Penerbangan Langsung Busan-Bali Diharapkan Bisa Gaet Turis Korea

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno menanggapi rencana pembukaan rute penerbangan langsung yang menghubungkan Korea Selatan dengan Indonesia, tepatnya Busan-Bali dan Busan-Jakarta.

"Harapannya segera bisa dioperasikan karena kita ingin lebih banyak konektivitas yang menghubungkan Jakarta sebagai pintu masuknya wisatawan mancanegara (wisman)," kata Sandiaga saat ditemui media usai Weekly Press Briefing di Jakarta Pusat, Senin (3/6/2024).

Ia menambahkan bahwa pihaknya ingin memfokuskan kedatangan wisatawan mancanegara (wisman), khususnya dari Korea Selatan ke Tanah Air.

Sebab, ia menturukan, saat ini lebih banyak warga negara Indonesia yang pergi ke Korea Selatan dibanding sebaliknya.

"Kalau misalnya ada dua penerbangan per hari, mudah-mudahan ada peningkatan jumlah sekitar 50.000-100.000 wisman," ujar Sandiaga.

Sebanyak dua maskapai penerbangan Korea Selatan siap melayani rute penerbangan langsung Busan-Bali dan Busan-Jakarta.

Kedua maskapai penerbangan tersebut adalah Air Busan dan Jin Air, yang total menyediakan tujuh penerbangan dari Busan ke Jakarta selama seminggu.

Khusus rute Busan-Bali akan beroperasi sebanyak empat kali seminggu oleh Air Busan, seperti dikutip Korea JoongAng Daily, Selasa (4/6/2024).

• Ada Anggapan Bali Dijajah Turis Asing, Menparekraf Tidak Setuju
• Liburan ala Drama Korea di Taman K, Pasuruan Jawa Timur

Penerbangan Busan-Bali

Penerbangan rute Busan-Bali sebenarnya sudah tersedia menggunakan maskapai penerbangan Korean Air dan China Eastern Airlines.

Namun, rute penumpang pesawat masih harus transit di Shanghai, China, dan Kuala Lumpur, Malaysia, untuk berpindah pesawat.

Selain memudahkan warga Korea Selatan datang ke Bali, penerbangan langsung ini juga disebut bertujuan menurunkan tarif tiket pesawat yang tinggi.