Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Berkelana ke Negeri-negeri Stan (15)

Kompas.com - 26/03/2008, 07:45 WIB

Kenyataannya pasar ini disambut dengan gembira oleh semua orang. Ada orang-orang yang terharu biru dalam reuni keluarga, seperti Yodgor, Gulchera dan Wali Jon. Ada para saudagar potongan besi Tajikistan yang laris pembeli. Ada rombongan penunggang keledai, kuda, dan penumpang truk dari Afghanistan sana. Yang datang dari Afghanistan hanya laki-laki. Orang sana berpendapat, siasar, si kepala hitam – bagaimana orang Afghan menyebut kaum wanitanya, memang sebaiknya tinggal di rumah saja.

Lalu mengapa bazaar yang disambut dengan penuh suka cita ini hanya berlangsung sekali? Tilo, seorang komandan perbatasan Tajikistan menjawabnya.

            "Kami terpaksa menghentikan bazaar ini karena kurang fasilitas. Tidak ada bea cukai, kontrol paspor, karantina. Tugas saya hanya menarik pajak dari para pedagang. Saya hanya tentara, bukan pengambil keputusan. Tetapi semua orang memang berharap bazaar ini bisa dibuka lagi. Kapan? Tidak ada yang tahu."

Tilo, namanya berarti emas, giginya pun sudah mulai berlapis emas. Tilo ternyata masih ingat saya. Dia adalah secuil Tajikistan yang pernah saya lihat tiga bulan lalu dari seberang sungai sana. Bersama seorang petinggi Tajikistan, dia menyeberangi jembatan itu, bersalam-salaman dengan Shah raja dari Panjah dan pejabat Afghanistan. Saya sempat memotret-motret gambarnya. Dia masih ingat, tiga bulan lalu ada orang asing yang ikut bersama rombongan Shah. Namun sama sekali ia tak menyangka, si orang asing ini kini duduk di hadapannya, di ruang makan keluarga itu yang samar-samar, berbincang-bincang tentang suatu masa tiga bulan yang lalu.

Jembatan ini, lanjut Tilo, adalah salah satu ambisi besar sang pemimpin umat, Aga Khan, untuk membawa kemajuan kepada umat Ismaili dari lembah Wakhan. Dengan jembatan-jembatan baru yang dibangun, keluarga-keluarga yang terpisah karena perbatasan internasional bisa bersatu kembali. Barang-barang murah dan modern produksi China pun bisa mengalir dengan lancar, tanpa harus memutar jauh melewati Pakistan dan Afghanistan. Pembangunan pun pelan-pelan akan merambah daerah-daerah terpencil di sini. Memang sebuah cita-cita yang indah.

Tetapi semua tidak mudah. Negara di seberang sungai sana terkenal akan produksi opium, ganja, senjata, dan ekspor terorisnya. Belum lagi perbatasan kedua negara yang hanya berupa sungai saja, yang mudah diloncati para penyelundup.

            "Itu dulu," sanggah Tilo, "antara tahun 1993 dan 1995, ketika gara-gara perang negara kami sangat lemah. Tetapi sekarang, Tajikistan sudah kuat. Kamu lihat, tentara-tentara Tajikistan dengan gagah berpatroli sepanjang sungai. Gaji saya 100 dolar per bulan. Semua tentara mendapat fasilitas gratis dan upah. Kami sudah kuat. Dan Afghanistan juga sudah kuat."

Daun-daun kuning keemasan terus berguguran, menyelimuti jalan beraspal. Negeri ini sudah kuat. Kebanggaan seorang tentara Tajikistan itu terus terngiang-ngiang dalam benak saya. Saya terus memandang ke seberang sungai sana, melayangkan kembali angan saya bersama dongeng-dongeng tentang Tajikistan, tentang sebuah negeri impian seberang sungai, yang masih bertaburan di dalam benak orang-orang Afghan.

(Bersambung)

 
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

 'Dubai, Anda Siap?': Kampanye Terbaru Dubai untuk Wisatawan Indonesia 

"Dubai, Anda Siap?": Kampanye Terbaru Dubai untuk Wisatawan Indonesia 

Travel Update
Rute Menuju ke Arjasari Rock Hill Bandung

Rute Menuju ke Arjasari Rock Hill Bandung

Jalan Jalan
Wisman Asal Singapura Dominasi Kunjungan di Kepulauan Riau Maret 2024

Wisman Asal Singapura Dominasi Kunjungan di Kepulauan Riau Maret 2024

Travel Update
Harga Tiket Masuk dan Jam Buka di Arjasari Rock Hill

Harga Tiket Masuk dan Jam Buka di Arjasari Rock Hill

Jalan Jalan
Harga Tiket Masuk Candi Prambanan 2024 dan Cara Pesan via Online

Harga Tiket Masuk Candi Prambanan 2024 dan Cara Pesan via Online

Travel Update
Sederet Aktivitas Outdoor di Arjasari Rock Hill Bandung

Sederet Aktivitas Outdoor di Arjasari Rock Hill Bandung

Jalan Jalan
Suhu Panas Ekstrem di Thailand, Buat Rel Kereta Api Bengkok

Suhu Panas Ekstrem di Thailand, Buat Rel Kereta Api Bengkok

Travel Update
Serunya Camping Keluarga di Arjasari, Kabupaten Bandung

Serunya Camping Keluarga di Arjasari, Kabupaten Bandung

Jalan Jalan
Arjasari Rock Hill, Lihat Sunset dan City View Bandung dari Ketinggian

Arjasari Rock Hill, Lihat Sunset dan City View Bandung dari Ketinggian

Jalan Jalan
5 Hotel Indonesia Masuk Daftar Hotel Terbaik di Asia 2024 Versi TripAdvisor

5 Hotel Indonesia Masuk Daftar Hotel Terbaik di Asia 2024 Versi TripAdvisor

Travel Update
[POPULER Travel] 5 Kolam Renang Umum di Depok | Barang Paling Banyak Tertinggal di Bandara

[POPULER Travel] 5 Kolam Renang Umum di Depok | Barang Paling Banyak Tertinggal di Bandara

Travel Update
8 Penginapan di Ciwidey dengan Kolam Air Panas, Cocok untuk Relaksasi

8 Penginapan di Ciwidey dengan Kolam Air Panas, Cocok untuk Relaksasi

Hotel Story
Capaian Timnas U-23 di Piala Asia Bawa Dampak Pariwisata untuk Indonesia

Capaian Timnas U-23 di Piala Asia Bawa Dampak Pariwisata untuk Indonesia

Travel Update
Harga Tiket Masuk Taman Safari Prigen 2024 dan Cara Pesan via Online

Harga Tiket Masuk Taman Safari Prigen 2024 dan Cara Pesan via Online

Travel Tips
3 Promo BCA Australia Travel Fair 2024, Ada Cashback hingga Rp 2 Juta

3 Promo BCA Australia Travel Fair 2024, Ada Cashback hingga Rp 2 Juta

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com