Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Berkelana ke Negeri-negeri Stan (34)

Kompas.com - 22/04/2008, 08:25 WIB

                                                                                                                                                                [Tayang:  Senin - Jumat]


Dungan

Perkenalan saya dengan Dungan (baca: Dunggan) berawal dari ketertarikan saya terhadap makanan China yang banyak bertebaran di kota Bishkek. Bukannya berpapan nama "Chinese Restaurant", warung-warung ini malah berjudul "Dunganskaya Kukhnia", artinya "Depot Dungan". Begitu memasuki ruangan bawah tanah semua warung masakan Dungan di dekat Kedutaan Iran, saya merasa seakan kembali lagi ke negeri China. Makanan yang disajikan sama persis dengan yang ada di Tiongkok sana. Baunya. Hiruk pikuknya. Asapnya. Wajah orang-orangnya. Bahkan sayup-sayup terdengar para koki yang berteriak-teriak dalam bahasa China.

Siapakah orang-orang Dungan ini?

Rasa ingin tahu membawa saya ke Tokmok, sebuah kota kecil 70 kilometer di sebelah timur Bishkek, yang merupakan basis komunitas Dungan terbesar di seluruh negeri Kyrgyzstan. Terletak di dekat Sungai Chuy yang menjadi perbatasan dengan Kazakhstan di utara, Tokmok adalah kota kecil tempat berkumpulnya berbagai bangsa – Kazakh, Kirghiz, Uzbek, Uyghur, dan Dungan.

Di dekat pasar kota terdapat sebuah masjid kecil, tempat beribadahnya Muslim Dungan. Di Asia Tengah, dimana konsep negara-bangsa sangat kuat (Tajikistan negaranya orang Tajik, Kyrgyzstan negaranya orang Kirghiz, dan sebagainya), masjid pun dibeda-bedakan berdasar ras. Orang Dungan hanya sembahyang di masjid Dungan. Orang Kirghiz punya masjidnya sendiri di dekat terminal yang kubahnya mungkin mengilhami arsitektur gedung durian Esplanade Theater di Singapura.

Pemisahan umat Muslim berdasar ras tentunya bukan ajaran Islam. Identitas bangsa yang sangat menonjol di Asia Tengah adalah buah karya para pemimpin Soviet zaman dulu, yang masih terasa dampaknya hingga sekarang.

Tetapi bagaimana pun juga, orang Dungan memang berbeda dengan orang Kirghiz. Bahasa orang Dungan adalah bahasa China. Walaupun bukan bahasa Mandarin standar, dialek Dungan cukup dekat dengan bahasa Mandarin dan bisa saya pahami. Orang Dungan menyebut diri mereka sendiri Hueizu, sama dengan minoritas Muslim Hui di negeri China, dan bahasa mereka disebut Hueizuhua.

Kemal, 32 tahun, adalah seorang pengangguran Dungan yang menghabiskan sebagian besar waktunya di bengkel sepatu milik kawannya. Wajahnya mirip dengan orang dari Tiongkok sana, walaupun bahasa China-nya masih terbata-bata. Ia adalah orang yang banyak menolong saya mengenal komunitas Dungan di Tokmok. Kemal mengeluhkan pemerintah Kirghiz yang kurang memperhatikan nasib warga Dungan.

            "Saya tidak punya paspor dan kartu identitas," kata Kemal,
            "Dulu mereka (pemerintah Kirghiz) memberi paspor dengan mudah. Sekarang tidak lagi. Saya hanya punya kartu Tokmok, yang hanya mengizinkan saya bepergian dalam radius 60 kilometer dari Tokmok. Ke barat hanya sampai ke Bishkek. Ke timur hanya sampai Issyk Kul. Sekarang, itulah semua dunia saya," jelasnya.

Di Kyrgyzstan, yang berfungsi sebagai KTP adalah buku paspor. Ada paspor yang berlaku internasional, dalam negeri, dan hanya lokal. Paspor milik Kemal adalah paspor lokal, yang tidak mengizinkannya keluar dari distrik Tokmok. Dia tak boleh ke distrik lain di Kyrgyzstan karena dia tidak punya paspor nasional, apalagi ke luar negeri. Sistem yang membatasi gerak-gerik warga negara ini, walaupun di dalam negaranya sendiri, adalah peninggalan zaman Soviet.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Berlibur ke Bangkok, Pilih Musim Terbaik untuk Perjalanan Anda

Berlibur ke Bangkok, Pilih Musim Terbaik untuk Perjalanan Anda

Travel Tips
Cuaca Panas Ekstrem, Thailand Siapkan Wisata Pagi dan Malam

Cuaca Panas Ekstrem, Thailand Siapkan Wisata Pagi dan Malam

Travel Update
Pantai Kembar Terpadu di Kebumen, Tempat Wisata Edukasi Konservasi Penyu Tanpa Biaya Masuk

Pantai Kembar Terpadu di Kebumen, Tempat Wisata Edukasi Konservasi Penyu Tanpa Biaya Masuk

Travel Update
Siaga Suhu Panas, Petugas Patroli di Pantai Bangka Belitung

Siaga Suhu Panas, Petugas Patroli di Pantai Bangka Belitung

Travel Update
Cara ke Museum Batik Indonesia Naik Transjakarta dan LRT

Cara ke Museum Batik Indonesia Naik Transjakarta dan LRT

Travel Tips
Layanan Shower and Locker Dekat Malioboro, Personelnya Bakal Ditambah Saat 'Long Weekend'

Layanan Shower and Locker Dekat Malioboro, Personelnya Bakal Ditambah Saat "Long Weekend"

Travel Update
Museum Batik Indonesia: Lokasi, Jam Buka, dan Harga Tiket Masuk 2024

Museum Batik Indonesia: Lokasi, Jam Buka, dan Harga Tiket Masuk 2024

Hotel Story
3 Destinasi Wisata Unggulan Arab Saudi, Kunjungi Museum Bersejarah

3 Destinasi Wisata Unggulan Arab Saudi, Kunjungi Museum Bersejarah

Travel Tips
Mengenal Subak Jatiluwih yang Akan Dikunjungi Delegasi World Water Forum 

Mengenal Subak Jatiluwih yang Akan Dikunjungi Delegasi World Water Forum 

Jalan Jalan
Area Baduy Dalam Buka Lagi untuk Wisatawan Setalah Perayaan Kawalu 

Area Baduy Dalam Buka Lagi untuk Wisatawan Setalah Perayaan Kawalu 

Travel Update
5 Wisata di Bandung Barat, Ada Danau hingga Bukit

5 Wisata di Bandung Barat, Ada Danau hingga Bukit

Jalan Jalan
Aktivitas Bandara Sam Ratulangi Kembali Normal Usai Erupsi Gunung Ruang 

Aktivitas Bandara Sam Ratulangi Kembali Normal Usai Erupsi Gunung Ruang 

Travel Update
5 Cara Motret Sunset dengan Menggunakan HP

5 Cara Motret Sunset dengan Menggunakan HP

Travel Tips
Harga Tiket Masuk Balong Geulis Cibugel Sumedang

Harga Tiket Masuk Balong Geulis Cibugel Sumedang

Jalan Jalan
Tips Menuju ke Balong Geulis, Disuguhi Pemandangan Indah

Tips Menuju ke Balong Geulis, Disuguhi Pemandangan Indah

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com