Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lima Harimau Sumatera Dipindahkan dari Aceh ke Lampung

Kompas.com - 27/06/2008, 23:18 WIB

Laporan Wartawan Kompas, Helena Fransisca

BANDARLAMPUNG, JUMAT - Departemen Kehutanan melalui Direktorat Konservasi Keanekaragaman Hayati Departemen Kehutanan mentranslokasikan atau memindahkan lima ekor harimau sumatera atau Panthera tigris sumatrae dan satu ekor buaya asal Nanggroe Aceh Darussalam ke Lampung. Keenam satwa itu dipindah ke wilayah Tampang Belimbing tepatnya di Kampung Pengekahan Desa Way Haru Kecamatan Tampang Belimbing, Taman Nasional Bukit Barisan Selatan, Lampung Barat.

Direktur Konservasi Keanekaragaman Hayati Departemen Kehutanan Tonny Soehartono pada acara pemindahan harimau dan buaya di area Kargo Bandar Udara Raden Intan, Branti, Lampung Selatan, Lampung, Jumat ( 27/6) mengatakan, kelima harimau tersebut merupakan hasil tangkapan Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Nanggroe Aceh Darussalam (NAD) enam bulan yang lalu.

Kelima harimau yang terdiri atas empat harimau jantan dan satu betina itu ditangkap akibat sering menimbulkan konflik dengan warga sekitar. Warga di sana sudah menolak harimau itu. KOnflik terjadi karena habitat si raja hutan di wilayah NAD sudah rusak dan tidak mampu menyediakan sumber makanan sehingga mereka turun ke permukiman, ujar Tonny.

Begitu ditangkap, kelima harimau itu dikurung dalam kandang ukuran 2x3 meter. Pengandangan selama enam bulan itu tidak memenuhi standar kebebasan dan keliaran harimau. Harimau itu juga menjadi tergantung kepada manusia, terutama dalam hal makanan.

Kepala Balai Besar Taman Nasional Bukit Barisan Selatan (TNBBS) Kurnia Rauf pada kesempatan tersebut mengatakan, berdasarkan survei yang dilakukan menunjukkan hutan di wilayah Tampang Belimbing masih alami dan cocok sebagai habitat baru lima ekor harimau itu. Hal itu didukung dengan kondisi masih penuhnya Tampang Belimbing dengan kijang, rusa, ataupun babi hutan yang merupakan pakan raja hutan itu. Wilayah di ujung selatan TNBBS itu juga penuh dengan sumber air yang mendukung kehidupan liar harimau.

Pemindahan kelima ekor harimau dan satu ekor buaya itu memakan waktu hampir seharian . Dengan menggunakan pesawat sewaan jenis hercules, kelima harimau dan buaya itu menempuh waktu penerbangan selama 3,5 jam. Pesawat terbang dari NAD pukul 07.00 dan tiba di Bandar Udara Raden Intan Lampung pukul 10.30.

Selanjutnya, satwa-satwa itu langsung dipindahkan ke Tampang Belimbing dengan menggunakan pesawat hercules TNI yang berukuran lebih kecil. Satwa-satwa itu dipindahkan dalam tiga shift. Pemindahan itu disponsori Taman Safari Indonesia dan Artha Graha Peduli.

Dokter hewan Bongot, salah satu anggota tim dokter hewan yang memeriksa dan mengawal kesehatan kelima harimau itu mengatakan, saat masih dalam perawatan BKSDA NAD dan menjelang translokasi kelima harimua itu diberi inisial A1, A2, A3, A4, dan A5. Harimau A1 berbobot 105 kilogram berjenis kelamin jantan, A2 berbobot 62 kilogram dan berjenis kelamin jantan, A3 berbobot 106 kilogram berjenis kelamin jantan, A4 berbobot 105 kilogra m dan berjenis kelamin jantan, serta A5 berbobot 50 kilogram dan berjenis kelamin betina.

Kelima harimau itu berumur antara 49 tahun. Saat dipindahkan, kelimanya dalam kondisi sangat sehat.

Lebih lanjur Tonny mengatakan, begitu sampai di Tampang Belimbing, kelima ekor harimau itu tidak langsung dilepasliarkan di hutan tropis TNBBS. Kelima harimau itu akan ditempatkan dalam dua kandang luas untuk beradaptasi sambil diawasi oleh tim dokter ataupun pengelola TNBBS. Proses adaptasi bisa berlangsung beberapa bulan sampai kelimanya siap dilepasliarkan di hutan TNBBS.

