjungi kebun milik warga yang ada di sekitar untuk kemudian membawa pulang hasil kebunnya ke rumah.

"Bukan kawasan Aston, tapi kerja sama dengan penduduk sekitar. Karena jalurnya (hiking) ada tanaman-tanaman milik orang desa sana, itu tamu suka bawa pulang 5-6 kilogram (hasil kebun yang dibeli). Karena murah-murah," ucapnya.

Untuk periode libur Natal dan tahun baru ini, Jack menyebutkan okupansi hotelnya pada awal Desember sudah menyentuh angka di atas 50 persen. Ia optimistis, capaian okupansi bisa lebih baik daripada tahun lalu ketika masyarakat baru saja lepas dari pembatasan Covid-19.

"Kalau tahun lalu kan ngerem-ngerem (liburan). Okupansi sudah balik mulai lebaran tahun lalu, seminggu setelah lebaran itu full," tuturnya.

Adapun terkait anggapan kawasan Puncak yang kerap macet, Jack mengimbau masyarakat untuk rajin mengecek informasi lalu lintas di media sosial.

Sebab, kemacetan di kawasan tersebut menurutnya hanya terjadi pada jam-jam tertentu saja, di mana kerap dilakukan penutupan jalan karena volume kendaraan yang meningkat.

"Siang jam 13.00 sampai 14.00 itu ditutup (jalan) karena orang pada turun. Jadi ke Puncak paling enak jalan pagi. Nanti (penutupan jalan) dibuka lagi di atas jam 16.00 atau 20.00," ungkapnya.

Adapun untuk meramaikan detik-detik pergantian tahun, Grand Aston Puncak menghadirkan promo Barbie Pinktastic Party.

Promo yang dibanderol seharga Rp 3,9 juta net per malam per kamar ini juga sudah termasuk buffet dinner, live band, DJ, kembang api, 360 photobooth, dan doorprize tiket pergi-pulang (PP) ke Bali.

https://travel.kompas.com/read/2023/12/10/201100727/alasan-puncak-masih-diminati-warga-untuk-rayakan-tahun-baru

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke