Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Membisniskan Cuci Mata Kawasan Agrowisata

Kompas.com - 17/07/2008, 09:53 WIB

PILIHAN mengisi liburan ke luar kota makin banyak. Salah satunya, mengunjungi kawasan agrowisata. Saat ini makin banyak pengusaha yang membuka bisnis agrowisata. Bisa ditebak, usaha ini memang menguntungkan.

Salah satunya, agrowisata peternakan sapi Ramkar Dairy Farm di Desa Cimangkok, Sukalarang, Sukabumi, Jawa Barat milik Neneng Siti Rahmah. Di lahan seluas dua hektare, keluarga Neneng memelihara sapi sejak tahun 1987.

Awalnya, Neneng hanya membuat variasi produk dari susu yang dihasilkan 80 ekor sapinya. Seperti yoghurt dan kolostrum alias susu sapi yang baru melahirkan. Namun, pada 2006, ia mulai menjadikan peternakannya sebagai arena wisata edukasi bagi anak-anak.

Neneng tidak membanderol tiket masuk ke peternakannya. "Kami ajak anak-anak ke peternakan langsung sehingga mereka bisa ingat terus untuk minum susu. Orang tuanya juga bisa tahu kalau sebenarnya susu itu bukan sesuatu yang mahal," katanya, Rabu (9/7).

Neneng membanderol susu seharga Rp 1.000 per plastik. "Itu untuk anak-anak sekolah yang datang ke peternakan. Habis jalan-jalan, mereka bisa langsung minum," katanya. Untuk kemasan satu liter, ia menjual seharga Rp 5.000. Sementara, susu fermentasi alias yoghurt dijual seharga Rp 13.000 per liter. Untuk kolostrum, harganya Rp 30.000 per liter.

Dibantu 20 orang pekerja, peternakan itu bisa memproduksi sampai 750 liter susu per hari. "Sekarang, kami baru memiliki 80 ekor sapi. Tiga bulan ke depan, saya akan mendatangkan 20 ekor sapi lagi," kata Neneng.

Kawasan agrowisata lain yang layak dikunjungi adalah perkebunan teh Tambi, sekitar 16 kilometer sebelah utara Wonosobo, Jawa Tengah. Dengan ketinggian 1.350 meter di atas permukaan laut dan suhu ratarata 16 sampai 28 derajat celcius, pemandangan kebun teh milik PT Perkebunan Tambi ini sungguh indah.

Titi Zubaidah, Manajer Agris Tambi menyebut, pada musim liburan seperti sekarang, jumlah pengunjung kebun tehnya bisa mencapai 600 orang per hari. Dibanding akhir pekan biasa, jumlah pengunjung itu melonjak enam kali lipat.

Harga paket agrowisata perkebunan Tambi sangat murah. Bayangkan, Anda dan minimal 10 orang sanak famili cukup membayar Rp 20.000 per orang sudah bisa menikmati sejuknya jalan jalan di kebun teh sekaligus menyaksikan proses pembuatan teh di pabrik.
Kalau mau dapat makin siang, cukup menambah duit Rp 20.000 lagi. "Kami juga punya paket eksklusif bagi mereka yang mau outbond. Cukup membayar Rp 85.000 per orang, tapi minimal rombongan harus terdiri dari 20 orang," kata Titi. (Gentur Putro Jati)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

6 Taman untuk Piknik di Jakarta, Liburan Hemat Bujet

6 Taman untuk Piknik di Jakarta, Liburan Hemat Bujet

Jalan Jalan
7 Taman Gratis di Yogyakarta, Datang Sore Hari Saat Tidak Terik

7 Taman Gratis di Yogyakarta, Datang Sore Hari Saat Tidak Terik

Jalan Jalan
Istana Kepresidenan Yogyakarta Dibuka untuk Umum, Simak Caranya

Istana Kepresidenan Yogyakarta Dibuka untuk Umum, Simak Caranya

Travel Update
Jadwal Kereta Cepat Whoosh Mei 2024

Jadwal Kereta Cepat Whoosh Mei 2024

Travel Update
Cara Berkunjung ke Museum Batik Indonesia, Masuknya Gratis

Cara Berkunjung ke Museum Batik Indonesia, Masuknya Gratis

Travel Tips
Amsterdam Ambil Langkah Tegas untuk Atasi Dampak Negatif Overtourism

Amsterdam Ambil Langkah Tegas untuk Atasi Dampak Negatif Overtourism

Travel Update
Perayaan Hari Tri Suci Waisak 2024 di Borobudur, Ada Bhikku Thudong hingga Pelepasan Lampion

Perayaan Hari Tri Suci Waisak 2024 di Borobudur, Ada Bhikku Thudong hingga Pelepasan Lampion

Travel Update
Destinasi Wisata Rawan Copet di Eropa, Ternyata Ada Italia

Destinasi Wisata Rawan Copet di Eropa, Ternyata Ada Italia

Jalan Jalan
Kenaikan Okupansi Hotel di Kota Batu Tidak Signifikan Saat Libur Panjang Kenaikan Yesus Kristus

Kenaikan Okupansi Hotel di Kota Batu Tidak Signifikan Saat Libur Panjang Kenaikan Yesus Kristus

Travel Update
KA Bandara YIA Tambah 8 Perjalanan Saat Long Weekend Kenaikan Yesus Kristus, Simak Jadwalnya

KA Bandara YIA Tambah 8 Perjalanan Saat Long Weekend Kenaikan Yesus Kristus, Simak Jadwalnya

Travel Update
Kekeringan Parah Ancam Sejumlah Destinasi Wisata Populer di Thailand

Kekeringan Parah Ancam Sejumlah Destinasi Wisata Populer di Thailand

Travel Update
Libur Panjang Kenaikan Yesus Kristus, Kunjungan Wisatawan ke Kota Batu Naik

Libur Panjang Kenaikan Yesus Kristus, Kunjungan Wisatawan ke Kota Batu Naik

Travel Update
Bangka Bonsai Festival Digelar Sepekan di Museum Timah Indonesia

Bangka Bonsai Festival Digelar Sepekan di Museum Timah Indonesia

Travel Update
Cara ke Tebing Keraton Bandung Pakai Angkot, Turun di Tahura

Cara ke Tebing Keraton Bandung Pakai Angkot, Turun di Tahura

Jalan Jalan
Kemenparekraf Dorong Parekraf di Bogor Lewat FIFTY, Ada Bantuan Modal

Kemenparekraf Dorong Parekraf di Bogor Lewat FIFTY, Ada Bantuan Modal

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com