Saat siap dilepasliarkan, sebelum dilepasliarkan pengelola TNBBS dan sponsor akan memasang GSM Collar ke setiap ekor harimau. Langkah itu ditempuh untuk memonitor keberadaan harimau-harimau tersebut.

Menurut Tonny, upaya tersebut seklaigus menjadi upaya pemantauan untuk pelestarian harimau sumatera. Selama puluhan tahun, harimau sumatera hidup dalam keterancaman kepunahan akibat aktivitas perburuan liar, perdagangan satwa, konflik satwa, ataupun mitos-mitos.

Menurut informasi Convention on International Trade in Endangered Species of Wild Fauna and Flora (CITES), harimau sumatera sudah masuk dalam appendix I atau peringkat dengan kekritisan tinggi. Populasi satwa itu di hutan tropis Sumatera diperkirakan tinggal 350-400 ekor saja.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Larangan Study Tour ke Luar Provinsi Disesalkan Pelaku Wisata di Bantul

Larangan Study Tour ke Luar Provinsi Disesalkan Pelaku Wisata di Bantul

Travel Update
5 Wisata Alam di Purwokerto, Terdapat Kolam Alami di Tengah Hutan

5 Wisata Alam di Purwokerto, Terdapat Kolam Alami di Tengah Hutan

Jalan Jalan
5 Hotel Sekitar Dago Bakery Punclut Bandung, mulai Rp 190.000

5 Hotel Sekitar Dago Bakery Punclut Bandung, mulai Rp 190.000

Hotel Story
Makoya Pandaan: Daya Tarik, Tiket Masuk, dan Jam Buka

Makoya Pandaan: Daya Tarik, Tiket Masuk, dan Jam Buka

Jalan Jalan
5 Peralatan yang Harus Dibawa Saat Camping di Pantai

5 Peralatan yang Harus Dibawa Saat Camping di Pantai

Travel Tips
Kemendikbudristek Luncurkan Indonesian Heritage Agency, Kelola Museum dan Cagar Budaya

Kemendikbudristek Luncurkan Indonesian Heritage Agency, Kelola Museum dan Cagar Budaya

Travel Update
6 Tips Aman untuk Anak Saat Bermain di Pantai

6 Tips Aman untuk Anak Saat Bermain di Pantai

Travel Tips
Ketentuan Bhikku Saat Thudong, Boleh Makan Sebelum Pukul 12 Siang

Ketentuan Bhikku Saat Thudong, Boleh Makan Sebelum Pukul 12 Siang

Hotel Story
Memaknai Tradisi Thudong, Lebih dari Sekadar Jalan Kaki

Memaknai Tradisi Thudong, Lebih dari Sekadar Jalan Kaki

Hotel Story
Pameran Deep and Extreme Indonesia 2024 Digelar mulai 30 Mei

Pameran Deep and Extreme Indonesia 2024 Digelar mulai 30 Mei

Travel Update
10 Museum di Solo untuk Libur Sekolah, Ada Museum Radya Pustaka

10 Museum di Solo untuk Libur Sekolah, Ada Museum Radya Pustaka

Jalan Jalan
Tarif Kereta Api Rute Jakarta-Yogyakarta Mei 2024, mulai Rp 260.000

Tarif Kereta Api Rute Jakarta-Yogyakarta Mei 2024, mulai Rp 260.000

Travel Update
Harga Tiket Pesawat Jakarta-Yogyakarta PP Mei 2024, mulai Rp 850.000

Harga Tiket Pesawat Jakarta-Yogyakarta PP Mei 2024, mulai Rp 850.000

Travel Update
Turis Asing Diduga Bikin Sekte Sesat di Bali, Sandiaga: Sedang Ditelusuri

Turis Asing Diduga Bikin Sekte Sesat di Bali, Sandiaga: Sedang Ditelusuri

Travel Update
Ada Pembangunan Eskalator di Stasiun Pasar Senen, Penumpang Bisa Berangkat dari Stasiun Jatinegara

Ada Pembangunan Eskalator di Stasiun Pasar Senen, Penumpang Bisa Berangkat dari Stasiun Jatinegara

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com