Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Berkelana ke Negeri-negeri Stan (36)

Kompas.com - 24/04/2008, 06:45 WIB

            "Saya Muslim," kata Kolya bangga. Tetapi Kolya tidak tahu arti tulisan bahasa Arab itu.
            "Saya tak bisa bahasa Arab. Tetapi tulilsan ini tandanya orang Islam!" tambahnya.

Nama Kolya aslinya adalah Kabul. Ayahnya dulu pernah ditugaskan untuk berperang di Afghanistan. Pengalaman di negeri para mujahidin itu membuka mata si ayah tentang perjuangan saudara seiman, dan kemudian menamai anaknya Kabul. Kolya sangat ingin melihat kota Kabul. Tetapi nama Kabul sangat tidak trendy, sehingga ia mengganti namanya sendiri menjadi Kolya, seperti nama orang Rusia.

Sehari penuh saya meringkuk. Setelah berjam-jam di dalam bus yang dingin, saya kini meringkuk kedinginan di atas kasur keras di 'hotel' Kazkontrakt. Selimutnya tipis sekali, alat pemanas sama sekali tidak bekerja. Sempit, dingin, gelap, bau, semuanya campur aduk jadi satu. Perut saya melilit kelaparan, karena saya tak berani membeli makanan lagi setelah dikejutkan harga nasi dan sayur di jalan tadi. Saya teringat Kolya yang bangga akan negaranya yang semakin maju, akan penemuan identitas-identitas sebagai seorang Kazakh. Saya hanya bisa mengagumi. Saya tahu, saya bukan bagian dari orang-orang yang diguyur kemakmuran Kazakhstan.

(Bersambung)

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com