Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Berkelana ke Negeri-negeri Stan (42)

Kompas.com - 02/05/2008, 08:02 WIB

Kehidupan kota ini pun kental dengan budaya Rusia. Di akhir pekan banyak orang turun ke jalan, menikmati sinar matahari yang muncul tiba-tiba. Tetapi, wajah mereka ditekuk, tanpa seutas senyum pun, seolah senyum mahal sekali harganya. Di sini orang tak banyak bicara. Tak ada salam yang berbusa-busa yang menanyakan kabar, kesehatan, rumah tangga, hewan ternak, tetangga, dan sebagainya dan seterusnya, seperti halnya di Tajikistan dan Kyrgyzstan. Waktu terlalu berharga untuk omong-omong yang tiada artinya.

Di sini segala sesuatu diperhitungkan sedetail-detailnya. Saya memesan seporsi salad di sebuah kios kecil di pinggir jalan. Pelayan wanita benar-benar teliti dalam menyiapkan makanan ini. Pertama-tama, dia menimbang dulu piring kosong. Angka di timbangan di set ke nol. Kemudian dia mengambil bubur kentang. Ditimbang, 95 gram. Masih kurang, ditambahkannya lagi sejumput bubur ke dalam piring. Ditimbang lagi. Ooops, 102 gram. Kelebihan 2 gram. Dikurangi lagi pelan-pelan. Nah sekarang pas, 100 gram, tak kurang tak lebih.

Habis kentang, sekarang saus. Ditambahkan sendok per sendok, bibirnya terus menghitung berapa sendok saus yang harus dituang. Berapa iris kubis dan berapa iris tomat, berapa lebarnya, berapa tebalnya, semuanya ada aturannya. Berapa mililiter cuka yang ditambah, berapa butir garam yang ditaburkan. Tidak perlu diskusi, tidak perlu tawar-menawar, dan tidak perlu bikin malu dengan meminta, "Mbak, minta sayurnya banyakan ya."

Sepiring salad sesuai dengan hitungan standar, tersaji di hadapan saya. Saya, yang juga bingung akan aturan-aturan yang demikian detailnya, menyantap salad itu dengan penuh rasa khusyuk. Tak berani saya melirik-lirik, berbicara yang tidak perlu, senyum kanan kiri. Jangan-jangan nanti kelebihan sebuah senyum pun disuruh bayar.

Saya jadi teringat restoran-restoran di Kyrgyzstan dan Tajikistan yang punya daftar harga untuk menu 0,5 dan 0,7 porsi. Di tempat ini, dengan restoran yang punya rumus-rumus hitungan matematika yang canggih dan teliti, jangan heran kalau misalnya Anda boleh pesan makanan dengan jumlah porsi sampai angka ketelitian tiga desimal.

Kultur Rusia, terlepas dari masa lalunya sebagai bangsa penjajah, masih menjadi superior di Kazakhstan. Orang-orang lebih bangga berbahasa Rusia daripada berbahasa Kazakh, bahkan di kalangan sesama etnis Kazakh sekali pun. Di stasiun Karaganda, ketika menunggu kereta menuju Almaty, saya berkenalan dengan tentara bernama Kolya.

Kolya yang ini orang Korea, baru 18 tahun. Saya tertarik berbincang-bincang dengannya, karena di seragam tentaranya tertempel bendera putih-biru-merahnya Rusia, bukan bendera hijau kebiruannya Kazakhstan. Bapaknya dengan bangga bercerita tentang anaknya yang sedang mengikuti program wajib militer di Moskwa. Anaknya sudah jadi warga negara Rusia, tetapi si bapak masih memegang paspor Kazakhstan.

            "Tentu saja saya bangga," kata Kolya, "Rusia adalah negara kuat."

Adalah Rusia yang 'mendidik' suku-suku nomaden Kazakh. Sebuah 'pendidikan' yang diiringi melayangnya jutaan nyawa dan membuat kota-kota bersejarah kelam. Kini, ketika negara ini sudah menjadi simbol kemakmuran Asia Tengah, Kazakhstan tidak melupakan masa lalunya.


(Bersambung)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ketua PHRI Sebut Perkembangan MICE di IKN Masih Butuh Waktu Lama

Ketua PHRI Sebut Perkembangan MICE di IKN Masih Butuh Waktu Lama

Travel Update
Astindo Nilai Pariwisata di Daerah Masih Terkendala Bahasa Asing

Astindo Nilai Pariwisata di Daerah Masih Terkendala Bahasa Asing

Travel Update
Kereta Api Lodaya Gunakan Kereta Eksekutif dan Ekonomi Stainless Steel New Generation Mulai 1 Mei 2024

Kereta Api Lodaya Gunakan Kereta Eksekutif dan Ekonomi Stainless Steel New Generation Mulai 1 Mei 2024

Travel Update
Deal With Ascott 2024 Digelar Hari Ini, Ada Lebih dari 60 Properti Hotel

Deal With Ascott 2024 Digelar Hari Ini, Ada Lebih dari 60 Properti Hotel

Travel Update
4 Tempat Wisata Indoor di Kota Malang, Alternatif Berlibur Saat Hujan

4 Tempat Wisata Indoor di Kota Malang, Alternatif Berlibur Saat Hujan

Jalan Jalan
3 Penginapan di Rumpin Bogor, Dekat Wisata Favorit Keluarga

3 Penginapan di Rumpin Bogor, Dekat Wisata Favorit Keluarga

Hotel Story
Pendakian Rinjani 3 Hari 2 Malam via Sembalun – Torean, Perjuangan Menggapai Atap NTB

Pendakian Rinjani 3 Hari 2 Malam via Sembalun – Torean, Perjuangan Menggapai Atap NTB

Jalan Jalan
Rekomendasi 5 Waterpark di Tangerang, Harga mulai Rp 20.000

Rekomendasi 5 Waterpark di Tangerang, Harga mulai Rp 20.000

Jalan Jalan
Tips Pilih Kursi dan Cara Hindari Mual di Pesawat

Tips Pilih Kursi dan Cara Hindari Mual di Pesawat

Travel Tips
4 Playground di Tangerang, Bisa Pilih Indoor atau Outdoor

4 Playground di Tangerang, Bisa Pilih Indoor atau Outdoor

Jalan Jalan
Tradisi Syawalan di Klaten, Silaturahmi Sekaligus Melestarikan Budaya dan Tradisi

Tradisi Syawalan di Klaten, Silaturahmi Sekaligus Melestarikan Budaya dan Tradisi

Jalan Jalan
Aktivitas Seru di World of Wonders Tangerang, Bisa Nonton 4D

Aktivitas Seru di World of Wonders Tangerang, Bisa Nonton 4D

Jalan Jalan
Cara ke Pasar Senen Naik KRL dan Transjakarta, buat yang Mau Thrifting

Cara ke Pasar Senen Naik KRL dan Transjakarta, buat yang Mau Thrifting

Travel Tips
8 Tips Kemah, dari Barang Wajib DIbawa hingga Cegah Badan Capek

8 Tips Kemah, dari Barang Wajib DIbawa hingga Cegah Badan Capek

Travel Tips
Harga Tiket Candi Borobudur April 2024 dan Cara Belinya

Harga Tiket Candi Borobudur April 2024 dan Cara Belinya

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com